Dialog Bersama Mahasiswa

Sebuah Dialog Bersama Mahasiswa di Kelas Tentang Respect

Sebuah dialog bersama mahasiswa: Sesaat setelah saya menerangkan materi di kelas, ada pertanyaan yang dilontarkan oleh seorang mahasiswa.

Ibu, memangnya kalau mau bikin orang respect sama kita, kita harus sombong?

Dialog Bersama Mahasiswa
Kelas Human Capital Management UMN B

Waduh pertanyaan yang sederhana, tapi bikin mikir jawabnya. Gak boleh asal jawab yakan…Apalagi kalo mahasiswa Gen Z yang nanya, biasanya jawaban kita di video-in. Di record. Mungkin juga diupload ke Tiktok.

Sayapun terdiam sejenak. Menjaga supaya mulut ini nggak asal bunyi, karena audience kita bisa saja salah paham, atau salah interpretasi makna.

Dialog Bersama Mahasiswa
Kelas Human Capital Management UMN A

Setelah itu, mulailah saya merangkai kata.

Orang akan respect sama kita, selama kita respect kepada mereka. Itu pertama.
Lalu, orang akan respect sama kita, selama kita berpikir terbuka, dan bicara dengan berlandaskan fakta. Nggak bohong, nggak ngehalu, apalagi menipu lawan bicara. Itu yang kedua.

Nah yang berikutnya, ketika kita berpengetahuan luas, beradab, berakhlak baik dan berilmu, otomatis orang akan respect sama kita. Karena energi dan frekuensi positif yang kita hasilkan, akan menarik hati mereka mendekat pada kita.

Jadi nggak perlu sombong. Karena sekeren apapun kita, kita nggak berhak untuk sombong. Hanya Allah yang boleh ber-sombong diri.

Dialog Bersama Mahasiswa
Dialog Bersama Mahasiswa
Dialog Bersama Mahasiswa
Rame-rame bareng di kelas

Jadi Ada Apa dengan Orang Sombong?

Orang yang sombong sejatinya karena banyak ketakutan dalam diri. Takut nggak ngerti pas ditanya. Takut dikira miskin. Takut dikira bego. Takut dipandang rendah oleh orang lain. Takut nggak dianggap sama lingkungan sekitar.

Orang sombong biasanya karena Self esteem-nya rendah, Jadi sombongnya yang dikedepankan.

Meninggi supaya tak terjatuh. Sebuah bagian dari self defense mechanism.

Di benak orang sombong, mereka ini dihargai orang lain karena kesombongannya. Dipandang tinggi sama orang lain karena ketinggian bicaranya. Padahal sejatinya, orang tak mau mendekat karena tidak betah dengannya. Bukan karena respect.

Orang mengiyakan perkataan Si Orang Sombong, supaya tidak berlama2 bicara dengannya. Supaya cepat selesai. Lagi-lagi, bukan karena respect.

Nah sampai disini, saya kembalikan ke mahasiswa di kelas.

Dari cerita saya, menurut kalian masih perlu nggak orang sombong demi mendapatkan respect?

Post Terkait:

Arum Silviani

Lecturer, Travel Blogger and Founder of Antasena Projects

Add comment

AdBlocker Message

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

AdBlocker Message

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Follow us

Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends.