Review Kereta Api Pangandaran Bandung Banjar Rp1000
Di pagi yang cerah ceria, dimasa masih liburan semester dan nggak ada kerjaan, datanglah kabar baik itu. saya dibroadcast oleh traveler soal pembukaan tiket Kereta Api Pangandaran oleh KAI. Tak pikir panjang, dengan gerak cepat saya pun berselancar lewat KAI Access, dan mendapatkan tiket Bandung-Banjar PP dengan harga Rp2000 saja. Atau dengan kata lain, Rp1000 untuk sekali jalan.
Review Kereta Api Pangandaran Bandung Banjar
Kereta Api Pangandaran merupakan kereta relasi Gambir-Banjar. Meskipun namanya adalah Pangandaran, namun kereta ini tidak sampai ke Pangandaran. Hanya sampai di Stasiun Banjar saja.
Hal tersebut karena jalur Banjar-Pangandaran masih dijajaki. Menurut pihak KAI, rencananya mereka akan membuka jalur Banjar hingga Cijulang. Namun realisasinya, saya juga belum tahu kapan.
Saya naik kereta tanggal 4 Januari 2019, dari Stasiun Bandung menuju Stasiun Banjar dengan kelas premium. Kereta ini sebenarnya adalah Argo Parahyangan New Image 2018, yang berganti nama menjadi Kereta Api Pangandaran di Stasiun Bandung.
Gerbong kereta ini terdiri atas Gerbong Eksekutif dan Gerbong Premium. Review mengenai kedua gerbong tersebut sudah saya tuliskan disini:
Baca juga:
Adapun jadwal perjalanan kereta Pangandaran yaitu:
Perjalanan dari Stasiun Bandung ke Stasiun Banjar adalah 3 jam 53 menit. Sedangkan dari Gambir ke Banjar adalah 8 jam 6 menit.
Dari Bandung ke Banjar, Kereta ini berhenti di Stasiun Cibatu, Cipeundeuy, Tasikmalaya, dan Banjar. FYI, Kereta ini tidak berhenti di Stasiun Kiaracondong. Jadi anda tidak bisa naik atau turun dari stasiun tersebut.
Tips memilih kursi Kereta Pangandaran Gerbong Premium
Pada gerbong premium, sebagian kursinya menghadap searah dengan jalannya kereta, sedangkan sebagian lainnya berlawanan dengan arah jalannya kereta. Jika anda ingin memilih seat yang searah dengan jalannya kereta, mungkin tips ini bisa anda gunakan:
Dari Bandung menuju Banjar, kursi No 12-20 menghadap depan. Sedangkan kursi No 1-11 menghadap belakang.
Sebaliknya, dari Banjar ke Bandung, Kursi No 1-11 menghadap depan, dan 12-20 menghadap belakang.
Namun demikian, tidak semua gerbong menetapkan urutan peletakan kursi yang sama. Penjelasan soal ini pernah saya bahas disini:
Review lengkap Argo Parahyangan Ekonomi 2018
Saat kembali ke Bandung saya di No. 17 (Premium 2). Namun nomor kursi ini menghadap searah dengan jalannya kereta.
Review Gerbong Eksekutif Kereta Api Pangandaran
Gerbong Eksekutif KA Pangandaran sama dengan gerbong argo parahyangan new image. Kurang lebih fotonya seperti ini.
Review Gerbong Premium Kereta Api Pangandaran
Gerbong premium dilengkapi reclining seat. Kursinya bisa kita ubah menjadi posisi berbaring. Namun demikian, kursi di gerbong premium tidak dapat diputar ke belakang seperti kursi di kelas eksekutif atau bisnis.
Restaurant Kereta Api Pangandaran
Ini dia tampilan restaurant atau kereta makannya. Desainnya mirip dengan kereta di kelas yang sama, namun yang saya rasakan, suspensinya jauh lebih baik dibandingkan dengan kereta keluaran tahun 2017.
Di restaurant ini kursinya minim guncangan, joknya lebih empuk, dan tatanan kursi yang menyerupai kafe. Makanannya pun lebih beragam. Anda bisa mencoba menu di bawah ini.
Menu di atas dapat anda pesan sebelum keberangkatan. Silakan kunjungi web KAI untuk cara pemesanannya. Beberapa menu khas daerah juga tersedia disaat anda melewati stasiun daerah tersebut. Misalkan, menu empal gentong yang tersedia di Stasiun Cirebon, Pecel Kembang Turi di Stasiun Kroya, Mendoan hangat di Stasiun Purwokerto, dan Pecel Madiun di Stasiun Madiun.
Menurut saya, strategi ini sangat bagus. Karena dulu kan setiap kita naik kereta, kita bisa membeli jajanan kaki lima di stasiun pemberhentian. Sekarang kaki lima tidak diperbolehkan masuk, tapi Reska memfasilitasi.
Rekomendasi saya, anda coba teh premium reska. Rasanya enak, dengan daun teh premium dan kita diberi gula batu sebagai pemanis.
Untuk makanan, saya merekomendasikan nasi bakar, ayam geprek, dan bakso reska. Ketiga makanan tersebut adalah favorit saya setiap saya naik kereta api jarak jauh.
Harganya? Menurut saya sih cukup terjangkau ya. Karena sekarang Reska memberikan service makanan yang berkualitas. Artinya, makanan yang disajikan kepada penumpang memang rasanya enak, kuantitasnya cukup banyak, dan kemasannya higienis.
Di gerbong kereta makan ini juga terdapat tempat istirahat para kru KAI dan musholla yang bisa kita gunakan untuk sholat.
Toilet
Kebersihan toilet cukup terjaga, dengan ketersediaan air yang memadai. Ada yang toilet duduk dan jongkok. Toilet ini terletak di depan dan belakang gerbong.
Etika penumpang
Nuwun sewu, menurut saya, etika penumpangnya nyaris zero. Mulai dari buang sampah sembarangan, jerit-jerit, dan membiarkan anak-anak mereka berlarian di gerbong sepanjang perjalanan. Asli, nggak nyaman sama sekali saat saya naik kereta ini. Bukan karena keretanya yang tidak bagus, melainkan manner berkendara umum yang tak mengindahkan peraturan.
Selanjutnya, di toilet banyak yang buang tissue sembarangan. Entahlah, mungkin karena kereta ini nyaris gratis, sehingga banyak penumpang yang yaa gitu deh. Beda dengan penumpang argo parahyangan atau kereta berbayar normal. You know what I mean, right? Tapi kalo saya jelasin panjang lebar nanti dikiranya saya nggak sopan atau….ah ya udah lah ya, kayanya kalian pembaca tahu deh apa yang saya maksud.
Padahal apa sih susahnya mematuhi aturan KAI? Kan demi kenyamanan dan keselamatan kita sendiri.
Saat perjalanan kembali ke Bandung, saya lihat seorang bapak petugas kebersihan KAI. Beliau kelihatan sangat kelelahan dan beristirahat di bordes. Kebayang deh si bapak ini bekerja dari subuh hingga larut malam. Dengan kinerja dan tenaga ekstra pastinya, karena penumpang merasa tempat sampahnya tuh luas banget (baca: seluruh gerbong bisa jadi tempat sampah).
But anyway, saya salut dengan para petugas KAI, yang masih selalu tersenyum saat melayani. Sabar ya pak, mas, dan mbak. Demi tugas dan pelayanan kepada masyarakat, semoga anda semua senantiasa diberkahi Allah dan diberikan kesehatan juga kesabaran yang berlipat.
Salam traveling.
Arum Silviani
Post Terkait:
- Sang Perampas Kenyamanan di Kereta Api
- Barang ketinggalan di Kereta api, kemana carinya?
- Etika naik kereta api jika membawa anak
Add comment