Arum SilvianiHalo teman-teman semua, selamat datang kembali di Rumah Arum. Semoga kalian semua dalam keadaan sehat dan baik ya. Kali ini saya mau kasih review naik whoosh dari Bandung ke Jakarta buat warga BSD, atau kalian yang punya kepentingan mau ke BSD dan sekitarnya. Worth nggak sih? Baik secara value for money maupun waktu? Yuk kita obrolin bareng.
Buat kalian yang baru berkunjung ke blog ini, kalian bisa lihat cara naik kereta disini:
- Review Kereta Api Mataram Ekonomi New Generation
- Review Kereta Api Argo Merbabu Tambahan
- Review Kereta Api Kutojaya Utara dan Cara Memilih Kursi
- Bandung ke Serpong naik kereta api, caranya bagaimana?
- Bandung ke Bogor naik kereta api?
- Cara beli tiket ETS Malaysia dengan Kartu Debit Indonesia
- Cara Naik Kereta dari Bandung ke Rangkasbitung buat yang mau ke Baduy
- Review Argo Cheribon kelas Eksekutif
- Lokasi Stasiun Malang yang baru
- Review kereta api Malabar Bandung-Malang
- Perbedaan Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Gambir
- Review Stasiun Banjar, Stasiun Terakhir menuju Pangandaran
- Review Kereta Api Pangandaran
- Review Lengkap Argo Parahyangan Ekonomi
- Review Gerbong Eksekutif Baru Argo Parahyangan
- Semarang ke Pekalongan naik Kereta
- Review Kereta Api Argo Parahyangan Premium
- Perjalanan Bandung Yogyakarta dengan Kereta Api Turangga
- Bandung Purwokerto dengan KA Serayu
Cara Beli Tiket Whoosh
Kalian bisa beli lewat aplikasi KAI Access atau website whoosh.
If you are foreigner, you can install KAI Access apps from google play or appstore. Sign up first with your email, telephone number, identification card (passport). You can pay with credit card or international card (debit) with visa or mastercard logo.
Kalau saya belinya di KAI Access. Harga tiket per orang berkisar antara Rp225ribu-350ribu untuk kelas ekonomi premium, dan Rp450ribu untuk kelas eksekutif. Saat saya naik Whoosh menuju Jakarta, sedang moment peak season dan libur panjang, sehingga saya kena di harga Rp350ribu/orang.
Jadwal Keberangkatan Kereta Cepat Whoosh dan Kereta Feeder
Nah, hal yang perlu kalian perhatikan kalau mau naik Whoosh dari Bandung adalah keberangkatan kereta Feeder yang telah disesuaikan dengan jadwal Whoosh. Mengingat jika kalian berangkat dari Kota Bandung, kalian harus naik dari Stasiun Padalarang.
Kalau mau ke Stasiun Padalarang langsung pakai kendaraan pribadi maupun online boleh saja, tapi kalau kalian nggak bawa kendaraan, perhatikan jadwal kereta feeder menuju Stasiun Padalarang ya.
Berikut jadwalnya:
Kereta Feeder ini berangkat dari Stasiun Bandung (Stasion), menuju Padalarang. Total perjalanan dari Stasiun Bandung ke Stasiun Padalarang adalah 20 menit.
Buat kalian yang berangkatnya dari Tegalluar bagaimana?
Kalian nggak perlu naik kereta feeder. Karena Tegalluar adalah stasiun pemberhentian terakhir dan keberangkatan pertama kereta cepat Whoosh.
Sampai sini oke ya, kita lanjut yuk.
Cara Naik Whoosh dari Stasiun Bandung
Kalian bisa masuk lewat pintu utara maupun pintu selatan Stasiun Bandung. Sebaiknya sih kalian masuk lewat pintu utara ya, jadi kalian bisa mengikuti petunjuk saya dengan mudah. Terutama buat kalian para introvert. Suka malu bertanya ke petugas, kan? Hehe…
Nah kalau kalian masuk lewat pintu utara, kalian bisa masuk langsung ke jalur kereta Whoosh di koridor pejalan kaki (sebelah kiri stasiun, dekat parkiran motor).
Yang ini ya.
Atau kalau kalian mau duduk-duduk dulu di lobby, beli sarapan, atau makanan lain buat di jalan, nanti kalian masuknya lewat jalan di samping Indomaret yang ini.
Masuk saja, lalu tunjukkan barcode tiket kalian ke petugas. Kalian tidak perlu mencetak tiket, karena kita bisa langsung scan saja.
Oh iya, lebih baik kalian masuk ke peron jika waktu keberangkatan kereta feeder sudah dekat ya. Karena nanti di peron nggak ada tempat duduk atau ruang tunggu lagi.
Selanjutnya, kalian tinggal ikuti petugas kereta cepat yang siap melayani dan menyambut kalian para calon penumpang Whoosh. Petunjuknya sudah sangat jelas, jadi silakan diperhatikan baik-baik.
Cara Pindah Dari Peron Kereta Feeder ke Peron Whoosh
Caranya mudah, petunjuk sangat jelas, tempat duduk banyak. Tapi menurut saya, cukup menantang buat kalian yang nggak terbiasa gerak cepat. Terutama buat para lansia, atau disabilitas yang menggunakan kursi roda. Jalannya cukup jauh.
Sedangkan jarak waktu ketibaan kereta feeder dan keberangkatan kereta Whoosh di Stasiun Padalarang itu tepat sekali, boleh dibilang cukup mepet. Hal ini akan sangat menyulitkan terutama jika sedang peak season.
Jadi menurut saya, kalau kalian kebetulan adalah teman-teman disabilitas yang menggunakan tongkat atau kursi roda, atau kalian bawa orang tua kalian, atau lansia, lebih baik siapkan waktu lebih panjang dari kereta feeder ke Whoosh.
Kalau kalian memilih perjalanan pagi, biasanya dapet bonus melihat matahari terbit seperti ini dari Stasiun Whoosh Padalarang:
Review Kereta Cepat Whoosh
Keretanya nyaman, tanpa guncangan, dan interiornya modern. Saya duduk di kelas ekonomi, dan kursinya juga nyaman. Kursi cantik dengan motif batik Mega Mendung khas Cirebon.
Kalau kalian bawa barang bawaan cukup besar, kalian bisa meletakkannya di tempat yang disediakan. Biasanya ada di ujung gerbong. Jadi kalau merasa bawaannya besar, jangan dipaksakan masuk ke tempat duduk kalian ya. Nggak akan muat karena spacenya terbatas.
Terdapat toilet juga di Whoosh. Toiletnya bersih dan modern, ramah untuk digunakan lansia maupun disabilitas. Cuma memang harus hati-hati ya, karena keretanya melesat bagaikan peluru.
Kalau lihat pemandangan keluar juga agak pusing, karena memang secepat itu.
Perjalanan dari Stasiun Bandung ke Stasiun Halim sekitar 30 menit.
Masuk ke Gotham City
Ada pengalaman lucu disini. Mbak Noviani, teman saya adalah orang Bali yang terbiasa melihat langit biru dan menghirup udara bersih. Saat di Bandung, kami masih melihat langit biru. Begitupula saat kereta Whoosh mulai melaju. Namun pada saat peralihan antara langit Karawang dan Bekasi, disitulah Mbak Ani sedikit menjerit.
“Astaga!” Pekiknya.
Saya tersenyum melihatnya. Bahkan Bhekti pun sempat kaget dengan perubahan secepat itu. Dari langit biru ke langit hitam kelam. Mereka berdua berpikir di luar itu hujan.
Saya dengan santainya, “Welcome to the Gotham City sayang…kalau kita sudah tak melihat lagi langit biru, artinya kita sudah mau sampai. Yuk siap-siap.”
“Oh My God.” Desis Mbak Ani.
Ya, dalam sepersekian detik kami bagaikan teleportasi masuk ke Gotham City. Kalian yang tinggal di Bekasi dan Jakarta pasti relate dengan hal ini kan?
Tiba di Stasiun Halim
“Lemper aku belum habis teh.” Kata Bhekti saat Pramugari kereta Whoosh mengumumkan sebentar lagi kita akan sampai di Stasiun Halim.
“Cepet banget ya sampainya, bahkan kita belum selesai mengunyah.” Saya menimpali.
Dunia serasa berlari kalau naik Whoosh tuh.
Dari Stasiun Halim Kemana?
Perjalanan belum berakhir kawan. Buat teman-teman yang mau ke BSD dan dijemput dengan kendaraan pribadi, perjalanan dengan kereta tentu sudah selesai. Namun untuk kalian yang akan melanjutkan dengan transportasi publik, tunggu dulu…jalan kita masih panjang.
Kita keluar dulu dari Stasiun Whoosh, lalu jalan kaki menuju Stasiun LRT. Jalannya cukup jauh, melewati beberapa eskalator. Ikuti saja arah petunjuk menuju LRT Halim.
Pembayaran bisa menggunakan Flazz, e-money, brizzi, atau kartu e-toll lainnya. Karena kita akan menuju BSD, maka dari Stasiun LRT Halim, kita akan turun di Stasiun LRT Dukuh Atas. Perjalanan sekitar 27-30 menit.
Dari Stasiun LRT Dukuh Atas Kemana?
Dari Stasiun LRT Dukuh Atas, kalian jalan kaki sekitar 650 meter menuju Stasiun KRL Sudirman. Jalannya jauh, tapi aksesnya mudah kok. Koridornya tertutup juga, jadi kalian nggak kepanasan.
Selanjutnya, dari Stasiun Sudirman, kalian cari kereta menuju Stasiun Tanah Abang. Silakan ikuti petunjuk sesuai jalur ya. Perjalanan dari Stasiun Sudirman ke Stasiun Tanah Abang sekitar 7 menit.
Setelah sampai di Stasiun Tanah Abang, kalian jangan tap out kartu. Tapi pindah ke Jalur 5 atau 6, tujuan Rangkasbitung.
Kalau tujuan kalian adalah BSD lama (Kota Tangerang Selatan), Versailles, Eka Hospital, Taman Jajan, ITC BSD dan sekitarnya, kalian turun di Stasiun Rawa Buntu BSD. Dari Tanah Abang ke Rawabuntu sekitar 45 menit. Tarif KRL dari Stasiun Sudirman ke Stasiun Rawabuntu Rp6000.
Sedangkan jika tujuan kalian adalah BSD perluasan (Kabupaten Tangerang), AEON, ICE BSD, Foresta, De Breeze, QBIG, kalian bisa turun di Stasiun Cisauk. Atau 2 stasiun (8 menit perjalanan) setelah Stasiun Rawabuntu.
Tarif KRL dari Stasiun Sudirman ke Stasiun Cisauk Rp7000. Kalau mau lanjut kendaraan umum, dari Stasiun Cisauk kalian bisa jalan kaki ke Terminal Intermoda sekitar 650meter, kemudian lanjutkan perjalanan dengan BSD Link Gratis.
Rute BSD Link sudah saya share disini.
Lesson Learned Naik Whoosh Buat Warga BSD atau kalian yang mau ke BSD
Dari tulisan saya ini kalian pasti langsung bisa menyimpulkan ya, kalau kalian dari Bandung mau ke BSD atau sebaliknya dengan transportasi publik, naik Whoosh bukanlah pilihan yang tepat. Lama di waktu, mahal di biaya, dan boros di tenaga.
Adapun total waktu tempuh Bandung ke BSD dengan Whoosh dan LRT & KRL adalah:
20menit feeder+30menit Whoosh+30menit LRT+52menit KRL+estimasi jalan kaki transit dan menunggu kereta 60 menit=3 jam 20 menit.
Kalau kalian ke Cisauk, jadi 3 jam 28 menit. Belum termasuk jalan keluar stasiun dan menuju rumah.
Apakah saya akan naik Whoosh lagi?
Kalau tujuan saya ke Jakarta, oke. Tapi kalau dari rumah di BSD menuju Bandung, saya lebih memilih naik Shuttle Travel ke Bandung, dengan total perjalanan 3 jam saja. Tinggal duduk manis dari pool ke pool.
Shuttle Bandung BSD sudah pernah saya review juga disini.
Demikian Ulasan panjang dan lebar saya, semoga membantu kalian yang ingin mencoba aneka moda transportasi dari Bandung ke BSD. Selamat membaca dan Salam Traveling!
Post Sebelumnya:
- Review Kawisari Coffee & Eatery, Restaurant Bernuansa Indies di Jantung Kota Jakarta
- Kepingan Kisah Rode Winkel, Toko Merah Penuh Sejarah yang Kini Jadi Café di Kota Tua Jakarta
- Cara Naik Whoosh dari Bandung ke BSD
- Review Hakon Ethnic Setiabudi, Coffee Shop Estetik di Jakarta Selatan
- Cerita Tentang Pelayanan Seorang Kasir Alfamart
Add comment