Hai, kalian ngapain aja seminggu belakangan? Saya mau cerita, waktu saya sendirian di Cable Car Genting Highlands, Malaysia. Beneran sendiri di dalam satu gondola. Berasa carter gitu deh.
Jadi awalnya tuh karena saya overwhelmed dengan keadaan di sekitar saya. Jabodetabek terlalu berisik buat saya, sehingga saya butuh healing. Butuh ngadem. Akhirnya terbanglah saya ke Malaysia. Karena saya rasa, Bandung nggak sanggup kasih suasana setenang itu.
Rangkaian Tulisan Solo Traveling Malaysia:
- Cara Naik Kereta dari Bandara ke BSD
- Itinerary Sehari di IPOH untuk Hijab Travelers
- Solo Traveling dan Langkah Pertama di IPOH
- Cara beli tiket ETS Malaysia
- Tips Solo Traveling ke Kuala Lumpur
08.30 Waktu KL, Dari Hotel menuju KL Sentral
Saya menginap di Hotel BIG M, yang letaknya di sekitaran Masjid Jamek Kuala Lumpur. Harga per malamnya sekitar Rp400ribuan. Tergantung kelas kamarnya. Ada juga yang dibawah itu harganya.
Pagi itu, setelah menyeruput kopi panas sambil menatap menara Kuala Lumpur, saya bersiap. Jalan kaki ke Stasiun LRT. Dari hotel ke stasiun cuma jalan kaki 2 menit saja.
Nah karena masih pagi dan belum sarapan, saya jajan dulu di warung mamak. Kalau di Jakarta, mungkin kayak ibu yang jualan nasi uduk gitu. Cuma kalau disini, namanya nasi lemak. Nasi ini dijual beserta cemilan seperti bakwan, pastel, pisang goreng, dan masih banyak aneka gorengan lainnya.
Satu gorengan harganya sekitar 60-70 sen. Ada juga yang RM 1. Kurs waktu itu (RM 1 = IDR 3500). Harganya nggak jauh beda sama di Jakarta.
Saya beli 3 gorengan dan 1 lontong yang di dalamnya ada isian sayuran (arem-arem kalau kita bilang), nggak sampai RM 3 deh. Jadi sekitar 10 ribuan lah ya. Disini porsinya besar, bukan gorengan kecil-kecil kayak di abang-abang yang suka keliling kompleks rumah saya. Kalian paham kan yang saya maksud?
Perjalanan dari Kuala Lumpur ke Genting Highlands
Di Stasiun LRT di Masjid Jamek, saya langsung ke Laluan 5. Ini tuh semacam platform gitu lah ya. Harga tiketnya kalau nggak salah RM 1,70. Saya beli melalui mesin otomatis. Terus saya masuk, turun melalui escalator ke bawah tanah, dan masuk ke LRT menuju KL Sentral.
Dari Stasiun LRT Masjid Jamek ke KL Sentral kita hanya melewati 2 stasiun saja, atau sekitar 7-10 menit perjalanan. Kemudian dari KL Sentral, saya menuju ke terminal bus yang letaknya di basement.
Oh iya, saya kan perginya pas jam sibuk orang berangkat kerja ya. Tapi beneran loh keadaan LRT nggak sumpek kayak di Jakarta. Karena disini, jarak waktu keberangkatan antarkereta cuma 3 menitan saja pada peak hours!
Bandingkan dengan jarak keberangkatan KRL Rangkasbitung-Tanahabang yang baru tiba per 30 menit. Gimana nggak bejubel penumpangnya coba?
Beli Tiket Bus ke Genting Highlands
Kalau kalian mau ke Genting Highlands, sebaiknya beli tiket dari jauh hari, atau malam sebelumnya. Karena meskipun bukan musim liburan, Bus ke Genting Highlands selalu ramai. Pertama oleh Turis, lalu kedua, oleh para pekerja yang melaju perjalanan dari Kuala Lumpur ke Genting.
Saya sudah beli tiket KL Sentral-Genting Highlands malam sebelumnya melalui Easybook. Jadi saya nggak ngantri di counter tiket. Saya juga nggak perlu mencetak tiket saya, cukup tunjukkan barcode ke petugas.
Saat berangkat, saya naik Aerobus dengan harga tiket RM 10, Sedangkan pulangnya naik Resort World dengan harga tiket RM20. Menurut saya lebih enak naik resort world, karena busnya lebih nyaman, dan juga tiketnya sudah termasuk tiket Cable Car. Jadi kita nggak perlu antri lagi di counter cable carnya.
Terus lagi, di Bus Resort World ini mengakomodasi para solo traveler dan introvert seperti saya. Ada kursi yang untuk satu orang gini.
Sampai di Terminal Genting Highlands
Kalian tau nggak, dasar ya saya tuh sering gagal fokus. Sudah jelas hari ini mau ke Genting, tapi otak saya tuh mau ke Melaka. Jadi saya menghitung perjalanan adalah sekitar 2 jam. Walhasil saya kaget sendiri ketika baru 50 menit, saya yang lagi tidur sudah dibangunkan oleh penumpang di sebelah saya, juga driver sudah nyuruh penumpang turun.
Ketika saya bingung, seorang penumpang wanita yang duduk di sebelah saya nanya ke saya,
“Are you from Indonesia?” tanyanya ramah.
“Yes, I am.” Jawab saya. Masih nggak ngeh kalau kami sudah sampai tujuan.
Lalu dia tanya ke saya dengan bahasa melayu, “Sedang bercuti kah?”
Saya mengangguk. Terus dia menjelaskan kalau dia bekerja disini.
Akhirnya saya tanya dia, “Ini benar sudah sampai pemberhentian terakhir? Kok cepat sekali?”
“Iya sudah sampai. Ayo turun.” Ajaknya. Lalu saya ikutan turun.
Sesaat setelah turun dari Bus, wajah saya disambut udara yang sejuk. Barulah otak saya on lagi. Astaga…kenapa saya mikirnya mau ke Melaka sih hari ini? Kan sudah niat mau ngadem di Genting. Otak tetap nggak sinkron. Hehehe…
Saya berpisah dengan kakak yang baik hati itu. Dia adalah orang Malaysia dengan ras India. Ramah sekali orangnya.
Selanjutnya saya naik escalator menuju Cable Car. Kalian yang mau kesini tinggal naik escalator aja, nanti petunjuknya jelas banget kok. Kalau nggak salah, kita naik escalator sampai 4 kali.
Beli Tiket Cable Car Genting Highlands ke Awana Skyway di Mesin Otomatis
Sesampainya di area penjualan tiket Cable Car, saya antri di mesin otomatis. Sebenarnya nggak antri banget sih, hanya ada 1 orang di depan saya. Saya beli tiket cable car menggunakan kartu debit BCA yang berlogo mastercard. Harganya RM 10.
Saya hanya beli 1 tiket cable car, karena tiket baliknya sudah termasuk di dalam tiket bus Resort World yang saya beli. (Saya naik Aerobus berangkatnya, jadi nggak termasuk tiket cable car).
Biasanya kalau di musim liburan, orang tuh ngantri panjang untuk naik gondola ini. Tapi karena saya datang di weekday, tara…kosong guys.
Konon katanya, perjalanan itu bukan soal kemana, tapi sama siapa. Meskipun pada prakteknya, sendiri pun tetap sama indahnya.
Arum Silviani
Ada dua jenis gondola. Gondola biasa, dan gondola dengan lantai kaca. Tentu saja saya memilih yang biasa. Agak ngeri kalau naik yang tembus pandang kebawah gitu. Saya nggak ada waktu menyiapkan mental.
Keputusan saya tepat banget. Begitu naik gondola, MasyaAllah…beneran loh kita bakal terkesima dengan pemandangannya. Biasanya kalau di Indonesia kan untuk dapat melihat daratan diantara lautan awan, saya harus naik ke puncak gunung dulu. Pake usaha dan tenaga keras dong ya. Tapi dengan gondola ini, saya bisa melihat keindahan pemandangan sambil duduk manis.
Singgah di Chin Swee Temple, melewati 8 escalator!
Selanjutnya, saya memutuskan mampir dulu di Chin Swee Temple. Letaknya diantara Genting Station dan Awana Skyway. Nanti kalau kalian naik gondola ini, bakalan tau kok.
Setiap Gondola akan singgah di Chin Swee Temple. Kalian boleh turun, atau lanjut ke Awana Genting. Tanpa dikenakan biaya tambahan. Tinggal scan barcode tiket Gondola kalian saja.
Dari tempat saya turun di Chin Swee Temple Station, kita perlu menuruni 8 escalator. Alhamdulillah…escalatornya berfungsi semua. Karena saat itu saya lagi nggak nafsu naik turun tangga. Capek guys.
Saat sampai di depan kuil, saya berpose sejenak.
Bangunan kuil ini mengingatkan saya pada Vihara Buddhayana, atau Pagoda Ekayana Temple di Tomohon, Sulawesi Utara yang saya datangi di tahun 2010 dan 2012 lalu. Ya ampun…udah fosil banget sih perjalanan ituh….
Menurut saya, di kawasan Chin Swee Temple ini kalian bisa dapat pemandangan yang bagus banget. The best view Genting Highlands bisa dinikmati dari sini. Selain dari gondola tentunya ya.
Pokoknya hari itu, saya merasa healing banget deh. Fulfilled!
Bersambung ke cerita berikutnya. Stay tune ya kalian…Sehat selalu.
Arum
Add comment