Perjalanan dari Bandung ke Blitar dengan Kereta Api Malabar
Mungkin saya dan teman-teman sama. Sama-sama lelah diam di rumah saja. Buat saya yang traveler, saya tuh kerasanya kayak hampir kehilangan jati diri gitu saat terlalu lama diam dirumah. Apalagi saya seorang dosen, jadi bisa dikatakan semua pekerjaan saya nggak ada yang mengharuskan saya ke kampus. Kecuali untuk syuting perekaman materi jarak jauh. Kalian mengalami hal yang sama dengan saya nggak? Anxiety.
Nggak tahu juga sih apa yang dicemaskan. Tapi cemas saja gitu. Apapun yang dihadapi, terasanya sangat membosankan. Bukan nggak bersyukur, tapi menurut ilmu kejiwaan yang saya baca, anxiety menjadi hal yang umum ditemui pada saat pandemi.
Kalau saya sih cemas karena kurang main kayaknya.
baca juga: Menyambangi Warung Rawon Brintik, Rawon Tertua di Malang
Bandung ke Blitar dengan Kereta Api Malabar
So, begitu kasus Covid-19 menurun, saya langsung long trip ke Jawa Timur. Bukan untuk gaya-gayaan. Tapi saya rasa, otak dan mental saya butuh asupan energi. Apalagi setelah beberapa kali saya tuh ketemu manusia-manusia mble-e yang nguras energi dan menguji mental. Rasanya kok kangeeen gitu sama Jawa. Sama kampung halaman saya.
Akhirnya nekat deh ke Blitar. Rencananya saya Bersama Gita, sahabat saya, akan menginap di rumah neneknya Gita. Berbekal izin kepada Ibundanya Gita, akhirnya kami mendapatkan restu untuk menempati rumah yang kini kosong di Blitar.
Mulailah pesan tiket Kereta Api. Biar bareng berangkatnya sama Gita, saya ke Bandung dulu. Tapi mungkin karena kelamaan diem di rumah dan nggak traveling, terus masih newbie juga pesan kereta lewat BCA lifestyle, tiket saya dan Gita beda tujuan. Di tiket saya tertera Stasiun Blitar, sedang tiketnya Gita Stasiun Wlingi. Padahal jarak kedua stasiun adalah 35 menit. Disarankan sama rekan saya Rasyid yang anak KAI, lebih baik turun di Stasiun Wlingi, kalau memang rumahnya di Wlingi. Akhirnya saya ngelobby kondektur KAI, untuk bisa turun di Stasiun Wlingi. Dan akhirnya diizinkan, karena toh harga tiketnya sama.
Mengenal Stasiun Wlingi, Kabupaten Blitar
Kurang lebih 12 jam 35 menit perjalanan dari Bandung ke Stasiun Wlingi. Kami berangkat jam 17.00, sampai di Blitar jam 05.00 WIB, dan lanjut ke Stasiun Wlingi. Atau Stasiun ketiga setelah Stasiun Blitar jika dari arah Bandung.
Langit sudah cukup terang meskipun waktu baru menujukkan pukul 05.35. Petugas cleaning service yang sejak malam ngobrol dengan kami (sayang saya lupa namanya), membantu saya dan Gita turun di stasiun kecil ini. Terima kasih ya Pak, semoga selalu sehat dan lancar rejekinya.
For the first time in my life, turun di stasiun yang ketika kita keluar, langsung perumahan warga. Stasiun ini bahkan jauh lebih kecil daripada Stasiun KRL Rawabuntu!
Hanya saya dan Gita yang turun di stasiun Wlingi pagi itu. Pukul 5.35 WIB. Kereta Malabar pun hanya singgah selama kurang dari 3 menit. Semua pegawai KAI menyambut kami dengan senyum ramahnya, saat kami berlari kecil menyusuri rel kereta.
Tidak ada ambisi disini.
Tidak ada pula kerisuhan.
Yang ada hanya ketenangan, dan sebuah kata yang dirindukan oleh telinga dan hati kita semua,
PULANG.
Seketika itu juga batin saya terasa tenang. Entahlah, menghirup udara kota lain terasa begitu menyegarkan buat saya. Terkungkung di Bandung dan BSD selama hampir 2 tahun cukup menyesakkan ternyata. Bukan saya tak bersyukur, bukan sama sekali. Tapi saya benar-benar rindu dengan Jawa. Dengan asal usul saya. Dengan Bahasa Ibu saya. Kadang saya lelah berbahasa, yang bukan Bahasa aslinya saya. Tetap saja terasanya seperti merantau.
Saya rindu mengucap,
Maturnuwun.
Post Terkait:
- Review Stasiun Banjar
- Review Kereta Api Pangandaran Bandung-Banjar
- Anjloknya Jalur Kereta Api Bandung Jakarta
- Barang Ketinggalan di Kereta Api, kemana carinya?
- Bandung ke Serpong naik Kereta api, gimana caranya?
Add comment