Renungan akhir tahun 2023 dari Ujung Banda

Hari Terakhir di 123123

Sungguh rasanya baru kemarin saya posting hari pertama tahun 2023 di 1 Januari, kini kita sudah berada di penghujung tahun. Kesibukan yang semakin akrab dengan saya membuat satu tahun ini terlewati begitu cepatnya. Oleh karenanya, izinkan saya merefleksi diri, renungan akhir tahun 2023 yang lagi-lagi terlewati tanpa resolusi.

Hari ini, 123123

Tak sengaja saya menulis tanggal, ternyata unik sekali ya. Hari ini jika ditulis dalam format MM-DD-YY, akan menjadi 123123. Tiga digit pertama angka latin. Sebuah akhiran yang seperti awalan.

Dulu pernah saatnya, saya sangat menantikan tanggal 121212. Tanggal yang cantik sekali menurut saya saat itu, dan kayaknya buat nikah oke deh (Iya, dikala itu gurauan ala ABG kerap kali bercampur dengan angan kami). Dikala tanggal cantik menjadi incaran untuk mengawali sesuatu.

Nah sekarang, di tanggal 123123 ini, saat saya menulis postingan ini, saya baru saja menyelesaikan deadline saya yang bertumpuk-tumpuk. Libur yang tak libur, dimana pengumuman libur yang dikirimkan ke email hanya menjadi formalitas semata.

Berkumpul Dengan Keluarga di Penghujung Tahun

Setelah bertahun-tahun living alone, dan terbiasa mengawali tahun dengan sendirian, atau dengan teman-teman terdekat, di 123123 ini saya ada dirumah.

Meskipun sampai jam segini saya masih bekerja, tapi disini ada Mama, Bapak, Pia, dan Daya. Di rumah kami di Serpong.

Gemerlap kembang api sudah menembus langit Serpong yang kelabu sejak tadi. Bahkan petasan sudah bersahut-sahutan sejak hari masih siang. Hujan deras hampir seharian ini nampaknya tak menghalangi orang-orang untuk merayakan pergantian tahun.

Renungan Akhir Tahun 2023

Tahun ini, saya sibuk mensyukuri apa yang sudah Allah berikan kepada saya dan juga keluarga saya.

Renungan Akhir Tahun 2023
Renungan Akhir Tahun 2023

Meskipun akhir tahun 2023 ini saya tak kemana-mana, dirumah saja, Namun boleh jadi, pergantian tahun yang menurut saya biasa saja saat ini, justru menjadi moment yang didambakan banyak insan di luar sana.

Dimana ada Bapak, Mama, juga saudara kandung yang berkumpul. Boleh jadi, ini lebih indah daripada orang yang sedang merayakan pesta gemerlap di luar sana. Dimana keramaian justru membuat hati terasa sepi. Kemilau cahaya takkan mampu mencerahkan hati yang sendiri.

Ah sudahlah, rasanya saya tak perlu banyak berkata-kata lagi. Malam sudah semakin larut, dan pergantian tahun kian dekat. Hanya tinggal sekitar 3 jam lagi.

Tidak ada barbeque hari ini, karena saya terlalu sibuk untuk sekedar belanja online. Tapi untungnya, ada Risol buatan Pia, Kopi buatan mama, dan Indomie buatan saya.

Itu saja sudah membuat saya bahagia.

Selamat Tahun Baru Pembaca Rumah Arum

Demikian renungan akhir tahun 2023 dari saya, Selamat tahun baru untuk kalian semua pembaca setia. Terima kasih kalian masih setia membaca blog saya.

Maafkan saya yang di tahun 2023 ini jarang sekali menuliskan cerita perjalanan atau tips yang menyenangkan. Karena memang frekuensi jalan saya sudah sangat sedikit sekarang.

Semoga di tahun 2024 nanti, saya bisa lebih banyak membagi cerita ke kalian semua, tentang Indonesia, tentang dunia, dan segala isinya.

Arum Silviani

Lecturer, Travel Blogger and Founder of Antasena Projects

Add comment

AdBlocker Message

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Follow us

Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends.