Sehari di Muntilan, Pasar Kayu Muntilan

Sehari di Muntilan: Mencicipi Kuliner Legendaris dan Café Kekiniannya

Kabupaten Magelang tak hanya punya Candi Borobudur, tapi juga kota kecil penuh pesona, Muntilan. Dalam tulisan kali ini, saya mengajak kalian semua menelusuri sudut kota ini, selama kurang lebih 4 jam. Mencicipi kuliner legendaris Muntilan yang kaya rasa dan bersantai di café kekinian dengan konsep unik. Siap-siap ya!

Hai, kalian apa kabar? Saya kangen! Baru bisa nulis lagi sekarang, setelah perkuliahan usai. Jadi fokusnya nggak kebagi dengan pembuatan materi ajar. Anyway, ini adalah cerita tentang perjalanan saya sehari di Muntilan, sebuah kota kecamatan kecil yang terletak kurang lebih 25 kilo meter dari Yogyakarta. Kami mencicipi kuliner legendaris Muntilan dan café kekiniannya.

Pada perjalanan kali ini saya nggak sendirian, tapi ditemani sahabat saya Bhekti, Mbak Deasy, Agung, dan rekan Agung, Andri.

Berkenalan dengan Muntilan, Kota M dalam Serial Gadis Kretek

Buat kalian yang belum tahu, atau belum pernah dengar tentang Muntilan, pasti kalian mikir, “ngapain main kesitu? Ada apa? Apa yang bisa dilihat?”

Saya sendiri, pertama kali singgah di Muntilan tahun 2022. Saat itu, saya diajak Mas Heri dan Mbak Mei makan siang di dekat Pasar Muntilan, sepulang kami dari Gunung Andong di Magelang.

Kemudian…saya jatuh cinta dengan lengang dan tenangnya kota kecamatan ini. Kota yang damai, yang jauh dari keramaian dan hiruk pikuk ibukota. Kota dimana harum wangi masakan dan rempah tanah Jawa menyapa kita, seolah mengatakan, “Selamat kembali pulang, selamat beristirahat.”

Aduh so sweet nggak sih Muntilan? Bahkan saya memasukkan Muntilan sebagai wishlist tempat tinggal saya setelah pensiun nanti. Jauh banget ya mikirnya?

Muntilan Masuk ke dalam Kabupaten Magelang

Anyway, Kecamatan Muntilan sebenarnya masuk ke dalam wilayah Kabupaten Magelang. Letaknya sekitar 10 km dari Kota Mungkid, ibukota kabupaten Magelang. Fun Factnya, ternyata Muntilan ada sejak tahun 1812.

Sehari di Muntilan
Suasana di Muntilan

Jadi dulunya, Muntilan adalah tempat permukiman orang Tionghoa. Saya pun baru tahu informasi tersebut kali kedua saat saya datang ke kota ini. Pantas saja teman saya, juga mahasiswa saya dari etnis Tionghoa di tempat saya mengajar banyak yang asalnya dari Muntilan. Sehingga sekarang, terjawablah misteri itu.

Perjalanan dari Yogyakarta menuju Muntilan

Perjalanan ini ditempuh kurang lebih 40 menit, menggunakan mobil. Karena kami pergi berlima, maka kami sewa mobil dari Yogyakarta.

Harga sewa mobil jenis Xpander beserta Driver dan BBM adalah Rp800.000. Harga ini untuk 12 jam saat weekend. Mungkin kalau kalian pakai jenis mobil yang lain, dan di hari kerja, harga bisa lebih murah.

Sedangkan untuk kalian yang nggak mau sewa mobil, atau kalian yang solo traveling, tenang saja. Ada shuttle travel dari Yogyakarta ke Muntilan. Tarifnya antara Rp50.000-110.000.

Saat weekend, perjalanan dari Yogyakarta cukup macet. Sebenarnya macetnya bukan karena “macet” melainkan macet karena antrian lampu merah di Jalan Magelang. Selepas itu, perjalanan lancar. Apalagi driver kami pintar cari jalan pintas.

Menjelajah Kuliner Legendaris Muntilan, menuntaskan Misi Sehari di Muntilan

Misi kami kali ini adalah kelana wisata kuliner legendaris di Muntilan. Sengaja memang datang jauh dari Jakarta dan Bandung, untuk menikmati keaslian dan identitas dari sebuah kota.

Kemana saja kami? Yuk ikuti rekomendasi kuliner legendaris Muntilan yang saya cicipi disini!

1. Warung Sop Empal Bu Haryoko

Persinggahan kami yang pertama adalah Warung Sop Empal Bu Haryoko. Warung ini merupakan warung makan legendaris di Muntilan, yang berdiri sejak tahun 1940. Sop Empal adalah makanan khas Muntilan. Penasaran kan?

Sop Empal Bu Haryoko, Sehari di Muntilan
Sop Empal Bu Haryoko

Harga per porsi Rp30.000an. Minuman sekitar Rp4000-15.000an. Sangat terjangkau, bukan?

Lokasi Warung Sop Empal Bu Haryoko: Jl. Veteran No.9, Sayangan, Muntilan, Kec. Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah 56411. Atau untuk lebih mudahnya, Warung ini terletak di sebelah Klenteng Hok An Kiong.

Selesai makan, kami ngobrol sebentar, untuk kemudian melanjutkan ke destinasi berikutnya.

2. Toko Nyonya Pang, Toko Roti Tertua di Muntilan

Sebenarnya di dekat Warung Sop Empal Bu Haryoko ada toko oleh-oleh dan aneka kue legendaris, Toko Nyonya Pang. Tapi kami nggak mampir karena masih mau mengeksplore kuliner yang lain.

Sedikit informasi, Toko Nyonya Pang berdiri sejak tahun 1912. Di toko itu menjual kudapan khas Muntilan seperti Moho, Miku, Gethuk Panggang, Timus Original, Timus Ubi Ungu, Timus Crispy, Gemblong dan masih banyak lagi varian lainnya.

Lokasinya di Jl. Pemuda No.71, Growong, Pucungrejo, Kec. Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

3. Njonja Munsen Coffee Dining & Space

Nama cafenya kekinian ya? Jadi tempat ini berdiri tahun 2023. Tapi bangunannya adalah bangunan lama yang telah direnovasi, namun masih bergaya Jawa. Pintu dan jendelanya bercat hijau, dengan kursi dari kayu jati dan juga kursi jengki dari rotan yang membuat kita merasa ada dirumah.

Meskipun kami cuma punya waktu sehari di Muntilan, kami mengusahakan banget datang ke cafe kekinian yang Gen Z dan millenial friendly. Nggak hanya yang legendaris saja. Buat saya, Njonja Munsen Coffee Dining & Space memenuhi kriteria tersebut.

Kursi kayu jati di Njonja Munsen Coffee Dining & Space menu
Kursi kayu jati di Njonja Munsen Coffee Dining & Space menu

Mereka punya konsep yang unik, yaitu zero waste resto. Sehingga semua alat makan disini nggak menggunakan bahan plastik, atau tissue. Menarik ya?

Njonja Munsen Coffee Dining & Space, sehari di Muntilan
Njonja Munsen Coffee Dining & Space

Di tempat ini, kami memesan Timus Goreng, Tahu Mercon, Lumpia Sayur, hot americano, hazelnut coffee, dll. Saya lupa deh. Totalnya sekitar 200ribuan saja buat berenam.

Menurut saya harganya terjangkau. Kalau dibandingkan dengan café di BSD tentu saja harga di kedai ini jadi murah sekali. Rasanya juga enak banget.

4. Sate Jambu Muntilan

Kuliner terakhir kami di Muntilan, sekaligus menjadi penutup kelana wisata kali ini adalah Sate Jambu Muntilan. Sebuah Warung yang menyajikan Kuliner Legendaris Muntilan, yang telah berdiri sejak tahun 1959. Sesaat setelah kemerdekaan Indonesia bayangin!

Sehari di Muntilan, Sate Jambu Muntilan
Sate Jambu Muntilan

Dinamakan Sate Jambu karena lokasi awal penjualannya yang berada di dekat atau di area Pasar Jambu di Muntilan, Magelang. Bukan karena disini banyak pohon jambu, atau satenya dari buah Jambu.

Kami memesan Sate Klathak, Sate Bumbu, Tengkleng, sepiring nasi putih, 5 teh panas, dan 1 minuman botol berisi temu lawak. Disini semua makanan insyaAllah halal ya guys.

Daging yang digunakan adalah kambing muda. Jadi kalau kalian yang nggak suka kambing, mungkin boleh di skip (meskipun sayang sih kalau kalian sampai skip, karena memang seenak itu!)

Semua rasanya enak. Harga sate per porsi Rp40.000, Tengkleng 40.000.

Pasar Kayu Muntilan, Lokasi Syuting Gadis Kretek

Selain kuliner legendarisnya, di Muntilan juga banyak tempat yang bisa kita jelajahi. Kalau kalian cuma punya waktu sehari di Muntilan, kalian wajib kesini. Pasar Kayu Muntilan. Sebenarnya, tempat ini adalah pemberhentian kami setelah selesai makan di Warung Sop Empal Bu Haryoko.

Saya ingin mengajak sahabat-sahabat saya mengunjunginya karena Pasar Kayu Muntilan adalah lokasi syuting serial Netflix Gadis Kretek. Saya penasaran seperti apa suasananya. Merekapun demikian.

Lokasi Syuting Gadis Kretek, Pasar Kayu Muntilan
Lokasi Syuting Gadis Kretek, Pasar Kayu Muntilan

Kami berfoto di beberapa spot sederhana, tapi estetik. Camera friendly deh. Alhamdulillah, cuaca juga mendukung. Langit muntilan siang itu sangat biru, dengan awan-awan yang bergelayut manis di angkasa.

Nah itu dia perjalanan saya dan teman-teman saya dalam waktu sehari di Muntilan. Semoga bermanfaat buat kalian yang mau mampir ke kota ini. Worth the time, worth the money pokoknya. Highly recommended!

Ulasan detail nanti saya akan tuliskan dalam postingan “Muntilan Series”

Arum Silviani

Lecturer, Travel Blogger and Founder of Antasena Projects

Add comment

Selamat datang di Rumah Arum,

Hai teman-teman, Arum Silviani disini. Saya adalah seorang travel blogger, Praktisi Digital Marketing and Communication, Founder Antasena Projects, dan juga Dosen di Fakultas Bisnis UMN yang suka traveling. Website yang berisi Info Traveling, Kuliner, dan Gaya Hidup yang Indonesia Banget! Disini kalian akan saya suguhi keindahan Indonesia, dari POV warga lokal.

Arum Silviani

Lecturer, Travel Blogger and Founder of Antasena Projects

Advertisement

Small ads

Arum’s Archieve

Contact Me for Business Inquiry & Collaboration

Follow us

Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends.