Hallo…selamat datang kembali di rumah Arum. Tempat dimana anda bisa seluncuran nyari info tentang traveling,kuliner, dan gaya hidup yang Indonesia banget. Setelah lama nggak posting (maafkan ya, karena jadwal terbang lagi padat), sekarang saya bakal review perjalanan saya dalam sebuah Cerita Perjalanan Bandung – Balikpapan ke Samarinda.
Penerbangan dari Bandung ke Balikpapan
So, hari dimulai ketika saya terima surat tugas ke Universitas Mulawarman, Samarinda. Karena saya lagi di Bandung, saya pun pesen tiket dari Husein Sastranegara dengan tujuan Bandar Udara Sepinggan, Balikpapan.
Hanya ada pesawat Lion Air dari Bandung ke Balikpapan. Saya memilih Jadwal Pagi jam 9.35. Nah, lion air ini terbang dua kali sehari ke Balikpapan. Pukul 9.35 dan 16.10.
Apa bedanya?
Jika anda naik pesawat jam 9.35, pesawat ini direct flight ke Balikpapan, dengan waktu tempuh Bandung-Balikpapan selama 2 jam.
Namun pada pesawat Lion Air dengan jadwal keberangkatan jam 16.10, anda akan transit di Banjarmasin selama 30 menit. Sehingga waktu tempuhnya menjadi 3 jam 50 menit.
Syukurlah, pagi itu, pesawat terbang tepat waktu sehingga saya sampai di Balikpapan pukul 12.35 waktu setempat. Balikpapan sendiri memiliki perbedaan waktu dengan Bandung, yaitu satu jam lebih cepat.
Transportasi dari Sepinggan Airport Balikpapan ke Kota Samarinda
Nah, sesampainya di Balikpapan, saya ketemu rekan saya satu kantor. Jadi kami berniat sama-sama jalan ke Samarinda. Dari Balikpapan ke Samarinda sebenarnya banyak sekali transportasi. Ada taksi, travel, ataupun taksi gelap. Anda tinggal pilih sesuai dengan kebutuhan.
Kalau anda hendak naik shuttle travel, ada shuttle travel Kangaroo Premier dengan tarif Rp140.000/orang, Per 1 Januari 2018, tarifnya naik menjadi Rp150.000/orang. Kapasitas antara 7-10 penumpang, tergantung jenis mobilnya. Ada Toyota Hiace dan Isuzu Elf.
Counternya terletak tepat di pintu keluar bandara SAMS Sepinggan Balikpapan. Keberangkatan dari Balikpapan ke Samarinda setiap 10 menit, mulai dari jam 5.00 hingga 23.10. Sedangkan arus sebaliknya, Samarinda-Balikpapan keberangkatannya setiap 10 menit, dimulai dari jam 01.20-19.40.
Karena merupakan shuttle travel, maka penumpang akan diturunkan di shuttlenya. Di Samarinda, terdapat 2 shuttle point yaitu:
Shuttle Point AWS
Jl. W.R. Supratman No.7A Depan Kampus Colorado (Jl. Awang Long), Samarinda, Kalimantan Timur 75123.
Shuttle Point SS
Ruko Rapak Indah Kav. 13, Jl. Cipto Mangunkusumo Samarinda Seberang, Samarinda, Kalimantan Timur.
Jika hendak diantar ke tempat tujuan, anda akan dikenakan biaya sekitar Rp25.000/orang.
Sedangkan di Balikpapan, shuttle pointnya di Bandara Sepinggan dan Hotel Budiman Balikpapan.
Taksi Resmi dari Sepinggan Airport Balikpapan menuju Samarinda
Pilihan kedua adalah transportasi taksi resmi bandara. Taksi ini berbentuk sedan, dengan kapasitas 3 orang penumpang. 4 orang berikut sopir. Tarif dari Balikpapan ke Samarinda Rp125.000/orang. Jika anda memilih taksi ini, anda akan diantar sampai ke tempat tujuan.
Kekurangannya, taksi ini merupakan mobil tua yang kurang nyaman untuk berkendara jauh. AC seringkali tidak dinyalakan, dan penumpang lain bahkan drivernya seringkali merokok seenaknya sendiri.
Taksi Gelap dari Sepinggan Airport Balikpapan menuju Samarinda
Pilihan Ketiga adalah taksi gelap. Oleh karena itu, saat keluar dari pintu kedatangan bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, biasanya anda akan ditawari oleh banyak calo. Harga berkisar antara Rp100ribu/orang hingga 150ribu/orang. Mobilnya biasanya Avanza, Xenia, atau Innova.
Nah, bagi yang sudah biasa dan punya langganan, hal tersebut tentunya tidak merepotkan. Berbeda dengan saya dan teman saya yang baru kali pertama naik travel ke Samarinda. Biasanya kan sudah terima bersih ada jemputan.
Akhirnya saya dan teman saya memilih transportasi taksi resmi Bandara. Dengan tarif Rp125ribu per orang.
Perjalanan Balikpapan-Samarinda ditempuh sekitar 3,5 hingga 4 jam. Kami menempuhnya sekitar 4 jam, karena saat hampir sampai di Kota Samarinda, kami disambut banjir.
Sore itu, akhirnya kami berhasil juga melintasi jembatan Mahakam. Dari atas jembatan, terlihat jelas Islamic Center Samarinda yang megah.
Tapi ya gitu…maaf kata, Samarinda memang kota yang Semrawut dan kurang tertata apik. Beda dengan Balikpapan yang serba teratur dan nggak banyak kabel berseliweran nggak jelas.
Menginap di Hotel Amaris by Santika Samarinda
Saya menginap di hotel Amaris by Santika. Agak jauh sih dari pusat kota Samarinda, tapi dekat dengan tempat tugas saya di Universitas Mulawarman.
Hotelnya kayak hotel budget gitu, agak sempit sih…tapi lumayan nyaman, dan kalau mau cari makan di dekat hotel ini gampang.
Di hotel Amaris, nggak disediakan pot untuk masak air panas. Tapi tenang saja, untuk para tamu disediakan dispenser di koridor kamar, yang bebas mau anda gunakan kapan saja.
Mencoba Sambel Gami, Makanan Khas Bontang
Karena penasaran dengan makanan setempat, tapi malas keluar, saya browsing menggunakan aplikasi Gojek. Ini nggak promosi lho ya…tapi memang saya seringkali terbantu dengan aplikasi ini. Di Samarinda, Gojek dan Grab memang banyak tersedia. Jadi kalaupun anda hendak keliling kota mencari oleh-oleh, anda tinggal order saja, lalu dijemput di hotel.
Kalau saya memilih go-food. Setelah melihat review para food blogger, saya tertarik untuk mencoba Sambal Gami Mamah Alif, khas Bontang. Penasaran sih, baru dengar nama itu.
Saya pesan Sambal Gami telur ikan, dan nasi (Porsinya sedikit) karena sebenernya saya sudah dapat makan malam dari hotel. Laper mata jadinya jajan lagi.
Sambel Gami adalah sambal khas Bontang, namun cukup populer di Samarinda dan sekitarnya. Sambel Gami biasanya disajikan dengan telur, telur ikan, ikan bawis, udang dan lain sebagainya sesuai selera.
Setelah 30 menit menunggu, akhirnya pesanan saya sampai ke hotel. Saat saya buka, Sambel Gami ini banyak sekali bawang merahnya, yang masih dalam bentuk siungan. Sambel ini digoreng dan disiram minyak panas.
Rasanya?
Pedas luar biasa kalau buat saya, sekalipun saya sudah memesan yang sedang. Tapi nggak mengecewakan deh, rasanya benar-benar enak. Wajarlah kalau sambal ini menjadi vavorit di Bontang, Samarinda, dan sekitarnya. Harganya juga cukup terjangkau. Hanya sekitar 20ribuan saja.
Itu dia hari pertama saya di Samarinda. Saya habiskan waktu dengan makan, nulis, ngecek sistem informasi kantor, lalu tidur. *Teratur banget ya hidup 🙂
Oh iya…foto-foto nanti saya update yang asli jepretan saya ya (terutama untuk foto taksi dan Sambel Gami). Soalnya hardisk saya ketinggalan di rumah dan semua foto ada disitu.
Buat yang mau tahu Info Transportasi di kota lain, baca juga:
…makasih info nya bang😁
ya, sama2