Manfaat Jalan Kaki, Dari Kesehatan Sampai Menemukan Aneka Hidden Gems

Kaum rebahan biasanya nggak seru kalau dengar yang namanya olahraga. Apalagi jalan kaki. Meskipun tahu banyak sekali manfaat jalan kaki, banyak orang Indonesia justru “alergi.” Jalan kaki dianggap tidak umum ditengah membanjirnya Scoopy, Honda Beat dan teman-temannya. Kenapa sebenarnya?

Jalan Kaki yang Sering Dianggap Aneh di Indonesia

Sejak Scoopy, Honda Beat, dan merek motor bebek lainnya mudah sekali didapatkan dengan cara cash maupun kredit, disitulah dimulai tradisi ini. Menganggap aneh orang yang jalan kaki.

Tak jarang ketika saya jalan kaki, apalagi sendirian, saya mendapatkan cat calling dari orang iseng, atau diolok-olok sama teman sendiri. Buat orang yang nggak kuat mental seperti saya, hal ini tentunya menjadi halangan besar.

Sehingga jalan kaki, apalagi sendirian akan membuat kita merasa awkward.

Saat saya kuliah S2, saya sering banget jalan kaki ke kampus. Kurang lebih, setiap hari saya jalan 1-2 km.

Alhamdulillah, selama 2 tahun menempuh perkuliahan, saya tidak pernah sekalipun kena flu, atau sekedar sakit kepala. Tentu saja usaha saya ini disertai dengan pola makan dan hidup sehat ya.

Tapi efek sampingnya, saya sering diolok-olok. Dikira ngga punya duit buat naik ojek, atau perhitungan buat bayar angkot. Hanya karena saya sering jalan kaki.

Teman saya yang orang Jerman selalu berkata, “Arum, why are Indonesians lazy to walk? And why do they think we are freaks just because we walk?”

Bingung juga jawabnya.

Baca juga: 6 Januari dan Lembaran 404

Haruskah 10 ribu langkah perhari?

Kalian pernah lihat iklan Anlene? Iklan tersebut menyarankan 10.000 langkah per hari supaya hidup sehat.

Mungkin slogan itu justru bikin kalian malas jalan kaki. Masa mau sehat saja harus 10.000 langkah dulu? Gempor dong!

Penelitian terbaru yang dibahas oleh New York Times menyatakan, idealnya jumlah langkah terbaik per hari adalah 7500 langkah. Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa, makin banyak jalan kaki, semakin baik. Namun manfaat jalan kaki akan turun setelah lebih dari 7500 langkah.

Saya termasuk orang yang rutin jalan kaki. Sejak saya masih SMP, setiap hari pasti jalan kaki. Saat traveling pun, saya lebih suka walking around the city by foot, alias jalan kaki.

Meskipun demikian, Saya nggak suka kalau jalan kaki itu ditarget. Harus sekian langkah, misalnya.

Kecuali kalau saya mau naik gunung. Biasanya saya akan latihan fisik. Setiap hari lari/jalan kaki 5km. Yang kurang lebih setara dengan 10 putaran lapangan Gasibu atau Saraga ITB.

“Alarm” tubuh saya sendiri akan memberi sinyal ketika langkah saya sudah 5000. Kaki saya mulai agak kesemutan, minta berhenti sejenak. Dan ketika sudah lebih dari 7500 langkah, its not fun anymore.

Alias, capek.

Manfaat Jalan Kaki Buat Kesehatan

Hippocrates berkata,

Walking is man’s best medicine.

Berjalan tanpa henti selama 15-30 menit per hari bisa mengubah penampilan dan membuat tubuh tambah sehat. Penglihatan jadi cling, terus lebih bugar, dan juga mental health terjaga.

Saat jalan kaki, kita akan melihat pemandangan sekitar, dan itu berpengaruh positif terhadap mental kita.

Jadi, saat kalian lagi suntuk, apa salahnya jalan kaki? Seru loh…

Jalan Pagi Keliling Kompleks

Banyak sekali manfaat yang saya temukan ketika saya jalan kaki keliling kompleks. Diantaranya saya jadi nemu bakery yang enak, tukang baso tahu yang enak, tukang lotek dan lontong sayur yang enak. Makanan Legendaris yang Enak. Selain itu, saya juga bisa tahu ternyata ada tukang sayur yang lengkap di dekat kompleks tempat saya tinggal.

Saya juga tahu informasi rumah dijual atau rumah disewakan, kantor pos, toko cemilan, factory outlet bagus, dll.

Tak jarang, saya juga menemukan hidden gems loh saat saya sedang jalan kaki. Salah satunya, saya jadi tahu es krim legendaris di Malang, namanya Megawati. Letaknya beneran di jajaran rumah bergaya Eropa di Jl. Tanggamus Malang.

Dari sini saya tahu, selain manfaat bagi kesehatan, ternyata jalan kaki juga memberikan manfaat rekreasi dan ekonomi.

Dengan kita tahu beragam informasi, maka memungkinkan kita untuk bisa membuka bisnis misalnya. Karena kita paham lingkungan sekitar.

Itulah sebabnya, chef terkenal yang juga seorang businessman handal dari Korea Selatan, Mr. Baek Jong Won selalu menyarankan pada pebisnis baru. “Sering-sering jalan kaki sebelum buka bisnis.” Lihat bagaimana keadaan sekitar di pagi, siang, sore, dan malam hari.

Dengan begitu kamu akan tahu selera masyarakat sekitar, dan akhirnya bisa menentukan barang atau jasa apa yang paling tepat dijual di daerah tersebut. Bagaimana juga kamu menentukan segmentasi pasarmu.

Buat yang masih malas atau malu jalan kaki, bagaimana?

Biasanya kalau masih muda kita suka abai dengan manfaat jalan kaki untuk kesehatan. Tapi paling tidak, kita berpikir futuristik yuk. Ngga mau kan jadi remaja jompo? Atau keriput sebelum waktunya?

Nah jalan kaki akan bikin kita awet cantik, insyaAllah. Karena selain tubuh yang sehat, jiwa dan mental kita pun kuat. Pikiran jadi fresh dan tidak mudah stress.

Hal ini akan membuat sel-sel tubuh kita lebih cepat regenerasi, sehingga keriput pun datangnya pelan-pelan.

Buat yang kepingin jalan kaki tapi nggak ada temannya, mulailah berani untuk jalan sendirian. Karena manfaat kesehatan itu buat kalian sendiri.

Awal-awal mungkin kalian malu. Apalagi kalau diliatin orang, ditanya “sendirian aja?” atau diolok-olok orang lain. Cuek saja. Pasang headset, dengarkan musik yang kalian suka.

Nanti lama kelamaan, orang pun akan terbiasa melihat kita jalan sendirian. Sehingga berhenti berkomentar terhadap kita.

Yuk semangat jalan kaki.