Rangkaian Solo Traveling ke Belitong
Masih di hari ke-3 jalan-jalan saya ke Belitong, setelah puas menyambangi Pantai Batu Berahu, Pantai Tanjung Kelayang, dan Pantai Tanjung Tinggi, saya kembali ke Penginapan Surya. Rencananya, Pak Hasmin akan menjemput saya jam 16.00, untuk melihat Dermaga yang baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Padahal Pelabuhan ini sudah selesai dibangun semenjak 11 tahun yang lalu.
Namanya Dermaga Tanjung Batu, atau nama resminya Pelabuhan Tanjung Batu. Pelabuhan ini berjarak sekitar 30km kali ya…jauh banget rasanya. Hampir 1 jam saya berkendara motor dengan Pak Hasmin. Bedanya juga dengan jalur pantai Tanjung Pandan, jalan yang dilalui menuju Pegantungan (Tanjung Batu) teramat-sangat sepi. Dan karena saya datang saat musim kemarau, maka saya menemukan banyak titik api di sepanjang perjalanan. Dedaunan kering menjadi mudah sekali terbakar ketika terkena sinar Matahari. Meskipun demikian, jalan aspalnya mulus tanpa lubang, sehingga menyebabkan banyak kendaraan melintas dengan kecepatan tinggi.
Begitu saya memasuki Pelabuhan, saya disambut oleh Gerbang megah ini :
Gerbang Masuk Pelabuhan Tanjung Batu |
Dermaganya luar biasa Panjang kalau menurut saya. Mungkin karena belum beroperasi penuh kali ya…dan juga belum banyak kapal bersandar. Saat saya menyusuri dermaga, banyak orang di sebelah kanan dan kiri kami. Mereka sedang memancing ikan.
Kata mereka, gampang dapat ikan jika memancing disini, karena sama dengan mancing di tengah laut. Cuma kalau menurut saya bahaya banget ya, apalagi pas musim hujan, karena licin banget kelihatannya.
Long way in Tanjung Batu Port |
Kapal Ferry yang sedang mengisi BBM di Tanjung Batu |
Sampai di ujung dermaga, saya merasakan angin bertiup sangat kencang, sampai rasanya badan saya mau ketiup gitu. Saya juga nggak bisa lihat tuh pangkal dermaga yang tadi saya lewatin, saking panjangnya dermaga ini. Dan baru terasa bahwa saya sedang berada di tengah laut, tempat kapal-kapal besar bersandar.
Kelihatan PLTPnya |
Sunset di Tanjung Batu |
Kurang lebih setengah jam saya foto-foto di Tanjung Batu. Menikmati udara segarnya, juga angin laut yang luar biasa kencang berhembusnya. Karena hari mulai gelap, saya pun diajak Pak Hasmin untuk segera kembali ke Tanjung Pandan.
Pelabuhan Tanjung Batu menawarkan panorama menarik yang tidak biasa. Koridornya membawa kita lebih dekat dengan tengah lautan tanpa harus menaiki kapal besar. Sensasi yang dirasakan juga jauh berbeda jika kita mengujungi pantai lainnya di Pulau Belitong. Enaknya lagi, masuknya nggak pakai bayar retribusi, alias gratisan. hehe…
Ikuti perjalanan saya selanjutnya di Pulau Belitong….
[…] Baca juga: Tanjung Batu, Dermaga Indah di Ujung Pulau Belitong […]