Review Hotel Mason Pine Kotabaru Parahyangan
Travelers, lumayan lama ya saya nggak mereview Hotel. Alasannya adalah, malas. Padahal banyak sebenernya hotel yang bisa direview lengkap. FYI, seperti review yang sudah saya tulis sebelumnya, review ini saya buat berdasarkan pengalaman pribadi, bukan advertorial atau dengan endorsement karena saya bayar sendiri. Jadi review ini saya tulis semau saya, sejujur-jujurnya, sesuai dengan apa yang saya rasakan ya guys.
Here we go!
Lokasi Hotel Mason Pine
Hotel Mason Pine sebenarnya merupakan resort berbintang 4 yang terletak di Kotabaru Parahyangan. Sebuah kota mandiri yang berada di daerah Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Hotel ini dikelilingi pohon pinus, ilalang yang cantik, juga danau Saguling yang mengalir di bawahnya. Saya menginap disini 3 hari 2 malam. Jadi saya rasa cukup lah ya buat kasih review yang lumayan lengkap mulai dari resepsionis, kamar, ruang rapat, kolam renang, dan restaurant.
Resepsionis
Plus:
Meskipun hotel ini banyak tamu dan terhitung hotel dengan jumlah kamar yang banyak, tapi saya suka pelayanan resepsionisnya yang cepat tanggap. Prosedur check-in berlangsung cepat dan mudah. Petugas front office nya pun ramah dan cekatan. Setiap saya menginap, yang pertama kali saya nilai memang pelayanan resepsionisnya ya guys. Karena disinilah wajah pertama sebuah hotel dipertaruhkan. Meskipun sekarang hotel berbintang 4 ke atas tumbuh bak jamur di musim hujan, namun nyatanya, tak semua hotel mampu memberikan pelayanan sesuai dengan kelasnya.
Minus:
Nggak ada.
Kamar
Saya menginap di kamar executive twin room di lantai 1. Kamar saya memiliki beranda/balkon dan tertutup dengan pintu kaca. Kamar ini menghadap ke arah tempat outbound dan hutan pinus, juga berdekatan dengan danau Saguling di bawah sana. Garden view lah ya istilahnya.
Plus:
Fasilitas kamarnya lengkap. Ada LED TV 32 inch dengan tv cable, Telephone IDD (interkom), kulkas kecil, Coffee Maker, Air mineral 600 ml 2 botol, Safe Deposit Box, Hairdryer. Untuk kamar eksekutif ini, kamar mandinya dilengkapi bath tub dan shower.
Kalau saya sih suka banget sama kamarnya, apalagi lantainya dari kayu, bikin hangat meskipun saya berkunjung saat Bandung sedang musim dingin (Suhu berkisar antara 15-24 derajat celcius). Tempat tidur dan bantalnya juga enak, nggak bikin pegel/sakit badan pas saya bangun tidur. Sofanya enak diduduki, empuk dan nyaman. Cocok kalau buat santai sore sambil baca buku dan lihat pemandangan di halaman belakang. Coffee maker berfungsi dengan baik. Untuk kamar mandi, saya suka shower dan airnya bersih. Tekanannya pun besar sehingga kalau saya mau berendam di bath tub, nggak perlu nunggu waktu lama buat mengisi airnya.
Minus:
Kamar mandi:
Tutup Bath Tubnya masih jadul. Nggak rapat jadi banyak air yang kebuang saat kita berendam. Rusak juga sih penutupnya, sehingga udah nggak bisa diputar dari bath tubnya. Udah copot gitu. Jadi harus kerja keras pas ngebuka itu tutup buat mengeluarkan air di bath tub setelah kita berendam.
Minibar:
Kulkasnya berisik banget bunyinya. Jadi terpaksa saya harus cabut dari stop kontak. Terus, hari kedua saya menginap, minibar nggak diisi ulang dong. Alias saya nggak dikasih kopi dan teh juga gula untuk hari kedua. Mau complain males. Jadi saya yang punya kebiasaan minum kopi selepas shubuh terpaksa deh nunggu sampai waktu sarapan di restaurant.
Tempat tidur:
Nggak tahu kenapa, di hari kedua saya menginap, pemasangan sprei dan linen nya nggak rapi. Mungkin saya memang perfeksionis. Tapi kalau menurut saya, ketika kita bayar mahal di hotel, itu sudah termasuk semua-muanya yes. Saya pribadi paling nggak suka kalau ada linen (sprei) yang dipasang seadanya. I really hate that. Karena buat saya kamar tidur itu jadi poin utama saat menginap. Saya benar-benar naruh perhatian ekstra sama tempat tidur. Ngelipet sedikit, ilfil deh. Hahaha…
Satu lagi, tidak ada stop kontak di dekat tempat tidur. Padahal saya suka butuh nge-charge hp di malam hari. Colokan ini hanya ada di meja rias dan di balik sofa. Which is kabelnya nggak cukup panjang kalau saya taruh hp di dekat saya.
Dan…saat Sabtu Pagi, dikala saya niat mau tidur lagi setelah shubuh (baru kelar kerja jam 12 malam), ealahhh….yang terdengar adalah musik SKJ 95 sama lagunya Via Vallen. Adududu…kenceeeng buanget. Nasib deh kamar menghadap ke lokasi outbond hahahaha…
Restaurant:
Variasi makanan memang nggak terlalu banyak. Bahkan boleh dibilang minimal banget deh buat sebuah hotel berbintang 4. Biasanya, kalau saya ke hotel itu buffet nya buanyaaak banget. Variasinya macem-macem. Apalagi buat breakfast sama dinner. Banyak makanan dengan aneka dessert yang memikat. Hal yang berbeda saya temukan di restaurant hotel ini yang beneran minimalis banget soal makanan.
Tapi…saya suka restaurant di Hotel Mason Pine. Kenapa coba?
Plus:
Karena meskipun dari variasi makanannya nggak banyak…tapi dari segi rasa, ENAK. Kalau menurut saya enak ya, beneran berasa bumbunya dan terasa hospitality dari chef nya gitu. Gimana ya ngomongnya? Saya emang kalo makan suka pake perasaan sih, jadinya mungkin ini yang mendasari saya suka makanannya meskipun sedikit dari segi variasi. Disini rasanya nggak kayak makanan hotel pada umumnya, atau kayak catering prasmanan dalam kawinan (punten kalo deskripsinya ekstrim). Chef disini kasih makanan yang rasanya nyaris sama dengan makanan yang diolah di restaurant/kedai laris. Itu yang susah dicari. Contoh aja ya, menu bubur Cianjur. Bubur yang saya makan di hotel ini rasanya mirip dengan yang saya makan di Cianjur. Padahal biasanya, kalau makan makanan hotel itu nggak dapet deh rasa otentik dari makanan setempat. Atau jarang dapat rasa otentik masakan Indonesianya.
Saat saya sarapan, chefnya keluar ke restaurant. Sambil nanya ke saya untuk coba beberapa menu disitu. Logatnya, Sunda! Hahaha…pantesan saya dapat rasa Indonesia di setiap masakannya.
FYI, banyak hotel di Indonesia yang punya Chef bule. Mereka masak nasi goreng. Tapi rasanya kalah jauh sama nasi goreng mamang-mamang yang jualan di gerobak pinggir jalan. Karena apa coba? Menurut saya, meskipun mereka bisa masaknya, tapi mereka boleh jadi belum meresapi bumbu dasar dan resep khas Indonesia. So, no wonder kalau rasanya seringkali nggak karuan. Enak mungkin, tapi itu nggak otentik.
Tempat vavorit untuk makan
Restaurantnya ada beberapa, tapi saya suka makan pagi di atas. Outdoor. Jadi sambil lihat kolam renang, sambil merasakan indahnya mentari pagi #eaaaa….
Kalau untuk dinner, saya suka yang di lantai mezanine. Karena, kalau di bawah (dekat kolam renang) itu gelap. Dan saya nggak suka makan di tempat gelap atau remang-remang. Mungkin bagi sebagian orang romantis. Tapi buat saya That’s a Big No. Saya nggak mau saat saya makan, tiba-tiba nggak sengaja menggigit cabe atau bawang mentah gara-gara makanannya nggak kelihatan. Hehee…no offense.
Minus
Kurang banyak variasi makanannya.
Kolam Renang
Plus:
Nggak usah ditanya deh ya gimana asyiknya kolam renang ini. Semacam infinity pool yang luas, dan menyenangkan. Kita bisa juga loh lihat sunset dari kolam renang ini. Cakep banget lah. Oh iya, kolam renang buat anak-anak terletak di bawahnya. Sayang saya nggak sempat motret. Tapi gambarannya, kolam buat anak-anak dibuat semacam mini waterboom gitu. Ada beberapa permainan air yang dijamin bikin anak-anak senang.
Minus:
Agak terekspose tempatnya. Karena terletak tepat di sebelah restaurant. Jadi kalau kita mau berenang pagi, pasti dilihat oleh tamu hotel yang lagi sarapan. Begitupula saat dinner. Kalau mau berenang malam pasti kelihatan juga sama tamu hotel yang lagi dinner. Paling enak berenang disini itu sekitar jam 3-5 sore. Sudah mulai teduh, tapi masih hangat. Restaurant juga nggak beroperasi jam segitu. Jadi bisa bebas lah ya mau berenang kayak apa juga.
Ruang Rapat
Plus:
Ruang rapat cukup nyaman lah ya. Saya kebagian ruang rapat di Saguling 1. Dekat dengan kolam renang. Wifinya cukup bagus disini. Meskipun beberapa kali teman saya mengalami sambungan yang byar pet. Tapi lumayan. Interkom juga disediakan disini. Jadi kalau butuh apa-apa, tinggal telepon aja ke bagian banquet.
Minus:
Makanan untuk snack (coffee break) minimalis bangeet. Kalau menurut saya agak nggak representatif sih ya. Dibandingkan hotel lain dengan kelas yang sama, disini super minimalis dan nggak variatif.
Gym
Sebenernya ada Gym, tapi saya nggak sempat mampir untuk sekedar foto. Sorry ya bagian ini nggak bisa kasih review. Tapi saya kasih lihat tempat buat olahraga atau refleksi kaki ya. Kurang lebih begini.
Tempat parkir
Baik tempat parkir mobil atau motor tersedia luas. Jadi nggak usah khawatir nggak kebagian tempat.
Tarif Hotel per malam:
Tarif menginap per malam di hotel Mason Pine Kotabaru Parahyangan dimulai dari Rp800ribuan. Karena saya dapat kamar executive room, tarif per malamnya sekitar Rp900ribuan. Menurut saya harga segitu sepadan dengan fasilitasnya.
Video Review Hotel Mason Pine Kotabaru Parahyangan
Beberapa waktu lalu saya menginap lagi di mason pine. terus saya niat bikin videonya yang saya upload di IG TV. Ini dia videonya;
Attraction near by:
Dari hotel ini, anda bisa berjalan kaki sekitar 5 menit ke Masjid Al-Azhar. Masjid unik berbentuk kubus menyerupai Ka’bah ini dirancang oleh Bapak Ridwan Kamil. Arah kiblatnya unik dan indah sekali. Kayak gini nih.
Pusat IPTEK (Jam Matahari)
Nggak jauh dari hotel ada juga tempat wisata IPTEK. Meskipun saya belum pernah masuk, tapi saya sudah pernah jalan-jalan di sekitar jam matahari ini.
Bale Seni Barli
Ada juga hasil karya Barli yang dipamerkan disini.
Bale Pare
Restaurant yang menyuguhkan nuansa unik. Kalau saya sih suka ya makan disini. Meskipun makanannya nggak terlalu enak, tapi saya suka suasananya. Terutama live musiknya kalau malam minggu.
Cara menuju hotel Mason Pine dari Bandung dengan kendaraan umum:
Dari Stasiun Bandung/Pasteur: Anda bisa naik Damri rute Alun-alun Bandung-Kotabaru Parahyangan. Bus ini melintas di depan Stasiun Bandung (Stasiun Pintu Utara, Jalan Kebon Kawung) dan anda bisa turun tepat di depan Hotel Mason Pine. Tiket Bus Rp8.000/orang.
Nah kurang lebih segitu review saya. Buat kalian yang mau Staycation di Bandung, hotel ini recommended. Sekali lagi, review ini dibuat karena kemauan saya sendiri dan bukan endorsement. I pay it with my own money. Semoga informasi ini bermanfaat buat anda semua. Happy traveling…
Baca juga review hotel lainnya:
Staycation Ala Koper, Ini dia Rekomendasi 4 Hotel Bintang 4 di Bogor
Traveling Murah ke Semarang ala Hijab Flashpacker
Review Hotel Double One Villas Amed Bali
Review My Studio Hotel Kapsul Surabaya
Pengalaman Menginap di On The Rock Hotel Kupang
Itinerary Lengkap Dua Hari di Jogja-Hari Pertama
Kalau ada yang mau ditanyain, silakan tinggalin komen di bawah yaa…
Add comment