kuliner legendaris Malang

Review Depot Hok lay, Kuliner Legendaris Malang yang Wajib Dikunjungi!

Hello travelers, apa kabar? Disini saya akan bikin review Depot Hok Lay Malang, tempat makan yang jauh dari rumah. Saya akan kasih tahu ke kalian, tentang makanan yang bikin kita bernostalgia ke jaman kolonial. Jaman jadul. Vintage. Daann…oldiest tentunya.

Pokoknya saya mau ngajak kalian wisata kuliner legendaris Malang yang wajib dikunjungi. Dengan kata lain, menelusuri makanan khas Malang tempo dulu. Khas banget ya si gue, manusia jadul. Legend. Etapi yang penting pemikirannya visioner. Ya kaan…

Depot Hok Lay Malang, Berdiri Sejak 1946

Kali ini saya akan ajak kalian ke Depot Hok Lay Malang. Lokasinya berada di Jl. KH Ahmad Dahlan No.10, Sukoharjo, Kec. Klojen, Kota Malang. Kalau misalkan kalian dari alun-alun Malang, kalian bisa jalan lurus saja, lewatin perempatan setelah Bakmi Gloria, lalu Hok Lay ini ada di sebelah kanan jalan.

Lek misalkan kamu bingung, ya sudah, pencet aja aplikasi gojek atau grab. Depot Hok Lay ini langsung nongol kalau kamu ketik di maps ojol.

Kuliner legendaris Malang yang wajib dikunjungi

Saya tuh sering banget ke Malang, tapi baru kali ini tahu informasi mengenai keberadaan tempat jadul nan melegenda dari youtuber yang mengulasnya.

Kemana ajaa coba yaa saya selama ini? Biasanya makan pecel, atau bakso lagi…bakso lagi. Kalau pengen makan Cwie Mie enak di Malang, paling saya ke Mall Olympic Garden.

kuliner legendaris Malang yang wajib dikunjungi
Facade Depot Hok Lay Malang

Seperti biasa, saya bakal kasih review jujur, sejujur-jujurnya banget ya. Saya nggak diendorse, tapi menggunakan uang saya sendiri untuk makan di depot hoklay ini. Jadi aku bebas ngomong apa saja asal tak menyinggung norma. Ngono lho….

Anyway, saya ke Malang sendirian, Solo Traveling ceritanya. Kalau kalian mau tahu cerita sebelumnya bisa lihat di cerita yang sudah saya posting dimari.

Baca juga: Solo Traveling ke Malang, menuju Ranu Kumbolo Mahameru

Karena mau motret, ya saya banyak muter-muter kota yang sekarang sudah tertata ini. Bolak-balik ke Hoklay, tapi masih tutup. Sampe pegel akutuu…

Jam Buka Depot Hok Lay Malang

kuliner legendaris Malang yang wajib dikunjungi
Depot Hok Lay Malang

Depot ini memang unik, jadi dia buka dari jam 9.00 pagi sampai jam 13.30. Terus dia tutup toko, dan baru dibuka kembali jam 17.00 terus tutup jam 20.30 WIB.

Saat menjelang jam pembukaan, sudah ada beberapa orang yang antri di depan depot. Saya sendiri? Mana bisa duduk diam begitu hanya untuk antri?

Akhirnya saya memilih jalan-jalan keliling alun-alun Malang, Pasar Malang, juga bangunan tua yang berjajar. Bangunan tersebut kini menjadi jajaran toko yang juga, tutup saat saya datangi.

Ntar lah kalau nggak males (Baca: #bloggermblasur), saya share hasil foto ala fotografer amatir macam saya ketika jalan-jalan di Malang.

Akhirnya, tepat jam 17.00 WIB, Depot Hok Lay Malang buka. Ternyata interiornya nggak mengecewakan saya. Beneran oldiest dan vintage. Kayak gini nih.

kuliner legendaris Malang yang wajib dikunjungi
Interior Depot Hoklay Malang

Bukan oldiest dan vintage karena diatur interiornya ya. Melainkan memang barang-barang dan semua yang ada di depot tersebut benar-benar masih asli, sejak 1946. Mulai dari kursinya, lantainya, pajangannya, hiasannya, foto, piring, dan segalanya tentang Hok Lay Cwie Mie.

kuliner legendaris Malang yang wajib dikunjungi
Pajangan di Depot Hoklay Malang

Waiternya ramah, dan pesannya juga nggak pake lama. Semua dilayani cepat. Buat kalian yang mau tahu menunya apa saja, bisa lihat di gambar ini.

kuliner legendaris Malang yang wajib dikunjungi
Menu Depot Hok Lay Malang

Kelihatannya menarik, kaan…

Saya memesan sebotol fosco, minuman coklat khas depot Hok lay, semangkuk cwie mie, dan satu porsi lumpia. Konon katanya, lumpia ini khas Semarang.

Baca juga: Review Tempat Makan Enak di Malang

Review Cwie Mie, Lumpia, dan Fosco Depot Hok Lay Malang

Cwie mie

kuliner legendaris Malang yang wajib dikunjungi
Cwie Mie Depot Hok Lay Malang, Rp 20.000

Saya pecinta Cwie Mie Malang, apalagi yang legendaris. Di Depot Hoklay ini tekstur mienya kenyal, lembut, dan terasa kalau ini adalah homemade mie. Kemudian kerupuk pangsitnya juga renyah dan enak. Kuahnya menggunakan kaldu ayam, dan ditempatkan pada mangkuk terpisah.

kuliner legendaris Malang yang wajib dikunjungi
Tekstur Cwie Mie Hoklay

Nah uniknya, Cwie Mie disini disajikan dengan selada.

Rasanya sangat ayam. Ya iyalah terbuat dari suwiran ayam dan kaldu ayam. Secara taste, cwie mienya flat, biasa, dan memang sangat rumahan. Mengenyangkan tentunya, karena porsinya ternyata cukup besar kalau buat saya. Kalau dibilang enak, ya enak. Tapi nggak seenak itu sampai bikin kita ketagihan. Gimana ya mereviewnya…

Terus terang, ini bukan rasa yang saya harapkan. Karena saya pernah mencoba cwie mie malang yang enak sekali. Tempatnya di mall olympic garden. Rasanya sesuai ekspektasi. Mungkin karena sudah menggunakan mecin kali ya…kan saya generasi micin mania. Hahaha…

Sedangkan Cwie Mie di Hoklay sepertinya tidak menggunakan micin alias penyedap rasa. Jadi rasanya masih asli kaldu ayam. Nah buat kamu yang suka rasa asli dan nggak neko-neko, sepertinya kamu bakalan suka deh sama Cwie Mie Hoklay.

Saya memilih rasa ayam, dan kuahnya dibuat dari kaldu ayam. Nggak bikin enek. Hanya saja terlalu sederhana. Ibaratnya kayak cewek udah pake foundation anti air, terus kelupaan make lipstick sama blush. Berasa ada yang miss gitu…

Abaikan reviewer abal-abal ini ya. Pokoknya gitu deh. Menurut saya ya cukup dicobain aja, but this is not my favourite.

Harga 20.000/porsi

Repurchase? Maybe not. Kalau ada kesempatan kesini lagi, mau nyoba nasi pancawarnanya saja.

Lumpia Semarang Hoklay

kuliner legendaris Malang yang wajib dikunjungi
Lumpia Hok Lay, Rp20.000

Selanjutnya kita ke lumpia. Setelah insiden lumpia berbau pipis yang pernah saya ulas disini, sebenarnya saya agak gimana gitu saat memesan lumpia ini. Takut zonk. Tapi masa apa-apa takut ya kaan..ya udah dicoba aja deh. Bentuknya besar-besar, dengan tekstur kulit yang renyah di bagian luar lembut di bagian dalam.

Rasanya…

Okay…this is recommended to try. Worth to buy. Jaminan mutu.

Review Depot Hok Lay Malang
Lumpia Semarang

Rebungnya segar dan nggak berbau aneh. Semua sayuran di dalam lumpia ini renyah dan masih fresh, membuat rasanya jadi enak. Tapi saya lebih suka nggak pakai sausnya. Saya lebih suka menikmatinya dengan acar cabai rawit, atau dengan cabe rawit. Nggak heran banyak yang merekomendasikan untuk memilih menu ini jika datang ke hoklay. Saya pun bersedia merekomendasikannya untuk kalian.

Es Fosco Depot Hok Lay Malang

Susu coklat yang dikemas dalam botol coca-cola. Demikian khasnya.

Review Depot Hok Lay Malang
Es Fosco dalam botol Coca Cola, Rp13.000

Rasa Fosco ini sebenarnya mengingatkan saya kepada minuman susu coklat jaman dulu yang suka dijual di abang-abang. Saat saya SD, banyak penjual minuman ini di sekitar sekolah saya. Itu loh yang suka berjajar ada es kelapa, es jeruk, sama es susu coklat. Yang segenerasi dengan saya dan sekolah di jakarta pasti tahu yang saya maksud.

Makanya saat saya menyesap fosco lewat sedotan, saya ingat rasa ini. Khas sekali rasa minuman susu coklat jaman dulu. Membuat kita bernostalgia dengan rasanya. Sungguh.

Saya merekomendasikannya pada kalian, but…this is not my favorite. Bukan karena rasanya nggak enak, melainkan saya yang nggak suka susu. Kalau dulu di abang-abang, lebih kuat rasa coklatnya dibanding susunya. Ya kali se-plastik dua ratus rupiah minta pakai banyak susu. Tapi kalau fosco di hoklay, lebih kuat rasa susunya daripada coklatnya.

Yang khas dari fosco adalah rasa susu coklat yang agak asin. Jadi kalau dikecap-kecap, asinnya semakin terasa. Bikin kita ingin minum lagi, dan lagi. Mungkin itu strategi biar fosconya tambah laris ya. Hahaha….

Wajib dicoba, karena di tempat lain nggak ada.

Harga Fosco: 13 ribu

Repurchase: belum tahu, kalau kesini lagi mungkin pengen pesan minuman yang lain.

Baca juga: Bakso Presiden Malang

Overall review Depot Hok Lay Malang

Kisaran harga: Rp5000-Rp25000

Plus: Tempatnya jadul dan bikin nyaman. Kayak di rumah gitu.

Minus: Suka penuh dan banyak yang antri, jadi makannya nggak bisa sambil santai kayak di pantai.

Nggak cocok bagi kamu yang mau nugas atau laptopan disini.

Kayaknya segitu dulu review dari saya, semoga bisa kasih info ke kalian yang pengen wisata kuliner di malang. Neng Ngalam akeh dodolen cak.

Arum Silviani, Founder and Leader of Antasena Edu Projects

Postingan Terkait:

Arum Silviani

Lecturer, Travel Blogger and Founder of Antasena Projects

Add comment

AdBlocker Message

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Follow us

Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends.