Panduan Wisata Kuliner dan Belanja di Garut
Sudah agak lama, saya nggak main ke Garut. Kira-kira 8 bulan lalu deh kayaknya terakhir main ke kota yang disebut Swiss van Java ini. Tempat yang sebenarnya nggak terlalu jauh dari Bandung, tapi karena macet, jadi cukup menghabiskan waktu saat ditempuh dengan kendaraan roda empat.
Anyway, saya mengajak serta sahabat saya Regita dan Umari buat menyambangi sohib saya yang lain. Husni dan Karmila, pengantin baru yang sedang dalam penantian menunggu kelahiran jabang bayi mereka. Pasangan ini memang tinggal di Garut, sekalian lah ya kita silaturahmi (padahal memang niat gangguin mereka sih). Judul ekspedisi kami adalah Eat, Pray, Shopping, and Talk in Garut. Cocok banget deh judul itu buat gaya traveling kita.
Panduan Wisata Kuliner dan Belanja di Garut
Wisata Kuliner
Kue Balok Kadungora
Kue ini nggak pernah lupa kami beli setiap kami ke Garut. Enak sekali rasanya. Harganya hanya Rp2000/buah. Dibuat fresh from Anglo, jadi bisa dipastikan kenikmatannya. Kue balok ini sudah pernah saya ulas di tulisan sebelumnya.
Baca juga: Kue Balok Maranti Kadungora, Sensasi Lumernya tak terlupakan
Bakso & Es Goyobod Pemda
Satu lagi tempat bakso yang jadi vavorit saya dan teman-teman adalah Bakso Pemda. Harga per porsinya Rp15.000. Porsinya jumbo, jadi pas sekali buat para pecinta bakso. Sedangkan Es Goyobod adalah minuman khas Jawa Barat yang terbuat dari es serut, gula cair, santan, hunkwe, alpukat, dan kelapa muda. Tampilannya seperti es campur. Sedangkan harga per porsinya Rp4000. Sayang saya lupa memotretnya. Tapi minuman menyegarkan ini sudah pernah saya ulas disini.
Baca juga: Wisata Kuliner dan Belanja Garut
Rujak Honje Masjid Agung
Rujak yang ditumbuk, atau rujak bebek itu mungkin sudah biasa. Di daerah lain seperti Jakarta atau Bandung banyak ditemukan. Tapi rujak honje? Mungkin hanya ada di Garut.
Bahan-bahan seperti jambu, ubi, pisang batu, kedondong, mangga, dicampur dengan bumbu kacang, gula merah, sedikit terasi dan buah honje. Rasanya? Unik sekali, tapi lezat. Harga per porsinya Rp5.000.
Honje sendiri adalah sebutan warga Jawa Barat untuk sejenis tanaman Kecombrang. Kalau di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, Kecombrang adalah bunganya. Biasa digunakan sebagai pelengkap pecel. Sedangkan honje adalah buah dari pohon kecombrang.
Kerak Telor Masjid Agung
Bukannya ini makanan khas Jakarta? Yups, betul sekali. Tapi di Garut juga tersedia. Semula, saya nggak menaruh ekspektasi tinggi soal rasanya. Karena di Jakarta pun, sulit mencari penjual kerak telor yang mampu memasaknya dengan rasa yang enak.
Rasanya sangat lezat. Si mamang yang membuatnya pintar meracik bumbu, sehingga rasanya otentik, sekaligus enak. Harga per porsinya Rp15.000.
Ayam Geprek UNIGA
Terletak di seberang Gerbang Utama Kampus Uniga (depan bunderan). Disini tersedia berbagai macam menu, dengan harga mulai dari Rp15ribuan/porsi untuk ayam geprek biasa, dan Rp17ribuan/porsi untuk ayam geprek tulang lunak.
Baso Aci
Makanan ini sedang hits di Garut. Namun karena keterbatasan waktu, saya tak sempat mencobanya langsung. Saat sudah sampai Bandung, saya dihubungi mahasiswa saya Bahar, untuk mencoba produk barunya, Bakso Aci Instant. Merek dagangnya Rangu. Produk tersebut adalah hasil kreasi Bahar dan rekannya Agus. Harga per porsinya Rp12.000. bisa dicek langsung saja ke IGnya: @rangubacil.
Kemasannya bagus dan praktis. Rasanya juga cukup enak kalau menurut saya. Di dalam baso aci terdapat isi daging cincang dan tulang muda. Selain itu ada kerupuk cuanki dan tahu kering. Anda hanya cukup merebusnya selama kurang lebih 5 menit, maka baso aci siap dihidangkan.
Tips: Buat anda yang tidak terlalu suka asin, cukup masukkan bumbu setengah porsi saja. Begitupula buat anda yang tidak terlalu suka pedas, mungkin dapat mengurangi takaran bubuk cabenya. Karena bubuk cabe yang digunakan Rangu ini termasuk bubuk cabe original, sehingga dengan pemakaian sedikit saja, sudah cukup pedas.
Wisata Belanja
Puas berkuliner ria, kami menuju pusat kerajinan Kulit Sukaregang. Dari sekian banyak jajaran toko di pinggir jalan, saya justru lebih suka berbelanja di pusat kerajinannya.
Di kawasan Sukaregang, anda bisa cari Gapura bertuliskan “Pusat Kerajinan Kulit Sukaregang.” Masuklah ke Gapura tersebut, lalu belok kiri dan masuklah ke sentra kerajinan kulit. Disini banyak sekali kios yang menjual aneka kerajinan kulit seperti dompet, tas, jaket, sepatu, gantungan kunci, dan lain sebagainya.
Harganya cukup terjangkau, atau boleh dikatakan murah untuk produk kulit asli dan kualitas yang cukup baik. Untuk dompet kulit sapi dimulai dari harga Rp100ribuan, tas dimulai dari harga 150ribuan (tergantung ukuran dan jenis kulit), Jaket mulai (Rp750ribuan untuk kualitas biasa, Rp1jutaan untuk kualitas premium, dan Rp1,5 juta untuk kualitas super), sepatu mulai Rp100ribuan, sabuk mulai Rp75ribuan, dll.
Selain itu, anda juga dapat memesan tas atau jaket dengan model custom di tempat ini. Silakan pilih toko yang menyediakan jasa pembuatan custom/desain sesuai keinginan kita. Anda bisa mendesain sendiri tas atau jaket anda, lalu dibuat di Sukaregang.
Tips: Jangan malu bertanya dan menawar pada pedagang. Kalau saya biasanya menawar harga hingga diskonn 40-45% nya terlebih dahulu. Sisanya, anda tinggal bernegosiasi dengan pedagang hingga menemukan kata sepakat. Mudah, bukan?
Add comment