Selanjutnya, saya melangkah ke Vihara Dewi Kwan Im Belitung Timur. Meskipun tidak ada yang spesial disini, tapi cukup indah untuk dinikmati.
Dari beberapa kota yang pernah saya kunjungi, berarti Vihara Dewi Kwan Im Belitung timur adalah kota ketiga tempat saya berkeliling Vihara. Pertama di Vihara Ekayana Tomohon, lalu di Sam Poo Kong Semarang, dan Vihara Dewi Kwan Im Manggar.
Ciri khas dari sebuah Vihara adalah bangunan merah menyala yang berdiri megah dengan ornamen-ornamen khas Tionghoa yang berjajar cantik. Saat saya datang, lagi-lagi saya adalah satu-satunya pengunjung disini.
Saya minta izin kepada penjaga Vihara untuk memotret, dan beliau pun memperbolehkan. Nggak ada tampang antipati sama sekali meski saya mengenakan jilbab.
Iya, sebenarnya Indonesia itu penuh toleransi kok aslinya. Karena rakyatnya sendiri sudah paham, Indonesia banyak variasinya. Indonesia bukan bangsa monoetnis. Sehingga sudah sepantasnya kita sadar kalau kita memang kita berbeda, namun tetap satu jua di dalam negara yang sama. Bahasa yang sama.
Tempat Sembahyang |
Di dekat tempat sembahyang mereka terdapat dupa yang mengeluarkan bau khas. Juga terdengar musik yang mungkin puji-pujian.
Nggak terlalu banyak yang bisa dilihat, hanya bangunan vihara saja. Juga tidak ada spot foto yang bisa mengenakan kostum seperti yang saya lakukan di Sam Poo Kong.
Enaknya, disini tempatnya sangat bersih dan terawat. Juga karena berada di dataran tinggi, udaranya juga segar sehingga suasananya membuat kita tenang.
Pemandangan dari Vihara |
MenUntuk masuk kesini, kita tidak dikenakan biaya retribusi maupun biaya parkir. Bebas saja. Asal datang dengan pakaian dan sikap yang sopan.
Add comment