Jangan kaget ketika kalian ke Aceh, lalu mampir ke Warmindo (Warung Makan Indomie) disana. Kalian biasanya akan ditanya oleh penjualnya. “Kakak mau Indomie Original atau Indomie Bumbu Aceh?”
Meskipun Indomie punya varian mie aceh, tapi bukan itu maksud penjualnya. Dulu saya juga sempat shock culture. Bingung saat ditanya demikian.
Indomie Seleraku Vs Indomie Bumbu Aceh
Jadi di wilayah Aceh hingga Sabang, semua warmindo menyajikan menu Indomie Original dan Indomie Khas Aceh.
Indomie Original artinya ya Indomie saja. Benar-benar menggunakan bumbu indomie, tanpa tambahan bumbu lainnya. Paling yang ditambah hanya toppingnya. Mau tambah telur, sosis, kornet, dll. Sama seperti Indomie di Pulau Jawa.
Sedangkan Indomie bumbu Aceh adalah Indomie yang dibumbui dengan bumbu khas Aceh. Termasuk diantaranya ada yang menggunakan daun ajaib sebagai penyedap. Kalian tebak sendiri lah ya daun yang saya maksud itu daun apa.
Rasanya? Jangan ditanya. Sangat-sangat enak! Kalian wajib coba pokoknya kalau ke Aceh. Harganya juga sangat murah. Berkisar antara Rp8.000-Rp13.000. Mungkin kalau di Kota Banda Aceh ada yang sedikit lebih mahal dari itu.
Penyedap buatan Alam yang Melimpah di Aceh
Jangan kaget kalau kalian ke Aceh, kalian akan menemukan tempat makan yang menggunakan “Daun Micin” sebagai penyedap. Memang fungsi aslinya demikian kok.
Dalam masakan Padang, Sumatera Utara, atau Aceh, daun tersebut sudah biasa digunakan untuk penyedap masakan. Jauh sebelum orang menyalahgunakannya.
Rasa Indomie Bumbu Aceh
Sebagai gambaran, saya deskripsikan deh ya isi dari Indomie bumbu Aceh ini. Terdiri atas bawang merah, bawang putih, daun bawang, tomat, sosis, telur, cabai rawit, suwiran daging ayam, sayuran, biasanya sih isi kangkung dan bumbu rahasia YANG ITU…hehe…
Bahkan beberapa penjual melengkapi dengan aneka jeroan seperti hati dan ampela ayam. Mungkin kalau di Jawa, ini mirip dengan Mie Get Cirebon, atau Indomie Bangladesh. Indomie yang dicampur aneka rempah tradisional. Tapi lagi-lagi, yang di Aceh rasanya jauh lebih otentik kalau menurut saya.
Extraordinary Indomie, atau Outstanding Indomie deh saya sebutnya. Kuahnya cenderung kental dan nyemek. Seperti pasta bolognaise bentukannya.
Perpaduan antara bahan fresh dan Indonesian Coccaine (baca: Micin) yang menyatu sempurna. Menghasilkan rasa umami yang sulit dideskripsikan dengan kata-kata. Kalau orang Spanyol biasanya bilang, bastante picante pero muy sabroso!
Cukup pedas tapi sangat enak!
Lebih Suka yang mana?
Jujur, saya jauh lebih suka Indomie bumbu Aceh buatan ibu-ibu di Pulau Weh, Pulau Rubiah, dan Banda Aceh, daripada varian Indomie Aceh yang warna hijau itu.
Rasa Indomie custom made ini beneran otentik dan Indonesia banget. Ditambah dengan rasa ikhlas dan cinta pula dari para Ibu di Ujung Banda. Sungguh bukan seperti Indomie pada umumnya. Setidaknya, makan Indomie bumbu Aceh mengurangi rasa bersalah saya setelah makan mie instan hahahaa…
Anyway, saya tidak diendorse atau dibayar sepeser-pun sama Indomie. Saya hanya bercerita berdasarkan pengalaman saya yang luar biasa, saat mencicipi kuliner nusantara. Sebegitu kayanya rempah di negeri kita, juga keterampilan para insan yang mengolahnya.
Bravo Mak Cut!
Add comment