Namanya modern ya? Njonja Munsen Coffee Dining & Space. Jadi tempat ini berdiri tahun 2023. Tapi bangunannya adalah bangunan lama yang telah direnovasi, namun masih bergaya Jawa. Pintu dan jendelanya bercat hijau, dengan kursi dari kayu jati dan juga kursi jengki dari rotan yang membuat kita merasa ada dirumah. Kalian penasaran nggak isi dalamnya seperti apa? Berikut adalah Review Cafe Muntilan: Njonja Munsen Coffee Dining & Space, versi saya.
Baca tulisan sebelumnya dalam Muntilan Series:
- Sehari di Muntilan, Mencicipi kuliner legendaris dan cafe kekiniannya
- Makan Siang di Sop Empal Bu Haryoko, Warung Legendaris di Muntilan
- Pasar Kayu Muntilan, Kota “M” Dalam Serial Netflix Gadis Kretek
- Njonja Munsen Coffee Dining & Space, Cafe Zero Waste dan Ramah Lingkungan di Muntilan
- Sate Jambu Muntilan, Warung Sate Legendaris Sejak 1959!
Zero Waste Resto yang Nyaman Banget
Masuk ke Njonja Munsen, saya juga sangat-sangat nyaman. Apalagi ketika tahu bahwa konsep restaurant ini adalah zero waste. Jadi mereka nggak pakai peralatan sekali pakai seperti sedotan, tissue, dll yang menghasilkan sampah.

Tissuenya diganti dengan serbet yang cantik, sedotannya menggunakan sedotan stainless. Terus suasananya itu lho…tenang banget.

Mbak yang melayani kami juga ramah dan informatif. Seragamnya menggunakan kebaya yang sangat cantik. Sepertinya pemiliknya membangun bisnis ini dengan hati, karena ya seniat itu!


Saat kami kesana, ada banyak biarawati sedang makan di tempat itu. Namun meskipun banyak jumlahnya, mereka nggak berisik sama sekali. Well behave. Jadi kami ikutan kalem deh hehehe…
Selanjutnya, kami memesan kudapan dan minuman. Sengaja memang kami nggak makan berat, karena kami masih kenyang setelah makan Sop Empal, dan setelah ini masih mau kulineran lagi di Sate Jambu Muntilan.


Saya lanjutin ya reviewnya…duh semangat nih ngasih tahu ke kalian tempat yang bagus dan enak.
Dapur Berstandar Restaurant Hotel Bintang 5
Jadi Kedai Njonja Munsen tuh punya dapur yang luas banget, daaan bersih banget! Standarnya kayak di hotel bintang 5 gitu. Kenapa saya tahu?
Karena dapurnya pakai kaca transparan, jadi saat saya mau sholat di mushola, saya ngintip deh. Mau nggak mau kan saya jadi membandingkan ya dengan dapur hotel bintang 5 yang pernah saya kunjungi sebelumnya.

Chef dan staf dapurnya cekatan banget ngerjain pesanan kami. Pakai topi koki, dan bajunya putih bersih.
Dari hasil “ngintip” itu, saya bisa menyimpulkan kalau mereka memang profesional. Tangannya beda! Sat-set, tapi tenang saat plating.
Fasilitas Toilet dan Musholla di Njonja Munsen Coffee Dining & Space
Toiletnya bersih dan wangi. Meskipun tidak ada tissue ya, karena disini konsepnya zero waste. Wastafelnya juga dibuat niat dan estetik. Bersih dan juga punya kaca berukuran besar jadi bisa buat selfie begini. Hehe…

Surprisingly, musholanya luas dan bersih. Ini sih hidden gem banget. Soalnya sekarang jarang ada resto yang ngasih space buat musholla seluas ini.

Saya jadi kebayang, tempat ini adalah pilihan yang sangat keren dan nyaman kalau buat buka bersama.
Ya ampun Arum…puasa aja belum, udah mikirin bukber.
Review Cafe Muntilan: Bagaimana rasa makanan dan minuman di Njonja Munsen Coffee Dining & Space?
Menunya beragam, lengkapnya kalian bisa lihat disini.
Di tempat ini, kami memesan Timus Goreng, Tahu Mercon, Lumpia Sayur, hot americano, hazelnut coffee, dll. Saya lupa deh. Totalnya sekitar 200ribuan saja buat berenam.
Menurut saya harganya terjangkau. Kalau dibandingkan dengan café di BSD tentu saja harga di kedai ini jadi murah sekali.

Timus gorengnya enak banget. Diplatting cantik seperti ini. Rasa manisnya pas, teksturnya lembut, dan pas sekali dimakan untuk menemani hot americano.

Lalu tahu isinya cukup pedas, karena ada cabai di dalamnya. Teksturnya renyah, gurih, tapi tidak ada rasa yang spesial. Seperti tahu isi pada umumnya. Sedikit mirip tahu jeletot di Bandung, tapi versi lebih mild pedasnya.
Menurut saya, lumpia sayurnya juara sih. Teksturnya crispy di luar, dengan tingkat kematangan sayur yang pas banget, sehingga sayurnya masih segar.


Saya jadi seperti makan lumpia basah, tapi dibungkus kulit lumpia crispy. Rasanya nggak membosankan. Satu porsi isinya 2, tapi bisa dimakan 4 orang. Karena sebagai kudapan, ukurannya memang cukup besar buat saya.


Kalau minumannya, cenderung light. Tapi enak. Nggak bikin enek. Karena saya suka americano dengan rasa sederhana, maka secangkir hot americano di kedai Njonja Munsen sudah memenuhi ekspektasi saya tentang kopi. Saya diberikan gula terpisah, tapi ternyata itu nggak perlu. Kopinya sudah enak.
Lesson Learned dari Review Cafe Muntilan
Cafe Muntilan: Njonja Munsen ini mengusung tema zero waste, yang tentu saja jarang ada di kota kecil seperti Muntilan. Di bagian depan cafe juga terdapat barang-barang yang dijual seperti tumbler, sedotan stainless dll.

Bentuk dan desainnya lucu-lucu. harganya juga murah sekali kalau menurut saya. Tumbler dijual di kisaran harga Rp50ribuan. Paling mahal kayaknya nggak sampai Rp100ribuan deh.

Demikian review cafe Muntilan yang bisa saya sajikan ke kalian semua. Menurut saya, kedai Njonja Munsen wajib dikunjungi jika kalian ke Muntilan. Saya pun akan kembali lagi jika ada kesempatan. Mencoba aneka makanan beratnya, sambil duduk santai menikmati sore di Muntilan.




Add comment