Hai kalian semuanya, semoga dalam keadaan baik ya…waktu nulis ini, saya lagi di kereta Kutojaya Utara menuju Purwokerto. Jadi sekalian saja saya cerita pengalaman saya naik kereta dari stasiun Pasar Senen.
Kesan Pertama Naik Kereta Dari Stasiun Pasar Senen
Saya pilih keberangkatan kereta jam 8.55 WIB dari Stasiun Pasar Senen, supaya saya bisa leluasa jalan dari Stasiun Rawabuntu. Perjuangan banget kan untuk warga Tangsel dan sekitarnya kalau mau naik kereta jarak jauh?
Dari Stasiun Rawabuntu, saya naik KRL menuju Stasiun Tanah abang. Kemudian, saya melanjutkan perjalanan ke Stasiun Pasar Senen dengan menggunakan Grab ride. Hari ini tarifnya cuma goceng dong. Bener-bener ya…bikin saya senang. Hehe…
Di jam sibuk, perjalanan dari Stasiun Tanah Abang ke Stasiun Pasar Senen ditempuh sekitar 15 menit saja.
Terus terang, meskipun saya tukang keluyuran, awalnya saya agak galau mau berangkat lewat Stasiun Pasar Senen. Karena saya nggak ada bayangan berangkat lewat stasiun tersebut sebelumnya. Setiap naik kereta, saya selalu dari Stasiun Gambir.
Rasa galaunya terjadi karena gini: Rame nggak ya stasiunnya? Kumuh nggak ya? Teratur nggak ya? Duh norak banget deh saya pokoknya.
Lalu…sampai di Pasar Senen…ya ampun kok cakep…
Buat kalian yang masih bingung perbedaan Stasiun Gambir dengan Stasiun Pasar Senen, kalian bisa baca disini ya.
Perbedaan Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen
Jakarta-Purwokerto dengan Kereta Kutojaya Utara
Keberangkatan Kereta Kutojaya Utara dimulai dari Stasiun Jakarta Kota, dengan tujuan akhir Stasiun Kutoarjo.
Saya berangkat di hari Kamis, dari Stasiun Pasar Senen (PSE). Perjalanan ini tidak saya rencanakan sebelumnya, jadi baru beli tiket sekitar jam 9 malam, lewat aplikasi KAI Access. Nanti saya cerita detail di postingan selanjutnya ya…
Kondisi Stasiun Pasar Senen
Stasiun Pasar Senen ternyata bersih, terawat, teratur, dan banyak tempat jajannya. Apasih? Iya kan… penting banget tempat jajan tuh, karena kita mau perjalanan jauh.
Saat lagi asik main hape, saya baru tersadar kalau charger hp saya ketinggalan di meja kerja, di rumah. Duh oon…semua barang dibawa, kecuali yang terpenting! Charger! Ah ya sudah lah ya, gimana nanti.
Lalu saya duduk sambil browsing tempat beli charger di Purwokerto. Saat saya terlena, untung ada bapak porter yang menghampiri saya, lalu menanyakan, saya naik kereta apa.
Terus saya jawab, kereta Kutoarjo. Oon yang kedua hahaha…
Saya lupa nama keretanya dong. Untung bapaknya cepat tanggap, dan mengingatkan saya untuk segera masuk ke peron. Karena sebentar lagi keretanya mau datang.
Prosedur Masuk Peron Kereta Jarak Jauh di Stasiun Pasar Senen: My Face is My Ticket
Karena lama sekali tidak naik kereta jarak jauh di dalam negeri, saya sudah ketinggalan berita. Oleh petugas pemeriksa tiket, saya didaftarkan face recognition.
Jadi nanti saat masuk ke stasiun manapun tidak harus menunjukkan KTP lagi. Selfie dulu lewat aplikasi KAI Access. Setelahnya, saya nggak perlu scan barcode, wajah saya adalah tiket saya.
Peron di Stasiun Senen malah lebih nyaman daripada di Stasiun Gambir. Ini menurut saya ya…karena Stasiun Senen lebih modern dan teratur. Tempat duduknya banyak. Ada kipasnya dimana-mana, jadi kita nggak kepanasan.
Selain itu, ada tempat buat ngecharge hp juga (tapi harus bawa charger sendiri). Kalau kalian yang ke-oonannya sama dengan saya karena kelupaan bawa charger, ya ngga bisa ngecharge. Ada toilet juga di peron. Jadi waktu kita menunggu kereta boleh dibilang nyaman.
Masih Ada Pelayanan Scan Barcode
Buat kalian yang tidak membeli tiket dari aplikasi, kalian bisa print dulu boarding pass di mesin tiket otomatis. Jadi jangan khawatir ya, karena tidak sepenuhnya by digital. Petugas juga sangat membantu dalam pembelian tiket ini.
Add comment