Review My Studio Hotel Kapsul Surabaya
Hellow Travelers, selamat datang kembali di Rumah Arum. Rumah yang bakal kasih kamu info tentang traveling, kuliner, dan gaya hidup yang Indonesia Banget. Well, pada perjalanan kali ini, saya belum move on nih bahas soal Jawa Timur. Khususnya Surabaya. Ibukota Jawa Timur yang guwedhee dan panasnya cetar membahana.
Tapi saya nggak mau ngomongin panasnya kok. Cuma mau review sama ngasih tahu kalian para travelers, kalau di Surabaya sekarang ini sudah ada hotel kapsul loh. Apa sih hotel kapsul itu?
Hotel kapsul (Kapuseru hoteru) awalnya dikembangkan di Jepang. Hotel jenis ini menyediakan kamar-kamar dengan ukuran sangat kecil dan jumlah yang banyak, sehingga dinamakan hotel kapsul. Biasanya, kamar-kamar di hotel kapsul ini ditawarkan dengan harga murah. Sehingga cocok buat para backpacker yang ingin menginap dengan nyaman, namun budget terbatas.
Nah, beberapa waktu lalu, kebagian deh nyambangi Surabaya (baca: just transit for 6 hours). Karena nunggu penerbangan jam 18, sementara sudah sampai di Surabaya jam 09.00, enaknya ya ngelurusin badan dulu. So, berdasarkan rekomendasi seorang kawan, maka bertandanglah si rombongan ke tempat ini. Yuk cuss kita simak Review My Studio Hotel Kapsul Surabaya.
Lokasi My Studio Hotel Kapsul Surabaya
My studio hotel yang saya review ini letaknya di tengah kota Surabaya ya guys. Tepatnya di Jl. Sumatera No.20, Ketabang, Gubeng, Kota Surabaya. Lokasi hotel ini bisa dibilang strategis banget karena hanya berjarak sekitar 280 meter dari Stasiun Gubeng, dekat juga dengan Museum Kapal Selam, Surabaya Plaza, dan Grand City Mall.
Cara booking dan Room Rate
Bookingnya lewat traveloka apps. Dengan harga paling murah Rp96 ribuan buat kamar single studio, dan paling mahal Rp170ribuan buat kamar double studio. Ini bukan promosi, saya hanya menunjukkan salah satu cara membooking my studio hotel. Karena Hape saya RAMnya suka mble-e, makanya saya cuma punya aplikasi traveloka di handphone.
Lobby
Begitu masuk hotel, ada lobby yang cukup nyaman dan lumayan lah ya buat duduk-duduk sambil wifi-an. Ada minimarket kecil juga yang jual snack sama toiletries. Nah, saat kamu selesai check in, kamu bakal dikasih sebotol air mineral, satu handuk bersih, sama kunci. Tapii…ini bukan kunci kamar loh guys, melainkan kunci loker buat kamu naruh barang di bawah tempat tidur.
Kamar
Hotel ini terdiri atas 4 lantai. Di lantai 1, ada 30 kapsul. Lantai 2 ada 30 kapsul, Lantai 3 juga ada 30 kapsul, dan lantai 5 ada 4 kapsul. Disini nggak ada lantai 4 (pertimbangan fengshui kayaknya. Hehe..sotoy).
Anyway, kamar single studio ini buat satu orang dengan tempat tidur bertingkat ya guys. Jadi makin murah harga yang kamu bayarkan, maka semakin tinggi posisi kamu. Alias harus naik2 ke bed tingkat atas yes.
Kamar Double Studio
Sedangkan untuk kamar double studio, juga sama bertingkat. Cuma bisa buat dua orang. Untuk kasur di atas kamu bisa bayar sekitar Rp145ribuan, sedangkan kasur yg di bawah bisa kamu bayar seharga Rp170ribuan. Harga segitu sudah termasuk breakfast (roti), dan kamar berAC. Di hotel juga disediakan kopi dan teh, yang bisa dinikmati 24 jam. Jadi nggak cuma saat sarapan saja bisa ngopi2 sama ngeteh disini. Tapi saya nggak tahu tuh kalo misalkan bolak-balik ngopi, kena charge lagi apa enggak.
Kamar Single Studio
Kamar single studionya berukuran 2 square metres. Ada yang posisinya horizontal, ada juga yang posisinya vertikal. Gimana ya ngomongnya? Ya gitu deh kira-kira posisinya. Setiap kamar dilengkapi dengan tirai vertical blind, yang bisa kamu tarik ke bawah supaya kamu terjaga privasinya. Selanjutnya, kamu bisa merasakan sensasi bobo di pesawat luar angkasa. Ya ngerasain jadi astronot sesaat deh hahahaha… Cuma buat kalian yang tidurnya suka piknik alias muter-muter, hati-hati kalau pilih kapsul di tingkat 2 ya. Salah-salah, nanti malah terjun bebas ke bawah.
Di dalam kapsul juga ada semacam meja lipat kecil yang nempel di dinding (tekan dulu dindingnya, baru bisa nongol si mejanya). Meja ini bisa digunakan kalau kamu mau main laptop, atau sekedar naruh2 barang printilan kayak make-up atau toiletries. Terus ada gantungan baju sama gantungan handuk, ada satu colokan listrik, dan saklar lampu.
Toilet
Sayangnya, toilet di setiap lantai cuma ada 1. Padahal satu lantai tuh ada 30 kapsul. Jadi kalau misal kamu kebelet dan toiletnya occupy, ya udah deh, silakan gentayangan ke lantai 5, siapa tahu ada yang kosong hehehehe…..Karena di lantai 5 ada 4 toilet. Wastafelnya juga banyak.
Perbedaan Hotel Kapsul dengan Hostel
Overall, sebenernya hotel kapsul ini mirip-mirip sama penginapan jenis hostel. Bedanya, kalau di hostel ya gitu, kamarnya model Dorm yang hanya menyediakan tempat tidur saja. Nggak pake tedeng aling-aling, alias nggak ada tirainya. Sedangkan di hotel kapsul, privasinya (sedikit) lebih terjaga karena ada tirainya. Kurang lebih, kalau di hostel tuh bentuk kamarnya gini:
Tapi, etikanya kurang lebih sama ya dengan di hostel. Di hotel kapsul kalian nggak boleh berisik, kalau perlu hp disilent. Nggak boleh merokok juga, dan tertib deh naruh barangnya supaya nggak mengganggu privasi orang lain.
Conclusion of Review:
Kayaknya segitu dulu ya review My Studio Hotel Surabaya. Semoga bisa kasih informasi buat teman-teman semua, apalagi yang mau backpackeran ke Surabaya dan ingin menginap di tempat murah tapi cukup nyaman. Mumpung masih muda, menjelajah-lah. Supaya tahu dunia luar kayak gimana dan bisa menyiasati segala situasi juga pergolakan dunia (jiaaa bahasanyaa…)
Ya kurang lebih begitu deh. Selamat traveling. Jangan takut untuk traveling,
Karena menjadi tua itu pasti, tapi memiliki banyak pengalaman itu pilihan.
Notes: This is not an endorsement. We spent our own money to stay here. Jadi ini adalah review jujur ya.
Kira-kira, kalau jalan ke Jawa timur kemana saja ya? Yuk baca postingan saya sebelumnya:
Add comment