Telaga Biru Cicereum, Permata Biru di Pedalaman Kuningan
Rasanya pantas menamakannya demikian. Sekeping surga yang berada di Desa Kaduela, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Sebenarnya perjalanan ini sudah lumayan lama dilakukan. Tepatnya bulan Mei lalu. Ulasan singkatnya juga sudah saya tulis di postingan sebelumnya. Tapi yang namanya cerita perjalanan, buat saya perlu diabadikan dalam tulisan. Supaya kelak jadi kenangan, bisa dibaca kembali, diingat, untuk kemudian ditinggalkan jika kita sudah tiada. Jiaahh…mellow banget ya. Tapi gitu deh adanya. Setiap kita berjalan bersama sahabat, pasti selalu ada saja yang bikin kita tersenyum mengenangnya.
Baca juga: Itenerary seharian keliling Kuningan
Awalnya tak terbersit hati untuk bertualang ke Telaga Biru. Tapi setelah “kompor” dari Bhekti yang bilang kalau Telaga Biru ini memiliki kemiripan dengan Labuan Cermin di Derawan sana, jadilah kami penasaran.
Telaga Biru merupakan nama beken dari Situ Ciceureum, mata air yang menjadi sumber kehidupan warga desa Kaduela. Oleh karenanya, airnya sangat jernih. Saking jernihnya, kita pun dapat melihat jelas ke dasar air, termasuk aneka ikan mas yang berlarian di dalamnya. Pesona airnya yang jernih dan berwarna biru ini yang kemudian menjadikannya dinamakan Telaga Biru.
Baca juga: Itenerary Wisata Sehari di Cirebon
Namanya mungkin tak menggema jelas seperti Telaga Remis atau Telaga Nilem. Namun keindahannya, sungguh sulit diungkapkan dengan kata-kata. Heartbreaking kalau istilah bule-nya. Saat mentari menyinari tengah danau, maka air danau tersebut berkilauan seperti permata berwarna biru muda.
Semua pesonanya bikin saya pengin nyanyi lagunya Ebiet G. Ade yang fenomenal itu.
”Barangkali, ditengah telaga…ada tersisa, butiran cinta…”
zzzzzzzzzzzzttttt…tapi yang kelihatan adalah ini:
Duh mbaaakk ngerusak pemandangan banget siih…telaga ini kan airnya buat minum sama warga. Nggak boleh diperlakukan semena-mena lho…kok malah kamu ucek-ucek pake kaki tuh gimana coba???
Gagal pula lagu saya. Karena di tengah telaga, butiran cintanya ketutup sama bebek-bebekan. #usekusekmata.
Si bebek ini juga berulangkali mengacaukan acara foto kami. Sehingga akhirnya kami memilih menikmati jernih airnya di sisi yang lain. Melihat ikan-ikan ini, contohnya.
Juga mata air ini.
Fasilitas di Telaga Biru memang masih sangat minim untuk pengunjung. Kata warga setempat, telaga ini memang baru saja dibuka untuk umum. Biaya masuknya Rp15ribu, sudah termasuk tiket terusan Telaga Biru, Telaga Nilem, kolam renang alami, dan Telaga Remis. Tapi buat kami tak mengapa, asalkan kami bisa menyaksikan sekeping surga yang memukau mata. Rasanya tetap puas dan mengena di hati.
Add comment