Review Pantai Barat Pangandaran

Karena banyaknya email yang masuk ke saya dan minta review Pantai Barat Pangandaran, kayaknya lebih asyik kalau kita bahas langsung ya di postingan ini. Disini saya hanya akan mengulas Pantai Pangandaran, karena saya nggak explore tempat lain kayak Green Canyon, Batu Hiu, dan lain sebagainya.

Review Pantai Barat Pangandaran

Waktu saya sampai ke Pangandaran, hari sudah menjelang sore. Jadi dari penginapan yang sudah saya bahas disini, saya tinggal jalan kaki sekitar 5 menit saja. Duduk di pinggir pantai sambil menikmati udara segar.

Sore itu, nggak terlalu banyak pengunjung di Pantai Barat Pangandaran. Makanya cukup asyik dinikmati suasananya. Saya juga mencoba mengendarai kuda untuk berkeliling sampai ujung pantai. Menikmati hembusan angin dari atas pelana kuda.

Asik loh mengendarai kuda di pantai. Meskipun agak sulit ya menjaga keseimbangan badan kita, karena kan jalannya berpasir gitu, jadi kita harus menyesuaikan.

Beda banget medannya dengan di sekolah berkuda yang pernah saya jalani. Disana stabil dan ya…paling belok pas tikungan doang.

But, good experience lah mengendarai kuda di pantai. Berasa kayak Angelina Jolie di film Tomb Rider.

Baca juga: Sekolah Berkuda Untuk Terapi Anak Autis

Buat kamu yang pengen coba pengalaman seperti saya, kamu bisa sewa kuda Rp40.000/orang. Mainnya sebentar sih, paling 20 menitan.

Tapi cukup puas kok. Kalau kamu nggak berani mengendarai kuda sendiri, kamu bisa minta tolong pemilik kuda untuk memegangi kendali kuda. Jadi aman lah ya.

Baca juga: Review Pantai Timur Pangandaran

Menanti Senja di Pantai Barat Pangandaran

Makin sore, kita bisa menikmati sunset di Pantai Pangandaran. Kurang lebih kayak gini yang bisa kita nikmati. Ada anak kecil yang sedang membuat istana pasir, ibu dan anak yang bermain dengan ombak, dan juga teman perjalanan saya Dapit, Iwan, dan Mbak Yanti yang sedang menunggu senja. By the way, ini fotonya nggak ada yang saya edit ya, males soalnya.

Pantai Pangandaran memang bukan kategori Pantai yang wow bagus banget, tapi cukup buat kita yang rindu akan suara ombak. Rindu melihat cakrawala dan matahari yang begitu dekat saat ia berpamitan pada kita.

Pasir hitamnya memang tak terlalu menawan, tapi kita tetap bisa merasakan lembut belaiannya saat telapak kaki menginjaknya.

Baca juga: Romansa Senja di Pantai Iboih Sabang

Mataharinya pun tak terlalu terlihat saat itu, namun semburat jingganya yang memancar ke langit dan tersaput awan tetap memberikan makna. Terutama buat saya yang kemari karena ingin mendamaikan diri, sekaligus mengurai makna dalam hati.

Jadi nanti kalau anda kesana, jangan sampai bilang “Yah, sudah jauh-jauh kesini, pantainya kok gini doang.”

Setiap tempat pasti punya keunikannya, sekalipun tempat itu biasa menurut pandangan anda. Meskipun di tempat yang sama, namun saat yang berbeda akan memberikan vibe yang berbeda pula. Tergantung kita memaknainya.

Oh iya, disini nggak dipungut tiket masuk. Kalau kita sudah dalam kawasan pantai. Ada sih retribusi sekitar Rp12.000/orang. Tapi itu ditarik saat kita masuk gerbang. Setelahnya ya nggak bayar lagi.

Baca juga: Pantai Cidora, Sang Perawan di sisi Rancabuaya

Pantai barat ini memang cocok dinikmati saat senja. Namun jika kalian suka dengan pagi, maka kalian bisa menikmati matahari terbit dari pantai timur Pangandaran.

So, boleh dibilang pantai ini cocok jika kalian pergi dengan teman yang pecinta pagi, maupun pecinta senja.

Baca juga: Pesona Cakrawala di Pantai Sayang Heulang

Spot Foto Instagramable di Pantai Barat Pangandaran

Tidak sah jika ke suatu tempat, kita tidak berfoto ria. Kami menemukan tempat ini. Plang nama Pantai Barat Pangandaran di sebuah taman yang terletak diujung pantai.

Tempat ini cantik, dan untungnya, kamera SONY saya jagoan memotret di tempat low light. Jadinya seperti ini.

Nah, kurang lebih kayak gitu keadaan dan pemandangan di Pantai Barat Pangandaran. Memang paling indah dinikmati saat menjelang senja. Berasa romantis gimanaa gitu. Cantik juga sunsetnya. Kamu mau coba?