Kue Balok Maranti Kadungora adalah salah satu tempat ngemil vavorit saya. Terletak di kawasan Kadungora, sesaat sebelum masuk ke wilayah Kota Garut. Warungnya sederhana. Di pinggir jalan, dan tidak ada yang spesial sama sekali. Tapi tunggu dulu…meskipun sederhana, mereka menyajikan menu kue balok yang rasanya yahud. Seperti apa sih Kue Balok itu? Yuk kita simak liputan kuliner saya berikut.
Apa itu Kue Balok?
Kue Balok adalah hidangan pastry khas Jawa Barat yang terbuat dari adonan tepung terigu, telur, gula, mentega, soda kue, dan susu. Bentuknya mirip kue pukis, namun dengan ukuran lebih besar. Rasanya sedikit berbeda dengan kue pukis. Mungkin gambarannya, kalau anda pernah mencoba Kue Pancong setengah matang di daerah Depok/Margonda, kurang lebih kue balok rasanya seperti itu.
Berdiri sejak tahun 1941, hingga kini kue balok Maranti masih mempertahankan cara tradisional untuk memasaknya. Adonan dimasukkan ke dalam cetakan, kemudian dututup anglo berisi arang yang menyala.
Kue Balok Maranti Kadungora, Vavorit sepanjang masa
Meskipun tersedia varian rasa keju, durian, coklat, dan kacang, saya paling suka memesan kue balok original, dengan tingkat kematangan “rare” atau setengah matang. Selera setiap orang berbeda tentu saja.
Jika dilihat dari tampilan, tampak tak menarik dan sangat biasa. Malah cenderung berantakan. Namun saat digigit, adonannya meleleh dan lumer di mulut. Memberikan sensasi yang luar biasa, karena lelehan panas dari adonan yang manis bersatu dengan kelembutan kue yang memanjakan lidah. Mmm…yummy!!!
Harga satuan kue balok di Kedai Maranti Kadungora adalah Rp2000/buah. Satu loyang berisi 5 buah kue, sedangkan sepasang loyang berisi 10 buah kue. Meskipun terlihat mudah dalam pembuatannya, namun demikian di kota lain sulit sekali rasanya mencari kue balok yang rasanya enak seperti di Kadungora. Saya saja yang tinggal di Bandung masih terus melakukan “pencarian” kue balok enak saking penasarannya dengan hidangan tersebut.
Kue Balok paling cocok dinikmati sore atau malam hari, dengan ditemani segelas kopi atau susu, atau kopi susu. Kalau saya, lebih suka menikmatinya dengan secangkir teh pahit. Rasanya lebih enak jika kita segera mengkonsumsinya sesaat setelah kue balok selesai dibuat. Atau dengan kata lain, fresh from the “anglo”. Hehehe…
Bubur Ayam Maranti
Di Kedai Maranti ini, kita juga bisa membeli bubur ayam. Rasanya enak, dan harganya cukup terjangkau. Antara Rp10.000-Rp15.000 per porsinya. Oh iya, sepanjang jalan Kadungora ini memang banyak yang menjual kue balok dan bubur ayam. Mereka berjualan 24 jam, jadi jangan khawatir jika anda melintasi wilayah ini di malam hari. Anda tetap bisa berhenti sejenak untuk menikmati hidangan khas Jawa Barat yang manis dan menggoda.
Tertarik untuk mencobanya?
Jangan lupa menepi di Kadungora sebelum anda melanjutkan perjalanan ke Garut dan sekitarnya. Karena Kue Balok Maranti Kadungora, sensasi lumernya tak terlupakan.
Apa benar berdiri sedjak 1941 !
Nuhun Infona teh.