Klenteng Sam Poo Kong, Saksi bisu bersauhnya Laksamana Cheng Ho

Halaman Depan Klenteng Sam Poo Kong, Semarang

Klenteng ini merupakan destinasi terakhir dalam rangkaian “Sehari Melancong Keliling Semarang” versi saya. Perjalanan dari Lawang Sewu ke Klenteng Sam Poo Kong sekitar lima belas menit. Tepatnya terletak di Jl. Simongan Raya No. 129, Semarang, Indonesia.

Klenteng Sam Poo Kong Semarang
Klenteng Sam Poo Kong Semarang
Gerbang Masuk Klenteng Sam Poo Kong
Saat melangkah ke Kompleks Klenteng Sam Poo Kong, saya melihat bangunan serba merah, dengan arsitektur a-la tiongkok hingga seolah saya sedang berada di negeri China. Kompleks ini terdiri atas dua bagian, yaitu Plaza utama dan bangunan Klenteng. Tidak sembarangan orang boleh masuk ke bangunan klenteng ini, karena dikhususkan untuk umat Budha yang hendak melakukan Ciamsi. Maka dari itu saya pun memutuskan untuk keliling-keliling di bangunan plaza. Dimana terdapat patung Laksamana Cheng Ho yang besar dan tinggi menjulang. Menurut informasi yang saya baca, tinggi patung ini sekitar 10,7 meter, dan merupakan patung tertinggi di Asia Tenggara.
Kompleks dalam Klenteng Sam Poo Kong
Berpose di depan Patung Laksamana Cheng Ho

Bisa dilihat kan, perbandingannya? Tinggi saya hanya 1,62 meter, sehingga nampak kecil sekali di depan patung Laksamana Cheng Ho.

Bangunan Serba Merah

 

Di salah satu sudut bangunan ada tempat yang menjual pernak-pernik Sam Poo Kong. Saya bersama teman saya mampir, dan ternyata disitu disediakan jasa foto kostum. Wah, jadi tergoda untuk mencoba. Disini kami dikenai biaya foto Rp.80.000,00 per orang, dan tambahan Rp. 20.000 untuk mendapatkan 1 buah CD foto. Karena kami mengambil paket foto ini, kami pun diperkenankan masuk ke areal klenteng. Difoto dengan berbagai gaya, termasuk menggunakan pedang palsu dan kipas A-la bintang film kolosal tiongkok.
Salah satu Klenteng di dalam Kompleks Sam Poo Kong
Ukiran naga dan huruf China berwarna emas menghiasi pilar merah. Dalam kompleks ini terdapat 4 klenteng yang bernama Klenteng Dewi Laut, Dewa Bumi, Kyai Juru Mudi, dan Klenteng Sam Poo Kong. Di masing-masing bangunan terdapat petilasan Kyai Jangkar, Kyai Tumpeng, dan Kyai Tjundrik Bumi. Namun kami dilarang masuk ke tempat ini, hanya boleh melihat-lihat saja. Kan statusnya cuma numpang foto 😀
Dan…inilah fotonya :
Mbak Diany (Kiri) Saya (Kanan)
Beratnya Mahkota Ratu 😛
Ribet banget memakai kostum a-la Ratu Tiongkok. Berjumbai-jumbai menyapu lantai, berlapis-lapis pula kainnya. Belum lagi mahkota yang berat di kepala. Padahal mahkota yang saya kenakan adalah mahkota sintetis. Gimana aslinya coba? Menurut salah seorang teman saya, makanya saya nggak dilahirkan sebagai seorang Ratu. Karena ribet dan beratnya itu lho…nggak nahan.
Karena hujan tiba-tiba mengguyur dengan derasnya, kami pun tidak bisa meneruskan sesi foto ke semua bangunan klenteng. Tapi cukup puas lah menikmati suasana disini. Sejuk, juga banyak lampion-lampion indah serta koleksi foto unik yang bertambah.
Tempat ini recommended buat anda yang ingin berwisata keliling kota Semarang. Dari pengalaman saya, hanya butuh waktu sekitar 4 Jam untuk berkeliling dan menikmati keindahan kota Semarang. Dari mulai menyaksikan kemegahan Masjid Agung, Bersantai di Gereja Blenduk, Menyusuri Sejarah di Lawang Sewu, dan akhirnya bersauh di Klenteng Sam Poo Kong.

 

Add comment

AdBlocker Message

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Follow us

Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends.