Pada tulisan sebelumnya saya membahas lengkap itinerary wisata menyusuri Pantai-pantai di Garut Selatan. Baik informasi mengenai tarif masuk, kondisi jalan, juga keindahan panoramanya sudah saya ulas. Nah, pantai terakhir di jajaran Garut Selatan yang kami kunjungi adalah pantai Sayang Heulang. Pantai yang diambil dari nama burung Heulang (Elang) ini terletak bersebelahan dengan Pantai Santolo.
Baca juga: Menjelang Senja di Pantai Santolo
Meskipun demikian, ternyata gerbang masuknya cukup jauh, sekitar 1,5 km kayaknya dari Gerbang masuk Pantai Santolo. Biaya masuk yang dikenakan adalah Rp.5000,- /orang. Jadi total untuk 6 orang adalah Rp.30.000,-
Nah bedanya dengan pantai Santolo, di Pantai Sayang Heulang ini kita nggak dikenakan lagi biaya parkir. Kita juga bisa dengan nyaman mengeksplore sepanjang pantai tanpa dikenakan biaya-biaya tambahan yang mengejutkan lagi 😀
Nggak hanya itu, demi kenyamanan pengunjung, disediakan banyak gazeebo yang bisa jadi tempat istirahat, makan, atau sekedar duduk menikmati keindahan pantai. Terdapat pula banyak penginapan di sepanjang pantai ini. Kondisinya jauh lebih baik, lebih bersih, dan lebih tertata daripada penginapan di sekitar Pantai Santolo. Saya tanya-tanya tarifnya, kisaran 150-200 ribu saja per malamnya. Ada juga rumah yang disewakan, kondisinya pun cukup baik dengan harga terjangkau.
Baca juga: Tertambat Hati di Muara Rancabuaya
Di pantai Sayang Heulang terserak batuan karang sehingga kita bisa bebas main air di sekitar karang tersebut.
Bermain air ya…catat. Bukan berenang. Karena sama seperti pantai lainnya di Garut Selatan, pantai ini juga tidak aman untuk berenang meskipun anda sudah ahli. Ombak laut selatan jangan dilawan lah (padahal mah karena saya penakut). Anywayyy….ternyata ada spot untuk surfing. Entah disebelah mana saya kurang memperhatikan. Saya hanya melihat beberapa orang yang membawa papan surfing dan sudah dalam kondisi basah 😀
Overall, saya suka sekali dengan pantai yang bersimbol Elang ini. Terutama kekhasan langitnya yang kayak hasil editan. Meskipun panas, angin di pantai ini berhembus cukup kencang, menyebabkan payung yang dipakai mbak Wian terbalik.
Saat bermain air, ada beberapa ikan yang terjebak di tengah batuan karang. Mungkin saat laut surut, dia terhempas oleh kuatnya arus hingga akhirnya tak bisa kembali ke rumahnya. Kasihan yaa…
Kira-kira begitu keindahan yang tertangkap oleh kamera saya yang seadanya. Beberapa foto diambil sama Mbak Wian. Seperti yang dibawah ini.
Highly recommended deh kalau anda berkunjung menyusuri pantai-pantai di Garut Selatan. Anda dapat menemukan surga tersembunyi tanah pasundan yang konon diciptakan saat Tuhan sedang tersenyum.
Sampai ketemu di perjalanan saya berikutnya 😀
Baca juga: Berkelana ke Rancabuaya
Add comment