Oemah Batik Lasem adalah bagian dari Rumah Merah Heritage, Butik yang menyediakan batik peranakan, batik tiga negeri, sekaligus workshop ibu-ibu yang sedang membatik. Tempatnya terletak di belakang Waroeng Lasem. Jika kita hendak ke Homestay Rumah Merah, maka kita akan melewati butik batik ini.
Perjalanan Lasem Lengkap bisa kalian baca disini:- Bernostalgia dengan perabot kuno di Waroeng Lasem
- Belanja batik Tiga Negeri di Oemah Batik Lasem
- Menyusuri jajaran rumah tua di Kampoeng Heritage Desa Karangturi Lasem
- Mengenal Warung Kesengsem Lasem, pusat nongkrong anak muda Lasem yang hits
- Sejenak menyapa Opa Lo, Pemilik Rumah Opa Oma Lasem
- Mengulik Arsitektur Kelenteng Cu An Kiong Lasem, Klenteng Pertama di Pulau Jawa
- Mengenal Kong Co The Three Musketeers of Lasem di Kelenteng Gie Yong Bio
- Bertamu ke Rumah Tegel Lasem
- Menikmati Tenggelamnya Sang Surya di Pantai Watu Layar, Lasem
- Itinerary Wisata Lasem, Dua Hari nggak sampai sejuta!
- Homestay Rumah Merah, Penginapan Tiongkok Kecil Heritage Lasem yang memanjakan mata
Lapar Mata Saat Menatap Jajaran Batik di Oemah Batik Lasem
Terus terang, saya tuh susaaah banget menjaga pandangan kalau sudah memasuki butik batik. Niatnya nggak mau beli, tapi selalu gagal. Akhirnya justru memborong ini itu (jangan ditiru ya gengs).
baca juga: Serunya Menginap di Homestay Rumah Merah Lasem
Anyway, sebagai kolektor batik, tentunya mata saya langsung jelalatan saat melihat jajaran batik yang terpajang. Tangan pun demikian. Saya meraba kain yang di display di setiap spot, bahkan sampai ke bagian belakang butik.
Tak perlu waktu lama untuk menyimpulkan bahwa batik yang dijual di tempat ini adalah batik berkualitas. Bukan batik abal-abal atau kain motif batik seperti yang dijual di beberapa spot wisata di Jawa.
Rata-rata bahan dasar yang digunakan untuk pembuatan batik di Oemah Batik Lasem adalah kain primisima. Kain katun dengan serat benang rapat, halus, dan tebal.
Kain primisima merupakan kain dengan kualitas terbaik diantara jenis kain lainnya. Kalau orang Jawa menyebutnya Kain Mori.
Saya mengenal jenis kain ini dari nenek saya, yang dahulu juga merupakan seorang pembatik. Selain nyaman digunakan karena bahannya adem dan tidak mudah kusut, kain premisima juga dapat menyerap warna batik dengan optimal.
baca juga: Menyesap Kopi di Waroeng Rumah Merah Heritage Lasem
Menurut saya pribadi, batik di Oemah Batik Rumah Merah ini lebih mudah dipilih karena sudah terkurasi dengan baik.
Bukan berarti batik Lasem di tempat lain nggak bagus lho, ya. Mungkin saya lebih suka batik di tempat ini karena masalah penataan, lighting, juga selera. Ditambah, waktu saya kan terbatas untuk eksplore batik Lasem.
Tips Memilih Motif Batik Tiga Negeri
Berbeda dengan pemilihan warna baju modern yang mencolok mata, untuk batik justru saya sangat berhati-hati dalam memilih motif. Saya suka yang klasik, tidak banyak warna, dan motifnya lembut. Karena saat dibikin baju, motif kayak gitu nggak bikin saya kelihatan tua.
Batik memang penuh intrik. Kalau kamu mau pakai batik, harus berani eksplorasi dulu, baru kamu bakal tahu batik seperti apa yang cocok dan pantas untuk kamu pakai.
Batik Lasem adalah kategori Batik yang agak sulit kalau kita gunakan untuk sehari-hari. Motifnya yang merupakan perpaduan Jawa dan China cenderung memberikan kesan mewah.
Motif batik tiga negeri contohnya. Motif ini mengadopsi 3 budaya. China, Jawa (Indonesia) dan Belanda. Sehingga menurut saya, lebih cocok untuk digunakan pada saat pesta atau acara spesial lainnya.
Hal itu sejalan dengan sejarah batik tiga negeri. Pada awal abad ke-20, batik tiga negeri merupakan kain yang premium dan mahal harganya, sehingga tidak sembarang orang bisa mengenakannya.
Lagi-lagi, hal ini adalah preferensi pribadi saya. Karena untuk bisa tampil stylish dengan batik, harus sesuai dulu dengan kepribadian pemakainya.
Mungkin yang nggak cocok di saya, malahan cantik atau keren sekali saat dipakai kalian.
baca juga: Itinerary wisata Lasem, 2 hari nggak sampai sejuta!
Kisaran Harga Batik di Oemah Batik Lasem
Batik di Oemah batik Lasem ini sangat beragam, mulai dari harga 75 ribu untuk batik cap, sampai jutaan rupiah untuk batik tulis.
Makin rumit motif dan warnanya, maka harganya akan semakin mahal. Ada pula batik tulis dengan harga sekitar 400 ribuan. Hanya saja warna yang digunakan tentunya bukanlah pewarna alami.
Buat kalian yang tidak suka beli kain batik dan lebih suka memakai batik jadi, disini juga disediakan. Ada baju batik siap pakai untuk ke kantor, jalan-jalan, atau kalau kalian suka pakai daster, ada juga. Kisaran harganya mulai dari 75 ribu rupiah.
Sayangnya untuk kemeja batik pria, pilihannya lebih sedikit.
Rekomendasi saya, untuk pria yang mau beli batik dengan pilihan beragam, kalian bisa ke Batik Pustaka Beruang. Letaknya tidak jauh dari Rumah Merah Lasem.
Di tempat ini saya menemukan batik tulis Lasem warna merah kuning (nanti akan saya jadikan jarik dipadukan dengan kebaya encim), dan selembar Batik Cap motif Tiga Negeri untuk mama saya, dengan warna dasar kuning dan hijau.
Dua lembar batik tersebut saya dapatkan dengan harga sekitar 600 ribu rupiah. Worth to buy.
Add comment