if we never try, website banner arumsilviani.com

If we never try, how will we know?

Pernah nggak sih kalian, ketika akan memulai atau mencoba sesuatu yang baru, kita sibuk baca review. Semua experience orang yang sudah mencoba kita baca satu persatu. Dari ulasan satu ke ulasan lain, tulisan satu ke tulisan lain, video yang satu ke video yang lain.

Sampai akhirnya, ketika sudah kenyang baca review orang lain malah mumet sendiri. Lalu…nggak jadi mencoba. Anyone relate?

Fall in love alone. Lagu yang belakangan viral karena penggalan liriknya If we never try, how will we know? How far this thing could go. Sering digunakan backsound reels orang di instagram maupun video tiktok. Seperti apa sih relatenya lagu ini di kehidupan kita?

Ketika kita disibukkan oleh review dari orang lain

Kalau ada yang relate, sini salaman sama saya. Kita sama!

Sadar nggak sadar, kehidupan kita sekarang tuh banyak banget dipengaruhi “katanya.”

Bahkan tanpa sadar, keputusan dalam hidup kita juga diatur oleh review. Ulasan dari orang lain. Penilaian dan pendapat orang lain tentang sesuatu. Parahnya, kita sendiri yang mau diatur sama review!

Contoh ketika saya mau ke café buat WFC-an ceritanya. Karena terkadang, saya juga bosan WFH. Saya baca review dulu tuh. Mulai dari official account café itu di instagram, di google review, di section comment medsos, video youtube.

Semuanya saya cek reviewnya. Hingga tanpa sadar, waktu saya habis buat membaca dan nonton review orang. Sebelum saya memutuskan café yang mana yang akan saya datangi untuk WFC, eehh keburu hujan deras. Lalu berujung nggak jadi kerja dari cafe.

If we never try, we wouldn’t know even if there are a lot of review

Sekali waktu, di sebuah malam menuju minggu saya jalan-jalan sama sahabat di Bandung. Termakan dan terlena oleh review, kami datang ke sebuah café yang lagi hits. Ternyata kami harus waiting list cukup lama. Akhirnya kami memutuskan untuk pindah café.

Lagi-lagi, karena kami adalah millenial yang tech savvy ceritanya, kami cari lagi café yang reviewnya bagus di google. Dan…ketemulah sebuah café milik artis yang cukup ternama.

Ternyata setelah kami datangi, cafénya bagus sih…tapi nggak punya tempat parkir! Dimana hal tersebut tidak tercantum di review orang karena lagi euforia. Selain itu, cafenya penuh parah. Tidak ada tempat duduk yang tersisa.

Selanjutnya kami pasrah. Sambil jalan, sambil lihat kanan kiri, siapa tahu ada café yang bagus dan nyaman yang bisa kami datangi. Sampailah kami pada sebuah restaurant yang ternyata…hanya berjarak 1 km dari rumah saya. Padahal saya dan sahabat-sahabat saya sudah jalan lebih dari 10 km akibat muter-muter cari café.

baca juga: Jurnalistik yang tak lagi menarik

Restaurant dengan Review B-aja, tapi ternyata….

Resto tempat kami melipir tidak memiliki review banyak dari orang. Di google biasa saja. Kategori sedang. Medsosnya juga entah yang mana. Tempatnya luas, meskipun tempat parkir terbatas. Sepi, padahal malam minggu. Musiknya nyaman didengar, tidak memekakkan telinga seperti dua café yang sebelumnya kami datangi.

Ternyata, setelah kami memesan makanan, pelayanannya cukup bagus. Tempat duduknya nyaman, suasananya cozy, kami bisa ngobrol asyik tanpa harus saling berteriak (biasanya kalau nongkrong di café, balapan tuh antara suara kita dengan suara musik).

Selain itu, fasilitas tempat sholat tersedia luas, makanan cukup enak, dan minumannya enak sekali. Porsinya juga jumbo. Meskipun harganya cukup mahal untuk di Bandung, tapi worth the money.

Penilaian di google review 4,3. Tapi buat saya rasanya 4.7 lebih pantas disandang oleh restaurant ini. Ternyata setelah saya cek detail di google review, rata-rata orang yang meninggalkan review jelek adalah karena harganya yang cukup mahal. Bukan karena menu dan kenyamanan juga pelayanan restaurantnya.

So, sebenarnya review juga nggak bisa sepenuhnya benar, kan? Ada situasi dan kondisi yang berbeda. Pengalaman kita dan pengalaman orang lain juga berbeda.

baca juga: Jalan pagi yang berujung menemukan Hidden Gems di Bandung

Just do It!

Meskipun selalu baca slogan dari NIKE ini saat saya olahraga, just do it malah jarang saya lakukan. Ya itu tadi, kebanyakan mikir, takut gagal, takut kecewa, takut nggak sesuai ekspektasi.

Sejatinya, kalau kita tidak melakukan, tidak memulai, tidak memutuskan, ya kita tidak akan tahu nantinya bagaimana. Seperti kata Stacey Ryan,

If we never try, how will we know? How far this thing could go?

Fall in love alone, Stacey Ryan

Seperti saat saya bersama dengan Bhekti, Ega, dan Febby yang mencoba mendirikan platform belajar online, Antasena Edu Projects. Setidaknya, kami sudah mencoba.

If we never try, how will we know
Antasena Edu Projects

So, if we never try, how will we know?

Ketika kita fokus mencari pendapat dan penilaian orang lain, mungkin waktu kita jadi terbuang sia-sia. Karena mau tidak mau, kita jadi sibuk membandingkan.

Mau kerja, mikir. Duh kalau ada orang yang kerjanya lebih bagus dari saya bagaimana, ya? Si dia mengerjakannya seperti apa ya?

Ketika hendak menulis buku, mikir. Banyak banget saingannya. Apa mungkin buku saya ada yang baca?

Saat mau mulai jalan, mikir lagi. Duh takut nanti hujan. Nanti macet.

Baru akan memulai bisnis, sudah sibuk mikir, nanti kalau gagal bagaimana?

Dan…berjuta alasan juga ketakutan lainnya terhadap faktor eksternal. Terlebih jika belum baca review. Seperti nggak ada pegangan gitu.

Ketakutan yang sesungguhnya tak berarti. Karena jika itu terjadi, kita berarti telah kalah dengan diri sendiri. Padahal saingan terberat bukanlah berasal dari faktor eksternal, melainkan diri kita sendiri.

Arum Silviani

Yap, memulai memang tak mudah. But if we never try, how will we know? How far this thing could go?

Oh ya, kalau kalian mau lebih cepat dalam bekerja, kalian bisa coba gabung sama programnya Antasena Edu Projects. Disitu kalian bisa ambil course untuk bisa 10 type fingers blind. Atau mengetik 10 jari tanpa melihat keyboard. Supaya kerjaan bisa lebih cepat selesai, dan nggak sering typo.

Arum Silviani

Lecturer, Travel Blogger and Founder of Antasena Projects

Add comment

AdBlocker Message

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Follow us

Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends.