Selamat Datang di Yogyakarta, Stasiun Tugu

Itinerary 4 Hari 3 Malam di Yogyakarta: Merasakan Slow Traveling dan Menikmati Perjalanan di Penghujung Tahun 2025

Hai, kalian apa kabar? Sudah Desember nih. Sepertinya beberapa diantara kalian sudah mulai mengambil cuti, atau ada yang siap-siap libur Nataru ya? Biasanya, salah satu kota vavorit orang-orang yang tinggal di Jabodetabek adalah Yogyakarta. Nah kalau kalian punya waktu 4 Hari 3 Malam untuk menjelajah Yogyakarta, kalian mau kemana saja? Berikut saya ceritakan perjalanan saya dan Itinerary 4 Hari 3 Malam di Yogyakarta, beserta rekomendasi hotel dan tempat makannya.

Yogyakarta Series:

Itinerary 4 Hari 3 Malam di Yogyakarta: Hari ke-1

Untuk Itinerary hari pertama, saya menjelajah tempat ini. Namun karena ulasan dan cerita saya cukup panjang, maka nanti saya akan bagi menjadi beberapa bagian.

  • Stasiun Tugu Yogyakarta
  • Menikmati Pagi di Jalan Malioboro
  • Mencoba Maxride, Moda Transportasi Baru di Yogyakarta
  • Sarapan di Pasar Ngasem
  • Makan Siang di Sate Kambing Mas Gandung, Pleret
  • Menikmati dessert baru di Yogyakarta
  • Menginap di The Edwin Syariah, Bantul
Baca juga: Itinerary 2 hari 2 malam di Yogyakarta, menjelajah candi

Nggak Bahas Yang Ngehits di Jogja

Kalau kalian mau cari apa yang lagi hits di Jogja, mungkin kalian bisa buka website lain atau social media. Tapi kalau kalian mau tenang, yuk sini. Saya ajakin jalan-jalan versi millenial yang tenang, nggak berisik, dan juga slow traveling. Gaya traveling dimana kita bisa mencicipi kuliner, dan gaya hidup yang Indonesia banget.

Baca juga: Menjelajah tempat bersejarah di Yogyakarta, Kraton, Tamansari Watercastle

Suasana Stasiun Tugu Yogyakarta

Waktu menunjukkan pukul 4.40 WIB, saat kereta api Mataram yang membawa saya dari Jakarta, tiba di Yogyakarta. Pagi itu, cukup banyak ketibaan kereta yang berdekatan waktunya dengan kereta yang saya tumpangi.

Selamat Datang di Yogyakarta, Stasiun Tugu
Selamat Datang di Yogyakarta

Di luar masih gelap, namun sudah masuk waktu shubuh. Saya pun memutuskan untuk sholat dulu di musholla stasiun Tugu, yang letaknya berada di belakang executive lounge.

Koper saya letakkan di depan musholla, karena disitu saya lihat banyak kakak-kakak yang sedang touch-up make-upnya. Sepertinya mereka sengaja memilih kereta malam dari Jakarta, sehingga pagi hari sudah sampai Yogyakarta, kemudian langsung berwisata.

Kondisi musholla cukup ramai, namun tidak penuh. Saya masih bisa sholat dengan tenang. Setelahnya saya hendak membereskan beberapa pekerjaan, sebelum melanjutkan perjalanan. Karena saya kan perginya saat weekday, dan kondisi sedang WFA (Work From Anywhere).

Menikmati Fasilitas Coworking Space Stasiun Tugu

Di Stasiun Tugu Yogyakarta disediakan coworking space yang cukup nyaman. Ada meja, kursi, dan colokan. Nampaknya pagi itu, yang senasib dengan saya banyak. Ada beberapa orang yang juga sudah membuka laptop di pagi hari. Menyelesaikan beberapa bahan presentasi.

Itinerary 4 Hari 3 Malam di Yogyakarta, coworking space stasiun tugu jogja
Coworking Space Stasiun Tugu Yogyakarta

Coworking space ini gratis ya teman-teman. Kalian bisa pakai sembari menunggu kereta kalian datang. Atau jika kalian seperti saya, yang sampai di Jogja hari masih sangat pagi, kalian bisa menunggu sampai matahari terbit di tempat ini. Jadi perjalanannya lebih aman, terutama buat wanita yang Solo Traveling.

Selain coworking space, banyak juga kursi berbahan kulit yang nyaman buat istirahat disini. Kursi pijat juga ada. Kalian bisa bayar pakai QRIS.

Suatu Pagi di Jalan Malioboro

Dari Stasiun Tugu, saya keluar melalui pintu Selatan, arah Pasar Kembang. Selanjutnya saya berjalan kaki sekitar 500 meter menuju Jalan Malioboro. Jarak segitu kurang lebih bisa ditempuh selama 6-7 menit.

Kondisi jalan ini masih lengang di jam 06.00 WIB. Beberapa orang terlihat sedang jogging di sepanjang trotoar Jalan Malioboro. Bus Trans Jogja sudah beroperasi dan mengangkut penumpang yang hendak beraktifitas pagi itu. Selain itu, delman juga sudah berseliweran, siap mengantar wisatawan untuk berkeliling Kota Yogyakarta.

Itinerary 4 Hari 3 Malam di Yogyakarta, Jalan Malioboro Yogyakarta
Jalan Malioboro Yogyakarta

Toko-toko masih tutup, namun beberapa sudah bersiap untuk membuka lapak mereka. Kini, tidak ada pedagang liar di Jalan Malioboro. Sehingga tampilan jalan bersih, dan nyaman untuk berjalan kaki.

Itinerary 4 Hari 3 Malam di Yogyakarta
Suasana Pagi di Malioboro

Matahari belum nampak sepenuhnya, dan kondisi Yogyakarta pagi itu cukup mendung. Belakangan saya baru tahu kalau selama seminggu sebelum saya tiba di kota ini, Yogyakarta selalu hujan setiap hari. Bahkan BMKG memberikan peringatan siaga bencana hidrometrologi untuk daerah Bantul dan sekitarnya.

Buat kalian yang pegel, ada banyak kursi disini. Kursi dan bola-bola beton khas seperti di Bandung banyak kalian temukan di Jalan Malioboro. Tidak usah heran, karena Yogyakarta adalah sister city Kota Bandung.

Mencoba Maxride, Moda transportasi baru di Yogyakarta

Saat saya ke Yogyakarta di penghujung November, ada moda transportasi baru di Jogja. Maxride namanya. Kendaraan roda tiga (kalau di Jakarta namanya Bajaj), yang bisa kalian pesan menggunakan aplikasi Maxride (ada di Playstore). Tarifnya terjangkau, hampir mirip ojek online, tapi bisa muat bertiga.

Kalau kalian bawa tas besar atau koper, tapi kalian nggak pengen pakai bus atau taksi online, Maxride ini bisa jadi pilihan. Spacenya cukup buat kita yang membawa barang banyak.

Meskipun demikian, hal yang perlu kalian tahu adalah soal legalitas angkutan umum jenis ini. Menurut warga Jogja, Maxride belum mengantongi izin resmi, sehingga masih ilegal. Selain itu, mereka juga bilang kalau driver Maxride agak ugal-ugalan. Ya…lagi-lagi, sesuatu yang baru pasti ada pro dan kontranya.

Saat saya mencoba Maxride cukup oke sih, tapi kalau untuk perjalanan jauh saya nggak recommend. Jarak tempuh 4 atau 5 kilometer masih okelah.

Kalian yang kepingin lihat bentuk kendaraan Maxride dan pengalaman saya saat naik moda transportasi ini, bisa lihat video Youtube shorts saya disini.

Arum Silviani

Lecturer, Travel Blogger and Founder of Antasena Projects

Add comment

Selamat datang di Rumah Arum,

Hai teman-teman, Arum Silviani disini. Saya adalah seorang travel blogger, Praktisi Digital Marketing and Communication, Founder Antasena Projects, dan juga Dosen di Fakultas Bisnis UMN yang suka traveling. Website yang berisi Info Traveling, Kuliner, dan Gaya Hidup yang Indonesia Banget! Disini kalian akan saya suguhi keindahan Indonesia, dari POV warga lokal.

Arum Silviani

Lecturer, Travel Blogger and Founder of Antasena Projects

Advertisement

Small ads

Arum’s Archieve

Contact Me for Business Inquiry & Collaboration

Follow us

Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends.