Saat saya WFA (Work From Anywhere) dari Kota Malang, hal yang setiap hari saya lakukan adalah, jogging. Lari pagi keliling Jalan Ijen, Ijen Boulevard, Jalan Semeru, Jalan Slamet, Merbabu, Wilis, pokoknya jalan-jalan pegunungan gitu deh. Setiap hari nggak pernah bosan sama sekali, karena mata ini dimanjakan sama bangunan kuno khas Kolonial. Dimana semua itu adalah kesukaan saya. Selain itu, pulang olahraga bisa mencoba kuliner pagi di Malang enak dan murah. Apa sajakah itu?
1. Rawon Rampal, Sejak 1957
Masuk di urutan pertama yang paling saya suka adalah Rawon Rampal. Selama di Malang, saya beberapa kali makan di tempat ini. Rawon Rampal terletak di Jl. Panglima Sudirman No.71A, Kesatrian, Kec. Blimbing, Kota Malang. Atau kalau kalian dari Malang Kota Railway Station (East Gate/Stasiun KA jarak jauh), kalian bisa jalan kaki saja. Jaraknya kurang lebih hanya 450 meter dari Stasiun tersebut.
Baca juga: Berkenalan dengan Stasiun Malang yang Baru
Rawonnya enak bangeet, harga terjangkau juga. Tapi menurut saya, dagingnya agak hambar dan bikin seret. Mungkin karena dimasak lama, sehingga rasa enaknya pindah ke kuah. Kalau kalian suka daging, lebih baik order daging yang dibakar, atau dimasak terpisah dengan rawon. Itu enak banget, empuk dan gurih rasanya.
Nah setelah beberapa kali kesini, saya akhirnya menemukan formulasi makan Rawon Rampal yang enak, murah, dan mantap ala gue:
Ini dia. Nasi kuah Rawon (Rp10.000/porsi), Perkedel (Rp5000/buah), Kopi Hitam (Rp5000/cangkir). Perkedelnya sumpah, juara!!! Perkedel terenak dalam hidup saya. Lebay ya? Tapi beneran deh. Perkedel ini ukurannya besar, kentangnya halus, lembut, dan ternyata ini perkedel daging. Jangan takut, dagingnya pun sudah dalam bentuk halus banget. Tapi rasanya tetap nendang. Di warung Rawon Rampal, saya justru jatuh cinta sama perkedel. Dicampur dengan nasi kuah rawon, rasanya sempurna lahir batin.
Saya pun baru ngerti di kunjungan kedua, kenapa ada menu nasi kuah rawon. Ya iyalahh ada, enak banget loh ternyata. Kuahnya seger banget, serasa nyeruput sari daging gitu. Gurih, nagih.
Buka jam 07.00-14.00 WIB.
Baca juga: Makan di Warung Rawon Brintik, Rawon tertua di Malang
2. Nasi Pecel Pincuk Winongo
Kalau tempat ini terletak sepelemparan batu dari rumah yang saya sewa di Gading Kasri. Letaknya di Jl. Panderman. Patokannya dekat museum Brawijaya, masuk ke jalan di sebelah Holland Bakery Ijen. Tempatnya pinggir jalan ya guys.
Menu yang paling saya suka adalah Sate Dagingnya. Bentuknya daging seperti gepuk, dibumbui, lalu dibakar. Rasanya? Sempurna bangeeet enaknya. Dagingnya empuk, rasanya manis, tapi saat dikunyah ada rasa pedasnya. Gurih banget dari bumbunya yang meresap hingga ke dalam daging. Dan meskipun ini sate, tapi juicy banget. Nggak kering sama sekali. Harga Rp10.000/tusuk. Tadinya saya nggak menaruh ekspektasi tinggi saat membeli dagingnya. Justru saya pikir pecelnya yang juara karena rame terus setiap hari. Ternyata satenya enak pake banget. Pecelnya enak juga sih, menurut saya ratingnya 4/5. Kalau Satenya, 5/5. Sempurna di lidah saya.
Buka jam 06.00-12.00 WIB.
Baca juga: Depot Hoklay, Kuliner Legendaris Malang
3. Depot Soto Ambengan
Kuliner yang satu ini sudah pernah saya ulas di postingan lama. Merupakan kuliner yang wajib dicicipi saat sedang berkunjung ke Malang. Depot Soto Ambengan berlokasi di Jl. Patimura No.9, Klojen. Buka sejak jam 07.00 pagi hingga jam 21.00.
Harga Soto sekitar Rp12.000-Rp18.000 an, tergantung isian dan topping Soto yang dipilih.
Baca juga: Review tempat makan enak di Malang
4. Nasi Pecel Tumpang Pak Sun
Warung Nasi Pecel Tumpang Pak Sun terletak di Jl. Hamid Rusdi No.10D, Bunulrejo, Kec. Blimbing, Kota Malang. Patokannya di seberang Pasar Bunulrejo Malang. Warungnya sederhana, di pinggir jalan juga. Tapi bersih tempatnya.
Porsi pecel tumpangnya cukup besar, dengan harga yang terjangkau. Saya makan satu porsi nasi pecel tumpang, bakwan, dan segelas es teh manis hanya Rp16.000. Kalau kalian hanya memesan nasi pecel tumpangnya saja, harganya hanya Rp12.000/porsi.
Nah setelah selesai makan di Pecel Tumpang Pak Sun, kalian jangan langsung pulang ya. Mampirlah dulu ke Pasar Bunulrejo. Ada banyak jajanan pasar yang enak. Salah satunya adalah Lupis. Saya beli lupisnya dari seorang ibu yang berjualan menggunakan keranjang anyaman, dan duduk sejajaran warung kopi Pasar Bunulrejo. Beliau menjual cenil, lupis, dan beberapa jenis jajanan pasar lainnya. Saya beli Rp5000 saja, tapi isinya banyak, dannn…ENAKKK!!!
Yuk support pedagang pasar guys!
Add comment