Sebuah ulasan singkat untuk traveling sehat
Kebanyakan orang kalau orang baca catatan di blog atau postingan medsos saya biasanya comment “Duh enak banget sih jalan-jalan terus…” Saya pun selalu menjawabnya dengan senyum. Tak mengelak, tak juga mengiyakan. Kalau saja mereka tahu alasan saya traveling, mungkin nggak semuanya menatap iri pada saya. Karena sesungguhnya tuntutan pekerjaanlah yang membuat saya selalu traveling ke berbagai tempat. Berpindah dari tempat yang satu, ke tempat yang lain. Beralih dari cuaca yang sangat panas, ke tempat yang dingin. Beranjak dari stasiun yang satu, ke stasiun yang lain. Bandara di kota yang satu ke bandara di kota yang lain. Semua itu tentu saja, butuh fisik yang prima. Harus selalu prima malah. Nggak boleh sampai sakit.
Risiko bertugas berpindah-pindah tempat ke berbagai kota pastinya besar. Selain terpapar radikal bebas, polusi, juga rentan sekali terpapar virus jika daya tahan tubuh kita lemah. Tapi namanya keribetan dan segala kesusahan nggak perlu dibagi-bagi ke orang kan ya…cukup saya saja yang tahu dan merasakan. Sedangkan segala kesenangan saat saya traveling, itulah yang selama ini teman-teman baca, baik di blog maupun di media sosial.
Karena traveling selalu membutuhkan fisik yang prima, oleh karenanya di ransel biru saya nggak pernah ketinggalan obat-obatan pribadi, juga tambahan multivitamin. Meskipun saya sudah menerapkan pola makan dan hidup sehat, tapi alangkah baiknya kalau tubuh selalu dijaga staminanya. Biasanya, karena padatnya aktivitas, multivitamin yang paling saya butuhkan adalah yang mengandung Vitamin C. Pertama, karena Vitamin C mengandung antioksidan yang bagus untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Selanjutnya, Vitamin C melindungi sel-sel kulit dari radikal bebas dan zat berbahaya, meremajakan kulit, dan mencegah anemia. Penting banget buat saya yang hampir selalu begadang saat traveling ataupun perjalanan dinas. Sayangnya, seringkali lambung saya suka bermasalah saat mengkonsumsi sembarang Vitamin C. *Nasib anak kost.
Padahal dalam kondisi normal, tubuh kita memerlukan sekitar 90-100mg Vitamin C. Tapi bagi kita yang tinggal di perkotaan dan sering terpapar polusi, kebutuhan itu meningkat hingga sekitar 200mg. Sedangkan kalau sakit, tentunya butuh lebih banyak asupan Vitamin C. Suka serbasalah sih jadinya.
Kebetulan, minggu lalu saya dikasih produk K-Vit C plus Teavigo dari K-link untuk dicoba, untuk kemudian direview. Menurut pihak mereka, ini adalah produk baru yang bisa dikonsumsi anak-anak, orang dewasa, dan manula. Cocok buat segala usia lah ya, kecuali balita, mungkin. Harus dengan pengawasan. Saat saya bilang kalau saya nggak bisa sembarang minum Vitamin C, saya dijelaskan kalau Vitamin C yang ini aman untuk lambung, karena sudah direaksikan dengan kalsium sehingga mampu mencegah terjadinya kenaikan asam lambung.
Saya sempat ulas sedikit produk K-Vit C plus Teavigo disini. Tapi biar lebih jelas, saya bakal kasih review lengkap di postingan ini ya.
Di kemasannya tertulis K-Vit C ini selain Vitamin C, juga mengandung ekstrak teh hijau paling murni, atau biasa disebut teavigo. Teavigo sendiri memiliki kandungan Epigallotechin gallate (EGCG) sebesar 94% di atas kandungan teh hijau yang beredar di pasaran. Iseng, saya pun googling apa maksudnya. Maklum saya orang ekonomi yang biasanya menghitung proyeksi keuangan, bukan orang farmasi yang menghitung kandungan obat 😀
Epigallotechin gallate merupakan antioksidan yang baik yang memiliki kemampuan untuk mencegah kanker (Pyrko, 2007) dan memiliki kemampuan inhibitor bagi HIV. Biasanya ya, kalau kita minum matcha atau ocha di café-café gitu, EGCGnya hanya sekitar 50% saja. Sedangkan Teavigo 94%. Cukup besar kan bedanya? Menurut petunjuk pemakaiannya, supaya badan tetap vit, K-Vit C plus Teavigo cukup dikonsumsi 1 tablet effervescent 1-2 kali sehari. Boleh dikata, menurut penelusuran saya, baru K-Vit C ini Vitamin C yang dipadukan dengan ekstrak green tea. Pasti bagus untuk tubuh kan?
Review dari saya:
Rasa:
Karena saya sendiri penggemar teh hijau, maka buat saya rasanya enak dan menyegarkan. Nggak terlalu asam, tapi juga nggak terlalu manis. Nggak bikin lambung perih jgua. Selain itu, setelah mengkonsumsi, tubuh kita jadi nggak gampang capek.
Kemasan:
Karena kemasannya kecil jadi mudah dibawa kemana-mana. Gampang diselipin di ransel biru saya. Cara mengkonsumsinya juga mudah, karena berbentuk tablet effervescent, tinggal larutkan saja dalam air, lalu minum.
Harga:
Harganya cukup terjangkau yaitu Rp 72 ribu (harga distributor) dan Rp 84 ribu (harga konsumen). Satu Tube K-Vit C plus Teavigo berisi 10 tablet. Jadi kalau dirata-rata hanya Rp7.200/tabletnya. Buat anda yang tertarik membeli, produk K-Vit C bisa didapatkan Cara Pembelian Produk K-Link. Produk bisa dibeli secara online, dan sampai tanggal 30 November nanti bebas ongkir ke seluruh Indonesia. Kalau mau dapat potongan 20%, anda bisa mendaftarkan diri jadi member disini (Daftar member K-Link)
Oh iya, meskipun K-Vit C aman dikonsumsi, tapi buat anda yang memiliki kondisi khusus, misalnya ibu hamil yang memiliki kadar fenilalanin tinggi, bayi dibawah satu tahun, juga anda yang memiliki gangguan fungsi ginjal, sebaiknya nggak mengkonsumsi ya. Tapi kalau dirasa butuh, harus dibawah pengawasan dokter. Biar tahu berapa dosis yang diperlukan, atau malah dilarang sama sekali. Lagi-lagi, namanya kondisi setiap orang kan beda-beda. Silakan disesuaikan.
Salam Traveler 🙂
Nah sama aku juga suka bawa klo travelling, si Papih travelling nya jauh ke Bekasi. Ekh pulang2 tinga 1 tablet nya. Pada suka disana hahaha
Wahh jadi vavorit ya kayanya 😀
Praktis dan bikin fresh yaaa
Iya enak banget rasanya mba Eni. Pas nggak terlalu asem, nggak terlalu manis juga
Udah pas banget ya Rum, Vit C K-Link ini jadi teman buat sehari-hari.
Tosslah sama kitaah
iyaaa sukaaaa
Asyik juga nih, bisa bawa vitamin C K Link kalau pas travelling karena kemasannya kecil bisa diselipin di tas. Tks infonya.
Makasih Mbak @windhu
Biar bisa aktif terus ya mbak, saya juga minum ini biar fit.
Selalu mbak. Btw rajin diminum ya vitaminnya biar cepet sembuh hehe