Kasmaran di Ujung Pelangi Warna Warni Semarang
Jangan baper lho baca judulnya…nanti kalo baper jadi inget yang macem-macem, lantas bilang kalau sekarang blog ini isinya out of context.
Nggak apa-apa lah ya ngomongin Kasmaran saat traveling. Karena Kasmaran berartikan sesuatu yang indah, atau terasa indah. Oleh karenanya, siapapun bisa Kasmaran, termasuk Kota Semarang yang memulai Kasmaran sejak tahun lalu. Ketika segalanya mulai ditata, lalu diwarnai hingga makin indah dipandang mata. #Tsaaahh…
Asal-usul Taman Kasmaran
Kembali ke Laptop. Jadi, yang saya maksud dengan Kasmaran disini adalah sebuah taman cantik yang menjadi gardu pandang Kampung Pelangi Randusari, Semarang.
Nama Kasmaran merupakan kependekan dari “Kali Semarang”, yaitu sungai yang mengalir di sepanjang Kampung Pelangi Randusari.
Karena letaknya yang agak tak terlihat dari tepi jalan dan berada di atas kios PKL, maka keberadaan taman ini seringkali terlewatkan. Seperti saya sore itu, yang kebablasan saat mencari letak Taman Kasmaran.
Saya mengetahui keberadaan Taman ini dari warga Kampung Pelangi Randusari. Minggu lalu, saat saya sedang Solo Traveling ke Semarang. Karena melihat saya jalan sendirian, beberapa warga menghampiri, lalu mengajak saya ngobrol. Dari sinilah saya tahu sejarah dibuatnya Kampung Pelangi Randusari, juga taman Kasmaran, dan Pasar Kembang Semarang. Dulunya, kampung Randusari ini merupakan perkampungan kumuh dan tak terawat. Hingga akhirnya Walikota Semarang memutuskan untuk mengecat rumah warga dengan aneka warna, membenahi kios pasar kembang, lalu menata PKL yang ada di bantaran sungai.
Taraf hidup masyarakat meningkat sejak penataan kota
Menurut warga setempat, sejak kampung pelangi ditetapkan sebagai area wisata, pendapatan dan taraf hidup mereka meningkat. Jika dahulu sulit sekali mencari penghidupan, sekarang mereka bisa hidup dari berjualan di depan rumah.
Itulah, jika semuanya ditata, dipercantik, dan dikelola dengan baik, maka akan mudah pula mendatangkan rejeki. Karena sejatinya Tuhan itu indah dan mencintai keindahan. Makin kita berusaha untuk menjadi indah, disitu pula berkah Tuhan mengalir. (Yang ini saya yang lagi sok filosofis).
Spot foto selfie yang instagramable
Sesuai fungsinya sebagai gardu pandang Kampung Pelangi, dari Taman Kasmaran ini kita bisa melihat kecantikan Kampung Pelangi secara utuh. Dari mulai jembatan warna-warninya, lampunya, hingga bangunannya yang berundak-undak, semua kelihatan jelas dari taman ini. Di taman ini juga disediakan spot foto selfie yang menarik dengan latar belakang muda-mudi yang sedang duduk sambil memegang cangkir. Kemudian ada bunga-bunga yang ditata apik di taman, lalu bangku warna-warni yang dilengkapi kanopi sehingga nyaman untuk diduduki. Melindungi kita dari cuaca panas, ataupun hujan. Di malam hari, kita bisa melihat kerlap-kerlip lampu cantik di sepanjang Kali Semarang, juga lampu yang terpancar dari rumah warga di Kampung Pelangi.
Tempat anak-anak berinteraksi
Di bawah Taman Kasmaran ada sebuah lapangan, yang sore itu sedang dimanfaatkan anak-anak untuk bermain bola. Mereka bergaul dengan teman sebayanya. Berinteraksi, bergerak, lantas saling bercanda dengan gembira. Pemandangan yang sudah sulit saya lihat di Kota Bandung atau Jakarta. Karena anak-anak Kota sekarang, umumnya tak lagi bermain bola secara real life, tetapi melalui gadget. Segalanya serba online. Game online. Berkawan online. Belajar online. Hingga kadang, mereka justru lupa direct interaction between friends saat mereka bisa berkelakar, bercanda, atau bermain sambil berlarian menikmati waktu luang takkan terulang di lain waktu.
Mungkin saya tipe orang yang kuno, yang nggak setuju semua bisa diwakili oleh gadget. Saya lebih suka interaksi langsung, dengan bergerak dan dapat melihat teman dari dekat. Karena secanggih apapun teknologi, takkan dapat menggantikan kekuatan emosional yang dimiliki oleh setiap orang.
Ah sudahlah, setiap orang punya pilihan sendiri kan, ya?
Jadi tempat shooting Acara Variety Show Jepang
Setelah sendirian keliling Kampung Pelangi dan Taman Kasmaran, hari ketiga di Semarang Mbak Deasy datang menyusul saya dari Bandung. Karena keindahan taman inilah, saya mengajak Mbak Deasy menyambanginya. Saat sampai disana, ternyata ada stasiun televisi Jepang yang sedang melakukan Shooting. Sepertinya buat acara variety show. Wah, berarti lumayan juga ya gema cantiknya Kampung Pelangi dan Taman Kasmaran ini. Sudah lumayan mendunia. Semoga akan semakin mendunia jika kita, para travel blogger, travel vlogger, dan media mengulasnya.
Nah, buat anda yang ke Semarang, nggak ada salahnya mampir ke taman Kasmaran. Letaknya di ujung kampung pelangi Randusari, atau di seberang lapangan Garnisun Semarang. Buat anda yang hendak berkunjung ke taman ini, anda tidak dikenakan biaya. Silakan masuk dan nikmati keindahan taman dan kampung pelangi Randusari. Begitupun di Kampung Pelangi, dua kali saya menyambanginya, tak dikenakan biaya apapun.
Have a nice journey, dan ikuti terus petualangan saya di Semarang.
Baca juga:
Kesengsem di Kota Lama Semarang
Perjalanan Semarang-Pekalongan menggunakan Kereta Api Kaligung
Sehari Melancong Keliling Semarang
Sehari Melancong Keliling Semarang Part 2
Sam Poo Kong, Saksi Bisu Bersauhnya Laksamana Cheng Ho
Lawang Sewu, Saksi Sejarah di Bundaran Tugu Muda
Add comment