Kalau ada kenapa, biasanya dengan cepat kita menjawab dengan awalan KARENA. Untuk menunjukkan sebuah atau beberapa alasan penciptaan cinta.
Padahal sesungguhnya, cinta sejati justru cinta tanpa karena.
Mengalir tulus tanpa syarat, tak mengharap pujian, apalagi sekedar ucapan “terima kasih”.
Demikianlah, Tuhan mengatur manusia agar bisa mencapai titik ekuilibrium dalam hidupnya. Dia perintahkan manusia yang berlainan suku, agama, budaya, dan bahasa untuk dapat saling mengenal, untuk saling mendalami karakter, sehingga timbul rasa toleransi, saling menyayangi, dan selanjutnya mencintai.
Dengan cinta yang sejati.
Add comment