Sate Klathak, Sate Bumbu, Dan Tengkleng di Sate Jambu Muntilan

Sate Jambu Muntilan, Warung Sate Kambing Muda Legendaris di Muntilan

Kuliner terakhir kami di Muntilan, sekaligus menjadi penutup kelana wisata kali ini adalah Sate Jambu Muntilan. Sebuah warung Sate legendaris, yang telah berdiri sejak tahun 1959. Sesaat setelah kemerdekaan Indonesia bayangin!

Baca tulisan sebelumnya dalam Muntilan Series:

Sate Jambu Muntilan, Kuliner Yang Bikin Penasaran

Meskipun sehari sebelumnya saya baru makan Sate Klathak di Jogja, namun hal tersebut nggak menghalangi rasa penasaran saya akan Sate Jambu Muntilan.

Sate Jambu Muntilan
Sate Jambu Muntilan

Dinamakan Sate Jambu karena lokasi awal penjualannya yang berada di dekat atau di area Pasar Jambu di Muntilan, Magelang. Bukan karena disini banyak pohon jambu, atau satenya dari buah Jambu.

Menunya ada Sate Klathak, Sate Bumbu, Tengkleng, Tongseng, dll.

Kami memesan Sate Klathak, Sate Bumbu, Tengkleng, sepiring nasi putih, 5 teh panas, dan 1 minuman botol berisi temu lawak.

Kuliner Legendaris Muntilan, Sate Jambu
Minuman Temu Lawak

Jadi sebelum kesini, driver kami berbisik pada saya. “Mbak ini mau makan lagi?”

Saya jawab, “Iya pak.”

“Saya ndak ikutan ya Mbak, kenyang sekali.”

Nah…si bapak menyerah deh pokoknya. Nggak mau ikutan makan lagi. Beliau memilih nongkrong di warung sambil merokok dan jagain mobil. Jadilah hanya kami berlima yang makan.

Kami kira semula porsinya kecil, ternyata sebanyak ini. Nah bingung kan? Padahal kami benar-benar masih kenyang. Belum ada 4 jam di Muntilan, sudah 3 kali makan.

Bagaimana Rasa Sate Jambu Muntilan?

Sate Jambu ini dibuat dari kambing muda. Yang pertama saya cicipi adalah Sate Klathak. Bumbunya sederhana, hanya garam saja sepertinya. Tapi rasanya…luar biasa!

Sate Klathak di Sate Jambu Muntilan
Sate Klathak

Tekstur dagingnya lembut, tapi bukan lembut seperti empal. Empuk lah ya…juicy juga. Terasa sekali bahwa ini adalah daging kambing muda yang masih fresh. Ada kuah terpisahnya juga, sebagai ciri khas sate klathak. Kuah ini juga gurih dan rich, terbuat dari santan. Mirip kuah Gule, tapi bukan gule.

Sate Klathak dengan Kuah Gule, Sate Jambu Muntilan
Sate Klathak dengan Kuah Gule

Untuk Sate bumbu, rasanya lebih nendang. Banyak menggunakan rempah di sate ini. Sedikit mirip sate Maranggi Purwakarta. Bumbu bawang merah dan bawang putihnya terasa cukup kuat, tapi tidak mengganggu. Masih tetap balance.

Namun saya lebih suka Sate Klathaknya yang nggak berbumbu itu. Hanya daging kambing muda yang dibakar, sehingga rasanya lebih otentik. Menurut saya, Sate ini menduduki peringkat kedua, setelah Sate Haji Apud Cirebon. Maafkan saya Sate Mas Gandung, kamu tergeser ke peringkat 3.

Tengklengnya enak, meskipun tidak terlalu banyak daging (Ya iyalah tengkleng). Kuahnya gurih, rasanya mirip dengan tengkleng yang biasa saya makan.

Harga Makanan di Sate Jambu Muntilan

Meskipun terbuat dari Sate Kambing Muda yang fresh dan bumbunya yang nendang, tapi harga makanan dan minuman di Sate Jambu Muntilan terbilang murah.

Daftar Menu Sate Jambu Muntilan
Daftar Menu Sate Jambu Muntilan

Mungkin harga murah atau mahal itu relatif ya. Kalau saya biasanya membandingkan dengan kualitas bahan baku, effort, juga rasa. Jadi worth the money deh. Rasa dan Kualitas sepadan dengan harga, sehingga kami puas menikmatinya.

Bahan untuk membuat Tengkleng Kambing di Sate Jambu Muntilan
Bahan untuk membuat Tengkleng Kambing

Buat saya, Sate Jambu Muntilan bukan sekadar hidangan, melainkan jejak rasa yang merekam sejarah, kreativitas, dan kearifan lokal masyarakatnya. Di setiap tusuk satenya, tersimpan cerita tentang bagaimana Muntilan merawat tradisi, hingga menghadirkan kuliner yang sederhana namun membekas di hati.

Alat Masak di Sate Jambu Muntilan
Alat Masak di Sate Jambu Muntilan

Menikmati Sate Jambu berarti ikut menyelami identitas sebuah kota kecil ini. Muntilan. Tempat yang ritmenya pelan, hangat, juga sarat makna.

Daging Kambing Muda yang Fresh di Warung Sate Jambu Muntilan
Daging Kambing Muda yang Fresh

Jika kalian ke kota ini, mampirlah sebentar ke Sate Jambu Muntilan. Tempatnya mungkin nggak fancy, nggak ada live music dll. Tapi disini kalian bisa merasakan vibes asli di Muntilan. Sebuah kota kecil yang biasanya terlewatkan.

Arum Silviani

Lecturer, Travel Blogger and Founder of Antasena Projects

Add comment

Selamat datang di Rumah Arum,

Hai teman-teman, Arum Silviani disini. Saya adalah seorang travel blogger, Praktisi Digital Marketing and Communication, Founder Antasena Projects, dan juga Dosen di Fakultas Bisnis UMN yang suka traveling. Website yang berisi Info Traveling, Kuliner, dan Gaya Hidup yang Indonesia Banget! Disini kalian akan saya suguhi keindahan Indonesia, dari POV warga lokal.

Arum Silviani

Lecturer, Travel Blogger and Founder of Antasena Projects

Advertisement

Small ads

Arum’s Archieve

Contact Me for Business Inquiry & Collaboration

Follow us

Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends.