Lasem adalah kota yang terletak di pesisir Pantai Utara Jawa Tengah. Jadi kita bisa menikmati kota, kuliner, sekaligus pantainya. Kali ini yang mau saya kasih lihat ke kalian adalah Pantai Watu Layar Binangun. Terletak tak jauh dari Pasujudan Sunan Bonang di Lasem.
Rangkuman Perjalanan Dua Hari di Lasem:
- Bernostalgia dengan perabot kuno di Waroeng Lasem
- Belanja batik Tiga Negeri di Oemah Batik Lasem
- Menyusuri jajaran rumah tua di Kampoeng Heritage Desa Karangturi Lasem
- Mengenal Warung Kesengsem Lasem, pusat nongkrong anak muda Lasem yang hits
- Sejenak menyapa Opa Lo, Pemilik Rumah Opa Oma Lasem
- Mengulik Arsitektur Kelenteng Cu An Kiong Lasem, Klenteng Pertama di Pulau Jawa
- Mengenal Kong Co The Three Musketeers of Lasem di Kelenteng Gie Yong Bio
- Bertamu ke Rumah Tegel Lasem
- Menikmati Tenggelamnya Sang Surya di Pantai Watu Layar, Lasem
- Itinerary Wisata Lasem, Dua Hari nggak sampai sejuta!
- Homestay Rumah Merah, Penginapan Tiongkok Kecil Heritage Lasem yang memanjakan mata
- Menginap di Wisma Pamilie, Rumah Oei Lasem
Untuk menuju pantai ini, dari Rumah Merah Heritage kita bisa berkendara selama kurang lebih 8 menit. Melewati ladang garam yang luas dan menawan saat terpapar sinar matahari senja.
Menatap Senja dari Bukit Watu Layar
Berbeda dengan pantai yang biasa saya singgahi, Pantai Watu Layar Binangun ini justru bisa dinikmati keindahannya dari sebuah bukit. Biaya masuknya pun murah, kita hanya perlu membayar retribusi parkir Rp5.000 untuk sepeda motor, dan Rp10.000 untuk mobil.
baca juga: Itinerary Wisata Lasem Jawa Tengah, Dua Hari Nggak Sampai Sejuta!
Begitu sampai di tempat ini, kita akan disambut dengan hutan dan plang nama berwarna-warni.
Kali ini, saya nggak cerita tentang sejarah pantai ini, ya. Karena saat guide kami dari Vakansinesia menjelaskan legenda Pantai Watu Layar yang berkaitan dengan Sunan Bonang dan seorang Saudagar dari Negeri Cina, saya tak menyimaknya. Tenggelamnya matari yang hanya sekian detik itu membuat saya hilang konsentrasi terhadap hal lain.
baca juga: pengalaman menginap di homestay rumah merah Lasem
Pantai Watu Layar dalam Lensa
Jajaran kapal yang bersandar di bawah sana menyempurnakan keindahan Pantai Utara sore itu. Sehingga sayang rasanya jika tak diabadikan lewat kamera.
Kalian juga bisa selfie berlatar belakang senja seperti yang dilakukan teman saya ini:
Kalau kalian capek, disini terdapat kursi juga untuk duduk sambil menunggu senja tiba. Kalian bisa duduk di kursi itu sambil menikmati cemilan dan ngobrol dengan teman atau pasangan. Letak bukit yang tinggi memungkinkan kita untuk mendapatkan jangkauan pandangan yang begitu luas, menembus cakrawala.
Buat saya, Pantai Watu Layar berhasil menggenapkan petualangan saya di Lasem hari pertama. Mungkin kalau nanti ada waktu lagi, saya akan mencoba mengelilingi pantai-pantai di utara Jawa, terutama Rembang dan Jepara.
Kalian biasanya tanya, worth it nggak mbak kesitu?
Tentu. Saat saya datang, Lasem sedang gerimis jadi mendung menyelimuti matahari. Kalau kalian datang saat musim kemarau, kalian bisa lihat sunset yang indah disini.
Tetap stay tune terus di blog ini ya. Saya bakal share lengkap semua perjalanan saya ke Lasem, juga lokasi lain yang menarik tentunya. Meskipun saat ini kita tidak bisa kemana-mana karena pandemi, paling tidak khasanah virtual kita tetap luas. Begitu pula dengan pengetahuan kita.
Post Terkait:
- Waroeng Lasem, Tempat Ngopi dan Makan Enak di Lasem
- Belanja Batik Tiga Negeri di Oemah Batik Lasem
- Jajaran Rumah Tua di Kampoeng Heritage Desa Karangturi Lasem
- Mengenal Warung Kesengsem Lasem, Pusat Kulinernya Karangturi
- Menyapa Opa Lo Geng Gwan, Legenda Hidup Lasem
- Kelenteng Cu An Kiong, Kelenteng Tertua di Nusantara
- Mengenal Kong Co The Three Musketeers of Lasem di Kelenteng Gie Yong Bio
- Rumah Tegel Lasem, Seperti Apa Isi Rumah Utamanya?
Add comment