Selamat siang teman-teman semuanya, apa kabar? Nggak terasa ya tahun sudah mau berganti. Rasanya baru kemarin saya nulis cerita liburan saya ke Semarang, Yogyakarta, dan Solo. Sekarang kita sudah di penghujung tahun. Di tulisan kali ini, saya akan buatkan review kereta api gaya baru malam Selatan Ekonomi, relasi Yogyakarta Lempuyangan tujuan akhir Stasiun Pasar Senen.
Baca juga: Detail Itinerary Liburan di Yogyakarta
Buat kalian penggemar perjalanan kereta, kalian bisa lihat review saya disini:
- Review Kereta Api Mataram New Generation
- Review Kereta Api Argo Merbabu Tambahan
- Review Kereta Api Kutojaya Utara dan Cara Memilih Kursi
- Bandung ke Serpong naik kereta api, caranya bagaimana?
- Bandung ke Bogor naik kereta api?
- Cara beli tiket ETS Malaysia dengan Kartu Debit Indonesia
- Cara Naik Kereta dari Bandung ke Rangkasbitung buat yang mau ke Baduy
- Review Argo Cheribon kelas Eksekutif
- Lokasi Stasiun Malang yang baru
- Review kereta api Malabar Bandung-Malang
- Perbedaan Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Gambir
- Review Stasiun Banjar, Stasiun Terakhir menuju Pangandaran
- Review Kereta Api Pangandaran
- Review Lengkap Argo Parahyangan Ekonomi
- Review Gerbong Eksekutif Baru Argo Parahyangan
- Semarang ke Pekalongan naik Kereta
- Review Kereta Api Argo Parahyangan Premium
- Perjalanan Bandung Yogyakarta dengan Kereta Api Turangga
- Bandung Purwokerto dengan KA Serayu
Stasiun Lempuyangan Yogyakarta, yang Lama Jadi Kenangan
Terakhir saya ke stasiun ini adalah 10 tahun yang lalu. Waktu selesai konferensi penelitian di Yogyakarta. Setelahnya, saya selalu lewat Stasiun Tugu, atau naik pesawat. Jadi ini adalah kali kedua saya ikut keberangkatan kereta dari Stasiun Lempuyangan.

Luas stasiunnya sama seperti dahulu. Vibesnya juga mirip Stasiun Kiara Condong Bandung. Kendatipun demikian, sekarang sudah agak modern fasilitasnya. Sudah ada face recognition, jadi kita nggak perlu scan barcode lagi.

Kemudian, ada yang baru juga disini. Kehadiran commuterline Yogyakarta-Solo. Berasa lagi di Bekasi deh pokoknya. Vibesnya jadi mirip-mirip, karena antrian commuterline ini luar biasa Panjang. Mungkin karena weekend juga sih ya.
Review Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan Ekonomi New Generation
Namanya memang Kereta Gaya Baru Malam Selatan, tapi keberangkatan dari Yogyakarta pagi hari, pukul 11.12 WIB. Keretanya agak terlambat sih datangnya. Meskipun, nggak sampai 15 menit keterlambatannya.
Gerbong Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan Ekonomi seperti ini. Stainless New Generation.

Kalau menurut saya, ini 100% mirip gerbong Kereta Api Mataram Ekonomi New Generation yang pernah saya naiki. Kursinya bisa di reclining. Empuk juga, mirip kursi eksekutif. Bedanya, tidak ada mejanya.
Kabinnya cantik, dengan motif batik kawung. Pencahayaannya juga cantik, memberikan nuansa warm dan bikin kita cakep kalau difoto. Jendelanya luas, setiap kursi bisa dapat jendela.
Di dekat jendela, terdapat colokan. Bisa buat ngecharge handphone, tablet, atau Laptop. Selain itu, nggak boleh ya. Kalian nggak boleh ngecharge power bank atau devices jenis lain disini.

Kabel Charger Nggak Sampai ke Colokan Window, harus gimana?
Buat kalian yang duduk di aisle (gang) dan kabel chargernya pendek, nggak usah khawatir. Kalian bisa charge hp kalian menggunakan kabel USB, yang terletak diantara kursi. Tarik saja sandaran tangannya, dan kalian bisa nemu ini.

Cara memilih Kursi di Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan
Meskipun di setiap seat sudah terdapat jendela, tapi saran saya, kalian pilih nomor genap supaya bisa dapat pemandangan lebih luas.

Jadi untuk perjalanan dari Yogyakarta ke Jakarta, sebaiknya pilih nomor genap.
Lalu kalau perjalanan dari Jakarta ke Yogyakarta, pilih nomor ganjil. Kita akan dapat view jendela lebih luas.
Toilet di Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan
Toiletnya dipisah antara toilet laki-laki dan toilet perempuan. Sebelum kalian jalan ke toilet, kalian bisa lihat keterisian toilet. Sedang ada yang pakai atau tidak. Informasi ini bisa kalian lihat di monitor di ujung gerbong kereta. Hijau menandakan toilet kosong, dan Merah menandakan toilet terisi.
Untuk toilet wanita, pintunya berwarna pink. Sedangkan toilet pria pintunya berwarna biru.





Kereta Makan di Gaya Baru Malam Selatan dan Menunya
Kereta Makan atau Gerbong Restorasi di Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan terletak diantara Gerbong Ekonomi 4 dan 5.
Di dalam Kereta Makan juga tersedia Musholla, yang cukup untuk sholat 2 orang. Wudhunya bisa di toilet kereta, dan kalian bisa pinjam sandal yang terletak di depan musholla. Mukena, sarung, dan sajadah juga sudah disediakan di musholla ini.


Menu yang disajikan di gerbong restorasi juga beragam. Mulai dari Pop Mie Tori Miso dan Tori Kara, Bakso Enak (best seller di KAI), Sei Sapi, Nasi Goreng, Nasi Rames, Cuanki, dll. Harga berkisar antara Rp17.000-45.000an. untuk minuman, tersedia teh premium, aneka kopi hitam (gayo, mandailing, toraja, dll), wedang uwuh, dan masih ada beberapa jenis minuman lainnya. Tergantung ketersediaan ya.
Kabin Kereta Makan di Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan New Generation
Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, kereta ini sama persis dengan kereta Api Mataram yang pernah saya naiki relasi Solo Balapan-Pasar Senen. Motif batik parang menghiasi kursinya, dengan lapisan kulit dengan warna senada. Selanjutnya, kabinnya juga bermotif batik kawung, menambah hangat suasana. Modern, seperti di restaurant fancy.

Hanya saja, di kereta Gaya Baru Malam Selatan ini, kursinya sudah agak kotor ya. Lalu kulitnya juga sudah banyak mengelupas. Meskipun demikian, menurut saya masih cantik sih. Semoga bisa lebih diperhatikan lagi kebersihannya.
Di setiap mejanya juga terdapat colokan. Kendatipun demikian, kalau kalian mau kerja laptopan disini atau duduk berlama-lama, tolong tahu diri ya. Gantian dengan penumpang lain. Karena saya sebel banget tuh lihat orang sok sibuk, pake rapat segala di gerbong restorasi, saat gerbong ini sibuk. Jadi kita yang mau makan nggak bisa gantian.
Kalau mau rapat di kereta, pesan saja kereta wisata ya! Biar nggak ngambil hak orang lain.
Cara Bayar Makanan dan Minuman di Restorasi KAI
Pembayaran makanan dan minuman di kereta makan Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan ini bisa menggunakan cash atau QRIS. Kalau saya sih prefer QRIS supaya Prama dan Praminya nggak kesulitan jika ada kembalian.
Mereka sudah cukup sibuk soalnya melayani para penumpang yang memesan makanan. Krunya nggak banyak, tapi harus melayani seluruh gerbong kereta.
Pengalaman Keseluruhan Naik Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan Bagaimana?
Menurut saya cukup oke sih, jika kita naik Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan dari Yogyakarta menuju Jakarta. Namun minusnya, pemberhentian stasiunnya banyak sekali!


Bahkan kereta ini selalu berhenti di stasiun kecil yang biasanya tidak disinggahi kereta jarak jauh. Mungkin karena dulunya ini adalah kereta ekonomi low budget.
Stasiun Pemberhentian dan Waktu Tempuh Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan dari Yogyakarta Menuju Jakarta
Dari Stasiun Lempuyangan ke Stasiun Pasar Senen, berikut adalah Stasiun Pemberhentian KA Gaya Baru Malam Selatan:
Lempuyangan, Wates, Kutoarjo, Kebumen, Gombong, Kroya, Purwokerto, Bumiayu, Prupuk, Ketanggungan, Ciledug, Cirebon Prujakan, Arjawinangun, Jatibarang, Haurgeulis, Pegadenbaru, Cikarang, Bekasi, Jatinegara, Pasar Senen.
Total 20 pemberhentian. Waktu tempuhnya juga lebih lama ya, sekitar 7 jam 51 menit. Hampir 8 jam. Sedangkan Kereta Api Mataram hanya 7 jam saja. KA Progo 7 jam 36 menit, dan KA Jakatingkir 7 jam 15 menit.
Lesson Learned:
Berdasarkan pengalaman saya, kalau kalian ingin cepat tapi harga terjangkau, mungkin bisa pilih jenis kereta yang lain. Seperti Progo, Jakatingkir, atau Mataram.
Kalau saya waktu itu karena memang jadwal KA Gaya Baru Malam Selatan yang paling oke. Karena dari Yogyakarta tidak terlalu pagi, dan sampai Jakarta tidak terlalu malam. Sedangkan KA Mataram berangkat terlalu pagi dari Yogyakarta.
Harga beda tipis lah, antara Rp330-350 ribuan di kelas yang sama, Ekonomi New Generation. Tergantung nama kereta.
Namun buat kalian yang tujuannya turun di Stasiun-Stasiun Kecil, tentu saja KA Gaya Baru Malam Selatan ini menjadi pilihan terbaik karena banyak yang disinggahi.
Oke segitu dulu review saya, semoga membantu kalian yang mau ke Yogyakarta, atau kembali ke Jakarta. Happy traveling!
- Pasar Kayu Muntilan, Lokasi Syuting Gadis Kretek yang Estetik
- Warung Sop Empal Bu Haryoko, Kuliner Legendaris Muntilan Sejak 1940an
- Sehari di Muntilan: Mencicipi Kuliner Legendaris dan Café Kekiniannya
- Review Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan Ekonomi dan Cara Memilih Kursi
- Fun Fact Diskon Bukanlah Diskon Dalam Arti Sebenarnya di Marketplace




Add comment