Masak Pindang Ikan Patin Khas Palembang

Masak Pindang Ikan Patin Khas Palembang

Masak Pindang Ikan Patin Khas Palembang

Hello, Selamat datang kembali di Rumah Arum. Kali ini saya bakal sharing resep Pindang Ikan Patin Khas Palembang. Dulu sudah pernah saya tulis sebenarnya. Tapi nggak apa lah ya, just for share and reminder.

Resep ini saya dapat dari rekan saya yang asli orang Palembang. Hingga akhirnya sekarang, jadi salah satu signature dish saya (pamer hehehe…)

Kuliner pindang ikan patin pertama kali saya coba saat saya bertandang ke Palembang sekitar tahun 2010. Saya langsung jatuh cinta dengan rasa Pindang Ikan Patin di Restaurant Sri Melayu. Rasa dimana asam, manis, dan gurih bersatu dalam kuah yang segar.

Sayangnya, saya belum sempat mencoba Pindang Musi Rawas yang cetar itu. Soalnya selalu penuh setiap mau makan disana.

Apa sih bedanya pindang Palembang dengan pindang di Pulau Jawa?

Di Jawa, pindang biasanya berkuah kental. Mengandung santan atau klewek (pindang Jawa). Pindang Jawa tidak berkuah, tetapi banyak bumbu (Ikan Pindang-Sunda). Sedangkan pindang Palembang berkuah bening, tidak mengandung santan, dan juga tak terlalu banyak menggunakan rempah. Hanya bumbu dasar saja.

Minggu lalu, berawal dari pintu kamar yang diketuk pagi-pagi sama Mbak Yanti. Saya bikin IG Story yang memajang Ikan Patin gede banget. Kata Mbak Yanti sih ikan itu berukuran 1Kg. Tapi kayaknya kok lebih berat hehe….

Baca juga:

Soto Betawi, Masakan sederhana bercitarasa internasional

Bahan-bahan yang diperlukan:

Masak Pindang Ikan Patin Khas Palembang
Bahan-bahan untuk Pindang Ikan Patin Khas Palembang

Berikut rincian bahan yang saya gunakan:

  • Air sekitar 1,2 liter
  • Ikan Patin 1 Kg.
  • 1 Ikat Daun kemangi
  • 1 buah Jeruk Lemon
  • 1 sdm Asam Jawa
  • 2 batang daun bawang
  • 1 buah tomat
  • 1 sdm garam
  • 1 sdt gula pasir
  • 1/2 sdt penyedap rasa sasa/totole (jika perlu)
  • 10 buah cabai rawit

Bumbu yang dihaluskan:

  • 10 siung bawang merah
  • 5 siung bawang putih
  • 2 buah cabai (harusnya sih cabai merah sekitar 5 buah, tapi di kosan saya adanya cuma cabai rawit merah).
  • Garam

Bumbu yang digeprek/dimemarkan

–> Lebih enak jika dibakar/disangrai terlebih dahulu

  • 1 ruas jahe sekitar ukuran ibu jari.
  • 3 lembar daun salam
  • 3 batang serai

Baca juga: Resep Sup Ikan Nila

Cara memasak:

Bersihkan ikan, potong-potong sesuai selera. Saya memotongnya menjadi 8 bagian. Lumuri dengan air perasan jeruk lemon, lalu biarkan selama 10 menit. Setelahnya, cuci hingga bersih.

Selanjutnya, rebus air dan masukkan bumbu yang sudah dihaluskan, asam jawa, jahe dan serai yang telah dimemarkan, juga daun salam. Tunggu hingga mendidih kurang lebih 20 menit. Kemudian tuangkan kecap manis dan aduk hingga rata.

Masukkan Ikan Patin dan daun bawang. Rebus selama 10 menit. Berikutnya, masukkan cabai rawit dan tomat yang sudah diiris-iris, daun kemangi, gula pasir, dan penyedap rasa. Diamkan selama 5 menit. Angkat.

Pindang patin siap untuk dihidangkan.

*Cukup untuk 6-8 porsi.

Oh iya, itu minyaknya kefoto. Aslinya kita nggak usah pakai minyak lagi, karena Ikan patin sudah mengandung lemak. *Resep asli sebenarnya menggunakan belimbing wuluh dan nanas. Meskipun demikian, karena saya lagi di kosan dan nggak mau ribet, maka saya menggunakan bahan-bahan yang ada saja.

Tips & Trik masak Pindang Ikan Patin Khas Palembang:

Jika anda suka dengan penyedap rasa, saran saya jangan pilih yang kaldu semacam royco atau masako dan sejenisnya untuk masakan ini. Karena nanti akan mengubah rasa. Saya juga nggak pakai penyedap sudah enak kok. Asalkan merebus bumbunya lebih lama. Ajaibnya, Pindang Ikan Patin khas Palembang ini akan tambah enak rasanya jika sudah kita hangatkan.

Review:

Kalau kata teman saya yang orang Jerman, “This would be more delicious if we heat it again.” Okay dude, welcome to Indonesian Culinary which always heat it 🙂

Masak Pindang Ikan Patin Khas Palembang
Pindang Ikan Patin Ala Arum’s Kitchen

As a result, kurang lebihnya begitu hasil masakan saya. Saya tidak menghiasnya, hanya dimasukkan ke mangkuk untuk langsung dimakan. Selamat mencoba.

Baca juga:

Resep Nokdu Bindaetteok, Bakwan Khas Korea

Resep Lemongrass herbs and spices, Minuman tradisional sehat dan berkhasiat

 

Arum Silviani

Lecturer, Travel Blogger and Founder of Antasena Projects

Add comment

AdBlocker Message

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Follow us

Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends.