Siang itu, saya dan my bestfriend Teh Hety, nongkrong di Cafe Baru di Bandung, Hafa Warehouse Bandung.
Sudah lama kami nggak nongkrong soalnya. Karena Sabtu saya ngajar sampai jam 11, juga sibuk mengurus Antasena Projects jadinya Teh Hety menjemput saya ke rumah.
Sudah jalan agak jauh, kami masih nggak tahu tuh mau kemana tujuannya. Karena kami bosan juga kalau ke cafe tempat kami biasa nongkrong di daerah Dago.
Saat mendekati Jl. Pramuka, teteh bilang, “Gimana kalau kita ke Gudang? Katanya Gudang Selatan dibuka”. I have no idea tentang Gudang apa yang dimaksud sama teteh. Ternyata, saat di search di google, itu adalah Cafe Baru di Bandung, Hafa Warehouse.
Seperti apa tempatnya? Yuk kalian baca terus ya. Seperti biasa, saya bakal review jujur. Nggak ada yang ditambahin, dan nggak ada yang dikurangi juga.
Cafe di Gudang Tua
Ini adalah tempat yang paling tidak terbayangkan oleh saya, jika hanya melihatnya dari depan. Aslinya deh.
Di depan Hafa Warehouse ini adalah tempat penampungan sampah, banyak gerobak kaki lima yang mungkin sudah tidak terpakai. Kumuh, dan agak creepy.
Kami parkir di depan Gudang tua yang kini dipakai untuk Gudang Sembako. Meskipun demikian, saat melihat pintu Gudang tersebut, sungguh cantik sekali. Gurat-gurat kuno khas kolonial justru menampilkan pemandangan yang eksotis.
Keraguan sempat menghampiri, saat kami parkir dibawah pohon waru.
Apakah benar ini tempatnya? Apakah kami tidak salah masuk ke Gudang senjata?
Mengingat ini adalah Kawasan markas Kodam Siliwangi. Tepatnya berlokasi di Jl. Gudang Selatan No. 22.
Baca juga: Sabtu Bercerita: Review Alissha Cafe Bandung
Mungkin karena melihat kami yang bingung, Pak Satpam menghampiri kami.
Beliau bertanya apakah kami mau ke Hafa. Kami bilang iya. Setelahnya, kami dipersilakan masuk “lebih dalam” ke dalam Gudang.
Oh iya, untuk kalian yang bawa mobil, kalian akan diberikan karcis parkir, dan langsung dibayarkan ke Pak Satpamnya. Per mobil dikenai charge Rp.5000 untuk parkir sebebasnya.
Jam buka Hafa Warehouse berbeda-beda, tergantung hari.
Senin-Kamis jam 10.00-21.00
Jumat jam 10.00-22.00
Sabtu-Minggu jam 08.00-22.00
Jadi catat ya.
Lorong Indah Menuju Masa Lalu
Pemandangan pertama yang kami temui adalah Lorong ini. Lorong yang membuat saya jatuh cinta pada pandangan pertama.
Lorong panjang nan cantik dan memesona. Memberi beda dengan cafe-cafe yang pernah saya datangi sebelumnya di Bandung.
Setelah melewati Lorong yang cantik, inilah keindahan sebenarnya.
Kita akan disambut oleh deretan pohon bambu, dan juga taman yang luas. Disitu juga terdapat banyak tempat duduk area outdoor, buat kalian yang suka menghirup udara segar Bandung.
Kesan angker sama sekali tidak saya tangkap disini. Atau mungkin saya yang bebal?
Karena saya gagal fokus justru ke jendela indah nan tinggi, yang kini hampir tak akan ditemui pada bangunan-bangunan anyar.
Kokoh, gagah, dan indah.
Baca juga: Sumber Hidangan Braga
Tentang Hafa Warehouse
Seperti namanya, Hafa Warehouse, nampak sisa-sisa interior Gudang senjata. Meskipun sudah dipoles sana-sini, tetap tidak menghilangkan pesona masa lalu, dan juga sejarah Gedung ini.
Menurut saya, Gedung ini terlalu gagah. Terlalu memesona. Terlalu menawan untuk dilupakan begitu saja.
Saya rasa, Gedung ini akan terasa indah buat kalian yang pecinta bangunan kuno, atau pecinta modern kekinian.
Jendela-jendela tinggi masih ada disana. Lengkungan-lengkungan estetik khas art deco juga tak ketinggalan. Bahkan teralis besinya masih asli dari masa lalu.
Hanya toilet yang berbeda. Sepertinya ini bagian dari renovasi, karena toilet terletak di tengah. Tidak mungkin bukan, jika jaman dahulu, di tengah Gudang senjata, ada toiletnya? Hehe…
Namun toilet ini dibuat estetik, dengan gaya yang kuno juga. Sehingga interior tetap senada dan tidak aneh saat dipandang mata. Sayang saya tak sempat memotret toiletnya.
Baca juga: Warung Kopi Purnama, Warung Kopi Legendaris sejak 1930an
Menu di Hafa Warehouse Bandung
Keasyikan review tempatnya, malah jadi lupa tujuan menulis post ini apa. So, menunya kebanyakan kopi dan makanan ringan.
Makanan berat juga ada sih, seperti nasi goreng, katsu, pasta, yang tak terlalu rumit.
Minumannya enak. Saya coba signature coffee Hafa, Aku, Kamu, Mereka, dan juga lemon tea. Enak semuanya sih menurut saya.
Range harganya mulai dari Rp30.000 rupiah untuk kopi.
Selain itu saya juga pesan pisang goreng, yang enak juga rasanya. Harga per porsi sekitar Rp25ribuan. PPN + Service Charge 15% ya guys.
Menurut saya masih terjangkau sih harganya. Apalagi tempatnya enak buat bersantai. Meskipun menurut saya, musiknya terlalu keras, dan banyaknya yang kesini ABG cewakwakan.
Ya mungkin memang disini tempat nongkrong anak muda belia yang kalau teriak pun, energinya masih oke.
Baca juga: Mengenal Maison Bogerijen, Resto Mewah dari Jaman Belanda
Kalau saya jujur, disini agak sulit untuk ngobrol.
Pertama karena saya biasanya sudah kehabisan energi setelah ngajar, suara harus dihemat-hemat. Dijaga juga. Sedangkan Hafa Warehouse ramai sekali, meskipun saat saya datang, pengunjung dapat dikatakan tidak terlalu banyak.
Cocok Buat Nugas Nggak?
Buat kamu yang nggak perlu konsentrasi tinggi sih menurut saya cocok saja nugas di Hafa Warehouse. Mejanya cukup besar, bisa buat tempat laptop. Colokan juga tersedia.
Saya juga sempat nulis blog disini, dan asik saja. Karena menulis blog nggak perlu konsentrasi tinggi juga.
Tapi buat kamu yang memang butuh ketenangan, saya sih kurang menyarankan ke tempat ini. Tempatnya lebih cocok buat hangout sama teman-teman, senang-senang tanpa bawa pekerjaan atau tugas kuliah.
Hal Terindah di Hafa Warehouse Bandung
Overall saya suka tempatnya. Suka interiornya. Suka kopinya, juga cemilannya. Semuanya rasanya enak menurut saya. Meskipun bukan kategori yang enakkk banget ala restaurant legendaris, tapi worth to buy.
Hal terindah di Hafa Warehouse menurut saya adalah mushollanya yang mumpuni. Beneran niat bikin musholla.
Terletak di depan Hafa, dengan bangunan estetik yang nyaman, ber-AC, harum, dan juga tempat wudhunya estetik banget. Perpaduan gaya industrial dengan bebatuan alam. Keren lah pokoknya.
Saya bilang begini karena makin kesini, semakin jarang tempat nongkrong yang memperhatikan tempat ibadah umat muslim.
Mungkin karena keterbatasan lahan, musholla biasanya diletakkan dekat WC, atau tempat kumuh lainnya yang jauh berbeda dengan interior cafe yang mewah. Seolah, buat ibadah mah yang penting ada. Soal kebersihan atau keindahannya tak jadi hal yang diperhatikan.
Namun tidak demikian dengan Hafa Warehouse. Justru tempat terbersih adalah musholla dan area wudhunya.
Terima kasih Hafa Warehouse sudah menyediakan tempat ibadah yang nyaman, tempat ngopi yang nyaman, makanan dan kopi yang enak.
Jadi meskipun kita berlama-lama di cafe, pesan ini itu, tapi ketika jam ibadah datang, kita tetap semangat ibadahnya, tanpa takut waktunya terlewat.
Buat kalian yang masih mau baca tentang Cafe dan kuliner di Bandung, bisa lihat post terkait dibawah ini.
Add comment