Awal cerita saya menyusun Itinerary wisata Lasem Jawa Tengah:
“Gengs, ke Lasem yuk.” Ajak saya ke sahabat saya di Bandung saat itu. Mungkin sekira tahun 2016-an deh. Sebelum saya lulus S2. Penasaran banget sama Wisata Lasem Jawa Tengah.
“Lasem tuh apaan sih? Lasem itu dimana?” teman-teman saya malah bertanya. Karena memang, mereka belum familiar dengan kota kecil di Jawa Tengah ini.
“Pokoknya wisata antimainstream gitu deh. Tiongkok kecil dan banyak bangunan bersejarah disana.” Jawab saya setengah ngomporin.
Penasaran dengan Lasem
Penjelasan singkat (baca: kompor) itu, ternyata mampu memicu teman-teman saya untuk mencari tahu tentang Lasem.
Belum lagi saya selalu mengompori mereka di grup, dengan mengirim foto-foto tentang Tiongkok Heritage.
Tentang segala bangunan etnik juga budaya Tionghoa yang membaur dengan budaya Jawa, yang tentunya sangat memikat.
Lasem adalah surganya spot fotografi, sejarah, dan kuliner, sehingga bikin mereka semua semangat ingin ke kota ini.
Rangkuman Perjalanan Dua Hari di Lasem:
- Bernostalgia dengan perabot kuno di Waroeng Lasem
- Belanja batik Tiga Negeri di Oemah Batik Lasem
- Menyusuri jajaran rumah tua di Kampoeng Heritage Desa Karangturi Lasem
- Mengenal Warung Kesengsem Lasem, pusat nongkrong anak muda Lasem yang hits
- Sejenak menyapa Opa Lo, Pemilik Rumah Opa Oma Lasem
- Mengulik Arsitektur Kelenteng Cu An Kiong Lasem, Klenteng Pertama di Pulau Jawa
- Mengenal Kong Co The Three Musketeers of Lasem di Kelenteng Gie Yong Bio
- Bertamu ke Rumah Tegel Lasem
- Menikmati Tenggelamnya Sang Surya di Pantai Watu Layar, Lasem
- Itinerary Wisata Lasem, Dua Hari nggak sampai sejuta!
- Homestay Rumah Merah, Penginapan Tiongkok Kecil Heritage Lasem yang memanjakan mata
- Menginap di Wisma Pamilie, Rumah Oei Lasem
Awal Mula Saya Kesengsem Lasem
Saya sendiri tahu tentang Lasem dari sahabat saya, Mbak Yanti, yang sudah terlebih dulu tour of Java. Saat dia ke Lasem, Mbak Yanti langsung ngabarin saya, “Itu kota beneran surganya kamu, pecinta jadul, vintage dan bangunan kuno. Kamu harus kesana.”
Demi mendengar Mbak Yanti seantusias itu ngasih tahunya (padahal dia biasanya cuek kalau soal urusan jalan-jalan), pastinya saya langsung browsing dong Lasem kayak apa.
Daaan…baru lihat fotonya di google images, saya sudah jatuh cinta dengan kota ini. You know me so well deh Mbak Yantiiii…hahaha…
Transportasi Publik Semarang Lasem Masih Belum Sepenuhnya Nyaman
Tapinya…yang jadi masalah adalah, transportasi ke Lasem itu cukup sulit. Belum ada shuttle travel, bus yang memadai, maupun kereta yang menjangkau daerah sana.
Dari Semarang, kita harus menempuh perjalanan darat selama kurang lebih 3 jam kalau nggak macet. Kalau macet bahkan bisa 4 jam (FYI, jalur Semarang-Lasem adalah jalur Pantura, yang banyak dilewati oleh truk tronton dan kendaraan besar).
Tentunya akan sangat melelahkan kalau kami dari Bandung dan Jakarta harus naik kereta Ke Semarang selama 8 jam, lalu menyambung dengan kendaraan umum yang jadwalnya pun nggak kita tahu.
Bukan sombong atau gimana, kami memang bukan aliran traveler yang naik bus umum lalu menunggu di terminal tanpa tahu jam keberangkatan. Kami adalah traveler manja yang punya waktu terbatas dan suka pengen enak. Nggak mau berdesakan, nggak mau pusing mikirin ini itu.
baca juga: Nyobain Makan di Depot Hok Lay, Kuliner Legendaris Malang
Alasan lain adalah (traveler banyak alasan), kalau di Lasem sepertinya kita harus sewa guide. Karena kan kita bakalan berkunjung ke rumah warga, dan warga disana akan membuka pintu jika orang yang mengetuk itu sudah mereka kenal, bukan? Tentunya nggak lucu kalau kami jalan kesana tanpa guide terus mau masuk kerumah warga malah jadi diusir. *lebay sih. But anyway, warga Lasem tuh ramah banget ternyata. Sangat-sangat ramah pokoknya. Nggak bakalan deh kita diusir. Malah dijamu.Mencari Vendor Open Trip Wisata Lasem Jawa Tengah yang Recommended
Mulailah kami mencari vendor yang bisa membawa kami kesana. Akhirnya, 29 November-1 Desember 2019, kami bisa mengeksplore Lasem lewat Vakansinesia Tour (IG: @vakansinesia).
Ini bukan endorse ya, tapi saya pengen aja nulis disini. Sharing ke kalian pembaca setia.
Kami yang tadinya niat berangkat paling hanya 6 orang, eeh rombongan PKK (Pejabat Kurang Kerjaan) InIndonesiaku Community dari berbagai penjuru pengen pada ikut. Ya udah deh kita keluarga cemara barengan ke Lasem. Rame-rame mantap lah.
baca juga: Pendakian Menuju Ranu Kumbolo, Surganya Mahameru
Kami pilih paket 2D1N dari Vakansinesia, harganya Rp800ribu/orang. Lebih detailnya saya bakalan review nanti satu persatu. Itinerarynya kurang lebih begini.Itinerary Wisata Lasem Jawa Tengah
Hari ke-1, Sabtu 30 November (Air Mineral, Makan Siang, Makan Malam) 06.00-07.00 Dijemput oleh team Vakansinesia di Area Kota Semarang 07.00-08.30 Kota Semarang-RM Gasasa Kudus 08.30-09.15 Sarapan di RM Gasasa Kudus *(exclude) 09.15-11.30 RM Gasasa Kudus-Penginapan Rumah Merah 11.30-12.00 Check in Penginapan 12.00-13.00 Makan siang di Sentra Lontong Tuyuhan 13.00-16.00 Hunting foto, info Pecinan Karangturi, Pabrik Tegel, Rumah Opa -Oma, Klenteng Poo An Bio, Ponpes Kauman 16.30-18.30 Hunting foto, info sunset di Watu Layar Bonang 18.30-20.00 Makan malam di *Sate Srepeh Tenda Biru* 20.00——– Istirahat Hari ke-2, Minggu 1 Desember (Air Mineral, Sarapan, Makan Siang) 06.30-07.15 Sarapan di Penginapan Rumah Merah 07.15-07.45 Hunting foto, info Klenteng Cu An Kiong, Ponpes Bodo Al-Frustariah07.45-08.15 Hunting foto, info jajanan tradisional di Pasar Lasem
08.15-09.00 Belajar ngelelet rokok di Kopi Pak Gendut dan menikmati kopi dan jajanan tradisional khas Lasem
09.00-09.30 Hunting foto, info Klenteng Gie Yong Bio
09.30-11.00 Hunting foto, info Workshop Batik Pusaka Beruang, Pohon Trambesi Raksasa
11.00-12.00 Check out Penginapan Rumah Merah
12.00-14.00 Makan siang dan *House tour di Roemah Oei* 14.00-18.00 Roemah Oei-Kota Semarang (Mampir oleh-oleh Dewa Burung) 18.00——– Perkiraan sampai Kota Semarang, perjalanan wisata selesai Nah cukup lengkap kan itinerary wisata Lasem disini? Sudah termasuk Batik Lasem, Lasem heritage, penginapan di Lasem, kuliner Lasem yang melegenda, Kuliner Rembang yang ngehits, dan tak lupa, bisa wisata religi juga buat kamu yang beragama islam dan Kong Hu Chu.Cara menuju Lasem dari Semarang
Untuk menuju Lasem, saya bersama Bhekti dan rombongan keluarga Teh Nita (anggota PKK) naik kereta Ciremai bisnis jam 17.00 dari Stasiun Bandung, tujuan Stasiun Semarang Tawang.
Perjalanan dari Bandung ke Semarang dengan Kereta Ciremai ditempuh sekitar 8 jam 40 menit. Singkat cerita saja, kami sampai di Semarang Tawang pukul 01.40 WIB.
Lalu keluar stasiun dan order gocar ke penginapan kami di daerah Kota Lama. Sampai hotel sekitar jam 02.00 WIB, tapi saya dan Bhekti baru bisa tidur jam 02.30.
baca juga: Review Gerbong Bisnis Kereta Api Ciremai Express Semarang-Bandung
Setelah semalam menginap di Semarang, esok paginya jam 09.00 kami dijemput oleh tim vakansinesia dengan menggunakan minibus Hiace. Cukup nyaman buat kami berlima belas.
Sesuai itinerary yang telah disusun, perjalanan Semarang-Lasem kami tempuh kurang lebih 4 jam. 3 jam perjalanan, 1 jam makan-makan.
Namanya juga traveler manja, jadi harus makan aneka makanan setempat dong. Kami mampir di RM. Gasasa Kudus. Makan Garang Asem sambil ngopi manja.
Detail reviewnya menyusul saja ya. Yang penting itinerarynya sudah saya pajang.
baca juga: Rekomendasi Street Food dan Kuliner Malam Super Murah di Bandung
Tips Backpacker ke Lasem Jawa Tengah
Buat kalian yang mau backpackeran, kayaknya enaknya nyewa motor dari Semarang ke Lasem deh. Sekalian buat jalan-jalan di Lasem. Guide bisa nyusul, cari di TKP. Itinerary wisata Lasem Jawa bisa kalian susun sendiri.
Atau kalau kalian tebel muka, ketok aja rumah warga. Mereka open banget kok. Bilang aja mau lihat-lihat.
Ada beberapa tempat yang dipungut biaya, ada yang enggak. Misalnya, Rumah Tegel. Disitu kalian dipungut biaya Rp10ribu/orang untuk eksplore.
Tapi kalau tante yang punya rumah ada, maka kalian bisa explore ke dalam rumah kayak saya ini, hanya dengan Rp20ribu/orang.
Sedangkan tempat lain, sukarela saja ya kalian kasih ke penghuni rumah. Ibaratnya kalian bantu mereka yang sudah sepuh dan nggak ada mata pencaharian lain.
Sampai bertemu di perjalanan berikutnya..stay tune ya…
Post Terkait:
Add comment